Kuota subsidi motor listrik kembali menjadi pembahasan, karena alokasi anggaran yang diberikan pemerintah sudah tidak lagi tersedia.
Seperti diketahui, kuota subsidi sebesar Rp 7 juta yang diberikan kepada masyarakat di tahun 2024 jumlahnya mencapai 60.000 unit.
Namun sebelum periode berakhir tahun ini jumlahnya sudah habis, dan konsumen yang mau membeli lagi tidak mendapat subsidi.
Ya, berdasarkan situs Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua (Sisapira), per Selasa (15/10/2024) pukul 22.30 malam, alokasi anggaran yang masih tersedia 2024 berstatus 0 atau kosong.
Sedangkan kendaraan yang diterima masyarakat tahun 2024 jumlahnya lebih banyak dari target, yaitu mencapai 60.819 unit.
Baca juga: Minat Terhadap Motor Listrik Masih Rendah, Hal Ini Jadi Penyebabnya
Sementara itu, masyarakat yang telah mendaftar untuk mendapatkan insentif sebesar Rp 7 juta, menyisakan 9.245 pendaftar.
Adapun mereka yang sudah tersertifikasi mencapai 2.513 unit, dimana sebelumnya konsumen sudah melakukan pembelian dan memenuhi syarat, karena sesuai dengan NIK di Kartu Tanda Penduduk.
Kendati jumlah yang tersalurkan di tahun 2024 lebih besar dibandingkan tahun 2023 yang hanya 11.532 unit, namun jumlah tersebut terasa masih kurang.
Terlebih lagi niat pemerintah ingin mendorong penggunaan kendaraan berbasis baterai, demi terciptanya energi terbarukan.
Baca juga: Polytron Beri Subsidi dan Gratis Sewa Baterai Motor Listrik Setahun! Segini Harganya
Asosiasi Motor Listrik di Indonesia (AISMOLI) menyebutkan, tingginya permintaan motor listrik bisa mengembangkan industri, termasuk berpotensi meningkatkan pendapatan negara.
Hal ini membuat perwakilan AISMOLI curhat kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Senayan Jakarta, beberapa waktu lalu.
Bahkan menurut Wakil Ketua AISMOLI, Wilson Teoh, industri sepeda motor listrik di Tanah Air kini mengalami perkembangan, karena jumlahnya mencapai lebih dari 100 ribu unit.
Baca juga: Kuota Subsidi Habis, Harga Motor Listrik Bakal Melambung?
"Kami sangat membutuhkan dan mengharapkan dukungan dari pemerintah untuk bisa melanjutkan skema bantuan pemerintah senilai Rp 7 juta kepada seluruh segmen masyarakat," ucap Wilson.
Hanya saja, kata Wilson, peraturan yang disetujui Kemenperin pada tahun 2023 lalu itu hanya mencakup anggaran tahun 2024 dan kuota subsidi sudah habis.
"Sehingga konsumen melakukan hold buying, atau konsumen menunggu kembali apakah kelanjutan subsidi ini bisa kembali," jelasnya.
Bagi Wilson, adanya subsidi sebesar Rp 7 juta, sangat berpengaruh terhadap perkembangan kendaraan listrik di Tanah Air.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan telah mendengar keinginan dari AISMOLI yang meminta perlindungan kepada pemerintah baru nanti, agar dapat lebih banyak dimanfaatkan untuk rakyat.
"Dan juga mendatangkan pendapatan kepada negara dengan cara mereka sudah berencana membuka pasar global," ucapnya Sufmi.
Bahkan perwakilan Partai Gerindra tersebut menyatakan, saat ini ada beberapa permintaan motor listrik dari Indonesia di sejumlah negara di dunia.
"Supaya industri ini berjalan lancar, komponen lokal itu kemudian bisa bangkit dan pasar global bisa terbuka, tidak hanya dari industri tapi dari segi UMKM bisa berjalan dengan baik," katanya.
Emh, kira-kira motor listrik bakalan dapat insentif lagi nggak ya?