window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685614302872-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685614302872-0'); });

Jajal Yamaha Aerox Alpha di Sirkuit Sentul Karting, Rasanya Beda Banget!

Fariz · 22 Jan, 2025 13:00

Jajal Yamaha Aerox Alpha di Sirkuit Sentul Karting, Rasanya Beda Banget! 01

Mencoba 4 varian Yamaha Aerox Alpha di sirkuit Sentul Karting.
  • Tipe Standard sudah cukup stabil meski sedikit limbung di sisi belakang.
  • Tipe Turbo Ultimate punya pengendalian yang cukup presisi dan stabil.

Pada bulan Januari 2025 ini PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) memberikan kesempatan para awak media untuk menjajal Yamaha Aerox Alpha.

Oiya untuk informasi saja, jika produk tersebut baru diperkenalkan pada bulan Desember 2025 silam, jadi masih fresh banget.

Bertempat di Sentul Karting International Circuit, Citeureup, Bogor pabrikan berlogo garpu tala ini menyediakan 4 varian yang bisa dicicipi di sirkuit tertutup ini.

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613563107-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613563107-0'); });

Ada varian Standard yang dibanderol Rp 29,900 juta, varian CyberCity Rp 33,990 juta, varian Turbo Rp 39,550 juta dan varian paling tinggi ada Turbo Ultimate Rp 41,730 juta OTR Jakarta.

Pemilihan lokasi pengujian di sirkuit Karting Sentul ini tentu bukan tanpa alasan, karena ada banyak upgrade pada Aerox Alpha di beberapa sektor.

Pembaharuan Yamaha Aerox Alpha

Pertama dijelaskan ada pembaharuan di area rangka, ada perubahan struktur rangka tengah atau center tunnel yang kini menjadi lebih tebal.

Sebelumnya 11.7 mm sekarang menjadi 20.5 mm untuk membuat rangka lebih rigid, efeknya tentu saja berpengaruh terhadap pengendalian.

Jajal Yamaha Aerox Alpha di Sirkuit Sentul Karting, Rasanya Beda Banget! 01

Rangka tengah atau center tunnel kini lebih tebal.

Baca juga: Yamaha Hadirkan R25 dan MT-25 Terbaru, Usung Mesin Euro 5+ Lho!

Begitu juga update di sektor kaki-kaki yang mana sekarang menggunakan suspensi depan NMax, ini membuat diameter as suspensi depannya naik dari 26 mm menjadi 30 mm.

Selain itu ada juga perubahan sudut caster dan trail, ini karena ada perbedaan bentuk segitiga dan posisi poros roda depan, salah satu efeknya tentu ke pengendalian yang kian presisi juga agresif.

Jajal Yamaha Aerox Alpha di Sirkuit Sentul Karting, Rasanya Beda Banget! 02

Ada update di sektor suspensi dan rangka.

Untuk suspensi belakang ada update dari tingkat kekerasan per atau spring rate, Yamaha Aerox Alpha punya spring rate yang sedikit lebih keras yang bertujuan untuk membuat karakter motor lebih racy.

Yang tidak ketinggalan adalah adanya update pada sektor pengereman, rem depan tetap menggunakan sistem hidrolis dengan cakram 230 mm diapit kaliper 1 piston dan ABS single channel untuk varian ABS.

Baca juga: Geber Yamaha Aerox Alpha di Sentul, Cocok Disebut Super Sport Matic?

Jajal Yamaha Aerox Alpha di Sirkuit Sentul Karting, Rasanya Beda Banget! 03

Rem belakang kini pakai cakram yang lebih pakem.

Ubahannya ada di sistem rem belakang, sebelumnya menggunakan rem model mekanikal dengan sistem tromol.

Di Yamaha Aerox Alpha kini sudah hidrolis menggunakan perangkat pengereman yang sama seperti NMax.

Posisi berkendara Aerox Alpha terasa lebih racy karena pijakan kaki pengendara kini bisa sedikit lebih nangkring atau jinjit.

Rasanya seperti menggunakan footstep underbone pada motor manual, dengan begitu melahap tikungan terasa lebih pede.

Rasa Berkendara Tipe Standard & CyberCity

Tahap pertama kami cicipi varian paling dasar yaitu tipe Standard, di sini masih menggunakan CVT konvensional.

Menggunakan basic mesin matic Maxi Yamaha generasi ke-3 sama seperti yang digunakan pada Lexi LX155 dan NMax Neo.

Jajal Yamaha Aerox Alpha di Sirkuit Sentul Karting, Rasanya Beda Banget! 04

Tipe Standard masih menggunakan suspensi non tabung.

Mengalami beberapa update di sektor mesin membuat vibrasi terasa lebih minim jika dibandingkan dari generasi sebelumnya, namun suara ‘ngorok’ khas mesin ini ketika berakselerasi masih dipertahankan.

Baca juga: Yamaha Aerox Alpha Track Day, Sensasi Super Sport Matic di Sirkuit!

Karena masih pakai CVT konvensional, maka pengendara tidak bisa mengatur power delivery mesin ke roda belakang.

Sehingga tidak ada bantuan engine brake dan tenaga saat keluar tikungan terasa agak ngeden, karakter tenaga terasa linear begitu saja.

Momen masuk tikungan terasa lebih stabil berkat setup suspensi baru yang lebih keras, sudut trail dan caster yang berubah, juga berkat sisi tengah rangka yang lebih tebal sehingga terasa lebih rigid.

Gak lupa penggunaan rem belakang terasa lebih effortless, karena tidak perlu menekan dalam seperti versi tromol.

Versi cakram hidrolis ini hanya tekan secukupnya saja, karakter remnya seperti NMax yang agak padat.

Namun masih terasa sedikit membal di beberapa titik pada bagian belakang, wajar saja karena memang varian ini masih pakai suspensi belakang non tabung.

Sehingga kurang bisa meredam terutama ketika dipaksa masuk ke tikungan secara cepat.

Baca juga: Yamaha Rilis Oli Mesin Turbo, Ini Dia Spesifikasi dan Harganya

Jajal Yamaha Aerox Alpha di Sirkuit Sentul Karting, Rasanya Beda Banget! 05

Tipe CyberCity hingga Turbo Ultimate pakai suspensi belakang tabung.

Pindah ke varian CyberCity yang mana ada beberapa perbedaan seperti penggunaan smart key system, stop & start system, ABS single channel, dan suspensi belakang tabung.

Langsung ke perbedaan yang cukup terasa adalah suspensi belakang yang lebih bisa menahan, lebih bisa menyerap, sehingga bisa memberikan pengendalian yang lebih stabil.

Jadi bisa dikatakan kalau tabung shocknya ini bukan sekadar mendongkrak penampilan, tapi juga membuat pengendalian Aerox Alpha CyberCity lebih baik jika dibandingkan dengan tipe Standard saat di sirkuit.

Rasa Berkendara Tipe Turbo dan Turbo Ultimate

Berikutnya masuk ke varian Aerox Alpha Turbo, secara rasa kaki-kaki, pengereman, posisi berkendara, dan pengendalian cukup familiar dengan varian CyberCity.

yamaha aerox alpha

Data perbedaan Aerox Alpha dengan Aerox lama.

Baca juga: Incar Yamaha Lexi LX 155 Bekas? Harganya Masih Tinggi!

Pembeda besar di sini tentu saja karena sudah menggunakan YECVT atau Yamaha Electric CVT, teknologi yang pertama kali digunakan di era modern pada Yamaha NMax Turbo.

Tim teknis YIMM mengatakan kalau secara spesifikasi, fungsi, komponen, serta cara penggunaan fitur YECVT pada Aerox Alpha Turbo ini sama saja seperti NMax Turbo.

yamaha aerox alpha

Sistem Turbo dan konstruksinya sama dengan NMax Turbo.

Itu berarti memiliki 2 mode berkendara yaitu T-Mode dan S-Mode, T-Mode ditujukan untuk penggunaan perkotaan dengan gaya berkendara santai.

Sedangkan S-Mode untuk momen yang membutuhkan akselerasi lebih kuat dan enteng.

Pasalnya putaran mesin pada S-Mode bisa 1.000 rpm lebih tinggi di posisi gas yang sama dibandingkan T-Mode.

Dengan begitu putaran mesin lebih dekat dengan peak power sehingga memberikan sensasi tenaga juga akselerasi yang lebih terasa.

Baca juga: Update Harga Motor Matic Yamaha Januari 2025, Mulai Rp 18 Jutaan!

Jajal Yamaha Aerox Alpha di Sirkuit Sentul Karting, Rasanya Beda Banget! 08

Mengganti level Y-Shift melalui tombol di saklar kiri.

Tidak lupa ada Y-Shift dalam 3 level yang berfungsi untuk mengunci rasio CVT agar akselerasinya bisa lebih kuat.

Shift 1 bisa digunakan pada rentang 3.500-5.000 rpm, shift 1 dan 2 di 5.000-6.500 rpm, dan shift 1 sampai 3 bisa di rentang 6.500-8.500 rpm.

Semakin tinggi levelnya maka akan semakin ringan pula rasionya, kalau tidak ingin repot memencet tombol Y-Shift bisa dengan menghentak bukaan gas maka secara otomatis akan naik 1 level.

Dalam kondisi sirkuit ini, tentu saja fitur YECVT membuat Aerox Alpha lebih cepat saat keluar tikungan karena mendapatkan rasio CVT yang lebih ringan.

Jajal Yamaha Aerox Alpha di Sirkuit Sentul Karting, Rasanya Beda Banget! 09

Masuk tikungan lebih stabil dan presisi.

Momen masuk tikungan juga lebih terjaga karena YECVT bisa digunakan untuk memberi rasa engine brake ketika deselerasi, sehingga bisa membantu rem dan otomatis membuat kinerja rem tidak terlalu berat.

Baca juga: Dibekali YECVT, Mending Pilih Yamaha Aerox Alpha atau NMax Turbo?

Pada varian Turbo Ultimate, pembeda ada pada visor berwarna orange, cover muffler, dan sudah dilengkapi dengan Performance Damper yang sebelumnya sudah tersedia pada XMax sert NMax.

Posisinya yang berada di tengah rangka berfungsi untuk menjaga rangka sisi depan dan sisi belakang lebih rigid ketika menerima tekanan dari suspensi.

Baik saat kondisi melewati jalan bumpy ataupun ketika diajak melewati tikungan dengan cepat.

yamaha aerox alpha

Performance Damper pada Aerox Alpha Turbo Ultimate membuat rangka lebih rigid.

Efeknya tentu saja memberi rasa pengendalian yang lebih stabil dan sangat presisi, melahap tikungan chicane bisa dilewati dengan sangat mudah tanpa banyak body movement meskipun beratnya mencapai 130 kg.

Tinggal coba untuk digunakan sehari-hari nih!

Spesifikasi Yamaha Aerox Alpha
Keterangan Standard CyberCity Turbo Turbo Ultimate
Dimensi
Panjang 1.980 mm
Lebar 710 mm
Tinggi 1.170 mm
Jarak Sumbu Roda 1.350 mm
Jarak Terendah ke Tanah 145 mm
Tinggi Tempat Duduk  790 mm
Berat Isi  125 Kg 127 Kg 130 Kg
Kapasitas Tangki Bensin  5,5 L
Bagasi 24,5 L
Rangka
Tipe Rangka Underbone
Suspensi Depan Telescopic with 30mm Inner Tubes
Suspensi Belakang Unit Swing Dual Rear Suspension
Tipe Ban Tubeless
Ban Depan 110/80-14/C 53P
Ban Belakang 140/70-14/C 62P
Rem Depan  Disc Brake
Rem Belakang Disc Brake
Mesin
Tipe Mesin 155cc Blue Core, VVA, 4 Valve, SOHC, YECVT
Jumlah Silinder Single Cylinder
Diameter x Langkah 11,6 : 1
Kapasitas Mesin  155,09cc
Daya Maksimum 15,4 PS @8.000 rpm
Torsi Maksimum   14,2 Nm @8.000 rpm
Sistem Starter Electric Strater
Sistem Pelumasan  Pelumasan Basah
Kapasitas Oli Mesin 1,00 L 0,90 L
Sistem Bahan Bakar Fuel Injection
Tipe Kopling Kering, Centrifugal Dynamic
Tipe Transmisi  V-Belt Otomatis
Sistem Pengapian  TCI
Tipe Baterai  YTZ77V YTZ76V
Tipe Busi  NGK/CPR8EA-9

Fariz

Senior Writer

Mulai menjadi jurnalis otomotif & test rider sejak tahun 2015, ketertarikan terhadap dunia otomotif terutama sepeda motor jadi pemicunya. Berkendara, touring, hingga balap sepeda motor menjadi hal yang melekat dan dilakukan sampai saat ini. Facebook: Fariz Ibrahim Instagram: @farizibrahim17

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613589386-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613589386-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });