Sebab Kawasaki Ninja ZX-25RR Masih Belum Kompetitif di Balap Asia

Kawasaki Ninja ZX-25RR pacuan tim Motul Sniper Kawasaki Manual-Tech di ARRC kelas AP250.
  • Limiter hanya 16.000 rpm.
  • Jadi yang paling berat di kelasnya.

Mulai tahun 2024 ini tim Motul Sniper Kawasaki Manual-Tech menggunakan Kawasaki Ninja ZX-25RR untuk berlaga di balap Asia, yakni Asia Road Racing Championship (ARRC).

Motor tersebut dipakai pada kelas Asia Production 250 atau AP250, bersaing dengan Honda CBR250RR dan Yamaha R3.

Sudah menggunakan mesin 250 cc 4 silinder, ternyata tidak semena-mena membuat motor satu ini unggul.

Karena namanya balap roadrace ini tidak hanya bergantung pada mesin, tapi juga soal bobot, handling, dan masih banyak lagi.

Tim ini menurunkan 2 pembalap andalannya yaitu Aiki Iyoshi (37) asal Jepang dan M Diandra Trihardika (21) asal Indonesia.

Tim ini diketuai oleh Ibnu Sambodo seorang tuner handal asal Indonesia yang sudah melekat puluhan tahun dalam membuat motor balap Kawasaki.

Pencapaian tertinggi ada pada seri perdana ARRC 2024 yang digelar di sirkuit Buriram, Thailand karena Aiki berhasil finish posisi 2 pada race 2, selebihnya konsisten di grup depan atau barisan 5 besar.

Tenaga Besar Kawasaki Ninja ZX-25RR

Kalau bicara tenaga, tentu saja dengan dukungan mesin 250 cc 4 silinder rasanya punya tenaga yang sangat cukup.

Baca juga: IRC MBR-110 Unjuk Performa Bareng Kawasaki Ninja ZX-25RR di Sirkuit Mandalika

ECU pakai aRacer sesuai regulasi yang mengharuskan One Make ECU.

Spesifikasinya pakai diameter piston 50 mm dan panjang langkah 31,8 mm, perbandingan kompresi 12,5:1, diameter throttle body 30 mm, DOHC 4 katup per silinder, dan pendingin cairan.

Dengan spesifikasi mesin tersebut, klaim tenaga maksimal ada di angka 50,2 PS di 15.500 rpm dan torsi 22,9 Nm di 14.500 rpm, ini hasil pengujian dyno pabrikan melalui metode on crank.

Namun untuk on wheel tenaga maksimal motor ini ada di kisaran angka 41,5 PS, Pakde Ibnu panggilan akrabnya menjelaskan kalau dibandingkan kondisi standar motor ini kurang lebih sudah naik 10 hp atau 10,1 ps, artinya ada di kisaran 50-an ps.

“Kalau dibanding ZX-25RR standar, tenaga yang dipakai ini sudah naik 10 hp. Kalau dibandingkan dengan Ninja 250 2 silinder yang sebelumnya kita pakai ini bedanya 7 hp,” ujarnya.

Baca juga: Kawasaki Boyong Komunitas ke Lombok, Nonton Langsung ARRC Mandalika

Radiator besar dari Taleo Tecnoracing untuk menstabilkan suhu mesin

Naiknya tenaga ini ternyata hasil dari oprekan mesin yang tidak terlalu banyak, hanya mengatur soal rasio kompresi, knalpot, dan tentu saja otak dari motor yaitu ECU (Engine Control Unit) aRacer.

Sayangnya menurut regulasi, limiter dari ZX-25RR ini harus dipangkas dari yang awalnya 17.000 rpm hanya menjadi 16.000 rpm.

“Gak mungkin kan peak power pas di limiter, jadinya perlu geser powerband biar peak power bisa didapat di rpm lebih rendah,” tambah pria ramah ini.

Hal ini tentunya cukup merugikan ZX-25RR, terlebih karakter tenaga motor ini memang baru buas di atas 10.000 rpm sehingga butuh bermain di rpm atas untuk mendapatkan tenaga lebih besar.

Baca juga: Kawasaki Boyong W175L, Sport Retro yang Kini Sudah Pakai Injeksi

Knalpot kombinasi pipa Cream-Pie dengan silencer titanium dari Yoishimura HeptaForce TSS

Untuk menjaga suhu mesinnya tetap optimal, terlihat ada penggunaan radiator cukup besar.

Sehingga memiliki volume air radiator lebih banyak dan bisa menangkap udara lebih lebih besar berlabel Taleo Tecnoracing.

Agar dapat hasil tenaga optimal, knalpot pada ZX-25RR ini menggunakan kombinasi antara piping atau leher dari Cream-pie asal Yogyakarta, dengan silencer dari Yoshimura HeptaForce TSS berbahan titanium.

Bobot Lebih Berat

Penyelenggara ARRC memang melakukan penyesuaian pada beberapa motor agar jalannya balap bisa berlangsung sengit, selain pada mesin penyesuaian juga ada pada bobot.

Upgrade rem hanya pada cakram Brembo, slang rem, dan kampas rem

Ninja ZX-25RR bisa dikatakan menjadi motor yang paling berat, karena berat total kombinasi motor dengan pembalap minimal harus 225 kg.

Sedangkan motor lain seperti CBR250RR dan R25 atau R3 hanya 205 kg. Selisihnya sampai 20 kg tuh!

Baca juga: Kawasaki KLX230 2024 Menyapa di Jakarta Fair, Bisa Terhubung Smartphone!

Artinya terpaut beban cukup besar, jadi wajar deh kalau akselerasi Ninja ZX-25RR ketika keluar tikungan belum bisa secepat lawan-lawannya.

Area setang ketambahan beberapa komponen untuk mendukung pembalap selama berlaga

Di area suspensi, depan tetap pakai upside down namun ada penggantian catridge agar suspensi ini memiliki setelan lebih lengkap.

Jadi terdapat setelan preload, lalu compression di sebelah kiri, dan setelan rebound di sebelah kanan.

Kalau untuk suspensi belakang pakai Showa BFRC-lite dengan setelan lengkap, termasuk hydraulic preload adjustment agar dapat mudah mengatur tingkat kekerasannya.

Baca juga: Kawasaki W175 2025 Dijual Mulai Rp 34 Jutaan, Mesinnya Kini Injeksi?

Desain pelek bintang unik namun ringan juga kuat

Desain pelek yang digunakan cukup unik, karena punya desain palang yang tebal di tengah yang kemudian membentuk bintang.

Meski terlihat tebal dan terkesan berat, namun pelek asal Jepang berlabel JB-Power Magtan tipe JBK ini cukup ringan dan kuat.

Karena terbuat dari sebongkah aluminium billet yang diproses menggunakan mesin CNC.

Di area pengereman cukup minim ubahan, pada sisi atas hanya terlihat penggantian handle rem dari Sniper yang dilengkapi remote adjuster sehingga pembalap dapat dengan mudah mengatur jarak handle ketika balap berlangsung.

Shock Showa BFRC-lite dengan hyrdaulic preload bikin penyetelan lebih mudah

Berikutnya ada penggantian slang rem berbahan teflon yang dibalut rajutan besi atau braided, kaliper standar dengan kampas rem aftermarket yang lebih gigit, dan cakram floating dari Brembo.

Semoga ada perubahan regulasi, biar ZX-25RR bisa lebih kompetitif ya!

Oops... Something broke.
    Channel:
Ikuti media sosial kita:
Fariz

Senior Writer

Mulai menjadi jurnalis otomotif & test rider sejak tahun 2015, ketertarikan terhadap dunia otomotif terutama sepeda motor jad...

Video Pendek Terkait

Perbandingan Motor Terkait

Peserta masih dibatasi agar acara lebih kondusif. Akan kembali dilaksanakan tahun depan dengan peserta lebih banyak. Keseruan nonton bareng Asia Road Racing (ARRC) 2024 seri ke-4 di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok yang dilakukan oleh PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) tidak berhenti di hari Minggu (28/7). Karena pada hari Senin (29/7) para awak media, influencer, blogger, konsumen dan para komunitas melakukan trackday dalam acara bertajuk Kawasaki Mandalika Experience. Kurang le
Penjualan nasional ditargetkan tembus 6,5 juta sampai akhir tahun 2024. Dari Januari-Juni 2024 sudah tembus 3.170.994 unit. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menargetkan penjualan otomotif nasional tembus antara 6,2 juta sampai 6,5 juta. Angka penjualan tersebut diprediksi bisa terpenuhi selama kondisi ekonomi Indonesia masih stabil hingga akhir tahun nanti. Nah, jika melihat perjalanan di semester pertama atau Januari-Juni 2024, penjualan sepeda motor secara nasional rata-rata sud
Jumlah lokasi bertambah. masuki 1 dekade penyelenggaraan. Pemenang sebelumnya jadi juri. PT Astra Honda Motor (AHM) akan kembali mengadakan Honda Modification Contest atau HMC tahun ini. Dari keterangannya, AHM sudah membuka perhelatan yang memasuki 1 dekade pelaksanaannya itu. Dari keterangannya, HMC tahun ini menawarkan konsep yang lebih segar, kekinian, dan menjangkau lebih banyak kota. Tentunya untuk mewadahi kreativitas lebih dari 1.300 modifikator di berbagai segmen dan level. 9 kota menja
Tipe tertentu harus menunggu sampai 1 bulan. Tipe Neo bisa didapat lebih cepat. Sejak dikenalkan pada akhir Juni 2024 lalu, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mulai mendistribusikan NMax terbaru. Generasi ketiga Maxi Yamaha itu mendapat sambutan luar biasa, varian teratas jadi yang paling diburu. Jumlah permintaan yang banyak ini pun membuat antrian yang cukup panjang, sehingga harus inden. Disejumlah dealer area Bandung misalnya, peminatnya model terbaru motor tersebut ternyata haru
Shell Super kini Rp 14.520 per liter. Pertalite tetap Rp 10.000 per liter. Vivo Revvo 90 jadi Rp 12.900 per liter. Setelah 2 bulan terakhir harga BBM (Bahan Bakar Minyak) non subsidi turun, awal Agustus 2024 ini berbalik arah. Yup, pada hari pertama Agustus harga BBM khususnya non subsidi mengalami kenaikan harga jual. Namun kenaikan banderol harga BBM non subsidi ini besarannya tak sampai Rp 1.000 per liter. Baca juga : Asyik, Harga BBM Juli 2024 Banyak yang Turun! Yang perlu dicatat adalah ken

Rekomendasi Motor

PopulerTerbaruPembaruan
Aprilia

Aprilia Tuareg 660

Rp 65,60 Juta

Lihat Motor
Hot
Yamaha

Yamaha Nmax

Rp 32,17 - 36,30 Juta

Lihat Motor
CFMOTO

CFMoto 250 CLX

Belum Tersedia

Lihat Motor
Segway

Segway E200P

Belum Tersedia

Lihat Motor
Alva

Alva One

Rp 3,50 Juta

Lihat Motor
Honda

Honda ST125 Dax

Rp 81,75 Juta

Lihat Motor
Kawasaki Ninja ZX-25R
Lihat