Baca juga : Impresi Touring Yamaha NMax Neo Jakarta-Cirebon, Seberapa Enak?
Pada rute ini kami sempat menjajal Yamaha NMax Turbo T ech Max dan Tech Max Ultimate.
Secara tampilan memang masih sama dengan tipe di bawahnya, lampu sudah full LED dengan lensa projector ganda di depan.
Desainnya pun terlihat lebih ramping dari generasi kedua, namun dibuat lebih agresif.
Lantas seperti apa rasanya berkendaranya? Kinerha Y-Shift dan YECVT pada mesin barunya ini?
Posisi Berkendara dan Handling
Tawarkan posisi berkendara nyaman.
Kita mulai dari posisi berkendara, yang mana motor ini punya gaya leisure riding dan posisi berkendaranya sama seperti NMax Neo.
Motor ini menawarkan kenyamanan dan kemudahan pengendalian motor, seperti generasi-generasi sebelumnya.
Posisi pijakan kaki ada 2, pada posisi sigap area dek terhitung panjang, meski bagian tumit sepatu menyentuh cover mesin.
Kalau mau santai tinggal selonjorkan kaki ke pijakan depan, yang terasa lebih maju dari generasi sebelumnya.
Baca juga : Yamaha NMax Turbo Punya Engine Brake, Begini Cara Pakainya
Lincah lewati jalur sempit berkelok.
Rasanya berada di tengah-tengah antara NMax generasi awal dan kedua, nyaman untuk postur 172 cm.
Posisi setang terasa agak rendah namun lebar, membuat lengan sangat rileks mengendalikan motor.
Jok tentu tak ada masalah, tetap lebar dan busanya empuk. Berkendara lama tak cepat pedas dibokong.
Dimensinya 1.935 mm x 740 mm x 1.200 mm (PxLxT) dengan sumbu roda 1.340 mm dan tinggi jok 770 mm.
Nah karena ini tipe Turbo Tech Max, bobotnya 5 kg lebih berat dari tipe Neo yang kami coba sebelumnya.
Performance Damper untuk tipe Turbo Tech Max Ultimate.
Namun beda bobot itu tidaklah terlalu berasa, terlebih jika motor sudah melaju.
Secara umum, motor ini terasa lincah kala dipakai melewati jalan sempit berkelok-kelok di wilayah Kajen, Jawa Tengah.
Manuver saat melibas tikungan patah dan berkelok panjang masih terasa stabil.
Redaman suspensinya empuk, tapi jika berboncengan bisa atur setelan preload suspensi belakang.
Handling motor semakin istimewa kala mencoba tipe Turbo Tech Max Ultimate, dengan Performance Damper.
Suspensi belakang ada setelan preload.
Pada tipe termahal ini getaran yang diterima motor dari jalanan jadi lebih halus.
Pun dengan stabilitas motor saat dipakai menikung, gejala mengayun jauh berkurang.
Sebagai informasi saja, tipe Ultimate ini hanya tersedia untuk pasar Indonesia dan dalam jumlah terbatas.
Soal pengereman pun sudah mumpuni, handle rem empuk dan kaliper menggigit cakram dikedua roda dengan baik.
Tentunya karena ini adalah tipe atas, maka sudah ada teknologi Anti-lock Braking System (ABS).
Baca juga : Jajal Yamaha NMax "Turbo" Termahal, Performance Damper Bikin Stabil!
Rem cakram dikedua roda dengan ABS dual channel.
Jangan lupa juga, 2 tipe ini sudah ada fitur TCS (Traction Control System) yang mencegah roda belakang selip karena jalan licin.
Jelas nilai jual dari motor ini adalah fitur YECVT (Yamaha Electric Continuous Variable Transmission) dan Y-Shift.
Prosesnya dibantu oleh beberapa komponen elektrik dan mekanikal seperti ECVT Motor, yang mirip dinamo starter.
Kemudian ada gear reduction, sensor motor primary, speed sensor, dan juga TCU (Transmission Control Unit).
Mesin tetap 155 cc.
YECVT sendiri punya 3 level yang bisa dirasakan dan diatur secara manual atau otomatis.
Untuk pengaturan manual bisa menggunakan tombol Y-Shift pada saklar kiri tepatnya di bawah tombol klakson.
Dan secara otomatis misal kala membuka gas dengan cepat, maka YECVT akan naik ke level 1.
Lalu jika dalam posisi level 1, maka Y-Shift akan akan naik ke level 2 dan seterusnya.
Semakin tinggi level Y-Shift maka putaran mesin akan lebih tinggi, yang menandakan rasio CVT semakin ringan.
Tombol Y-Shift di setang kiri.
Dalam kondisi ini akan membantu motor untuk mendahului kendaraan lain, juga melibas tanjakan.
Tiap level akan menaikkan putaran mesin (rpm) 1.000 rpm, misal dari 5.000 rpm menjadi 6.000 rpm begitu seterusnya.
Untuk mengembalikan level pada posisi nol, bisa dengan mengurangi gas, menutup gas atau menekan tombol Mode 1 kali.
Kami membuktikannya dengan melintasi tanjakan Krakalan arah Dieng yang dikenal rawan dan cukup curam.
Dipakai berboncengan dengan kondisi jalan yang tidak mulus, motor mudah saja melintasinya.
YECVT jadi teknologi baru untuk motor matic kelas 150-160 cc.
Ya meski saat terguncang, kita sebagai pengendara akan spontan mengurangi gas, yang berakibat level Y-Shift kembali kelevel 0.
Jadi sebaiknya pertahankan bukaan gas saat melintasi jalan dengan kondisi seperti ini.
Dan kalau berkendara sendiri, baiknya matikan TCS sebelum melewati tanjakan, agar Y-Shift kembali kelevel 0 karena TCS aktif.
Tidak hanya saat menanjak, kala melewati turunan panjang pun Y-Shift bisa memberi efek engine brake yang membantu deselerasi.
Karena semakin ringan rasio CVT, maka efek engine brake semakin kuat seiring tingginya level Y-Shift yang dipakai.
Baca juga : Pulley Diatur Elektrik, Ini Komponen CVT yang Beda dari Yamaha NMax Turbo
Libas turunan jadi terbantu dengan YECVT.
Iseng mencoba sengaja late brake sambil memainkan Y-Shift, rasanya seperti bawa motor sport dan menurunkan gigi transmisi.
Pun raungan mesin juga terdengar semakin meninggi, yup persis motor manual yang turun gigi!
Pun jika keluar tikungan langsung membuka gas, posisi Y-Shift menjadi level 1.
Ini artinya rasio masih ringan sehingga bisa keluar tikungan lebih cepat, mantap!
Secara spesifikasi, motor ini menggendong mesin 4-tak, SOHC 4 katup, pendingin cairan.
Tenaga maksimal yang dikeluarkan mencapai 15,3 PS di 8.000 rpm dan torsi 14,2 Nm di 6.500 rpm.
Sayangnya karena lebih sering buka tutup gas dan memainkan Y-Shift maka konsumsi bahan bakar jadi lebih boros.
Naik pegunungan tidak masalah.
Kami mencatatkan rata-rata diangka 36,9 km/liter, sementara saat motor dipakai melaju di Pantura bisa mencapai di atas 40 km/liter.
Soal data konsumsi bahan bakar ini dan juga akselerasi, akan kami tes kembali saat mendapat unit test ride-nya ya!
Kesimpulan
Mencoba motor ini ratusan kilometer, membuat kami bisa merasakan kinerja Y-Shift dan YECVT.
Kemampuan merubah rasio CVT hanya dengan tombol jelas sangat praktis, untuk dipakai diberagam kondisi.
Kinerja Performance Damper pada tipe Ultimate pun sangat terasa membantu motor lebih stabil.
Wajar saja jika harga yang ditawarkan pun tinggi, Rp 43,250 juta untuk Turbo Tech Max dan Rp 45,250 juta untuk Turbo Tech Max Ultimate.
Spesifikasi Yamaha NMax 2025
Neo & Neo S
Turbo, Tech Max, Ultimate
Dimensi
1.935 mm x 740 mm x 1.200 mm (PxLxT)
Sumbu Roda
1.340 mm
Jarak Terendah
135 mm
Tinggi Jok
770
Berat Isi
130 kg
133 kg (Turbo) 135 kg (Tech Max)
Kapasitas Tangki
7,1 liter
Tipe Mesin
155cc Blue Core, VVA, 4 Valve SOHC
155cc Blue Core, VVA, 4 Valve SOHC + YECVT
Diameter x Langkah
58 x 58,7 mm
Isi Silinder
155,09 cc
Rasio Kompresi
11,6 : 1
Tenaga Maksimal
15,3 PS / 8.000 rpm
Torsi Maksimal
14,2 Nm / 6.500 rpm
Volume Oli
900 ml
1 liter
Suspensi
Teleskopik & Ganda
Ban
110/70-13 & 130/70-13
Rem
Cakram kaliper 1 piston
Harga
Rp 32,700 juta (Neo)
Rp 33,700 juta (Neo S)
Rp 37,750 juta (Turbo)
Rp 43,250 juta (Turbo Tech Max)
Rp 45,250 juta (Turbo Tech Max Ultimate)