Toyota Kijang Super dan Kijang Grand Extra sering dianggap serupa oleh banyak orang, padahal keduanya punya perbedaan signifikan.
Wajar saja mengingat pada era 1980-an sampai 1990-an menjadi generasi keemasan Toyota Kijang di segmen mobil penumpang.
Toyota Indonesia menjadikan Kijang tak lagi sebagai mobil niaga tapi juga nyaman sebagai mobil keluarga.
Dan Toyota Kijang generasi ketiga ini, hadir dua varian yaitu Toyota Kijang Super dan Kijang Grand Extra.
Secara spesifik, Kijang Super dan Grand Extra merupakan mobil keluaran Toyota pada tahun 1986 sampai 1996.
Sebagai generasi penerus, Kijang ini hadir lebih modern daripada Kijang kotak, karena mendapat fitur power steering serta full pressed body yang merupakan teknologi baru pada masa tersebut.
Kijang Super merupakan edisi awal Kijang generasi ketiga yang bentuk kotak tapi diperhalus lengkungnya.
Model ini dirilis mulai 1986 sampai 1992, yang memiliki kapasitas silinder mesin 1.500 cc.
Baca juga: 30 Mobil Terlaris November 2023, Toyota Kijang Innova Ugal-ugalan Tinggalkan Lainnya
Sedangkan Kijang Grand Extra merupakan edisi perbaikan atau facelift dari Kijang Super yang dikeluarkan tahun 1992 sampai 1996 dengan penambahan kapasitas mesin menjadi 1800 cc.
Edisi Kijang Grand Extra dibuat dengan press body atau bebas dempul yang saat itu menjadi kebanggan bagi Toyota.
Kijang Grand Extra mendapat penambahan power steering, dan AC Double Blower.
Desainnya juga mengalami perubahan pada lampu depan dan gril dengan logo tri oval, bukan emblem bertuliskan TOYOTA.
Lantas apakah hanya itu perbedaan Toyota Kijang Super dan Kijang Grand Extra? Untuk lebih lengkapnya, simak ulasan berikut ini.
Baca juga: Harga Bekas Lebih Murah dari Sigra Baru, Toyota Kijang Innova J 2013 Punya Fitur yang Cukup Oke
Pada tahun 1986, PT Toyota Astra Motor memperkenalkan generasi ketiga dari Kijang.
Istilah Kijang Super ini berasal dari kata Super Kijang yang ada di striping Kijang tipe teratas.
Kijang ini tersedia dalam kode KF40 untuk sasis pendek dan KF50 untuk sasis panjang.
Konsepnya masih tetap KBNS atau Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana namun mengalami perluasan.
Konsep terbaru yaitu Kijang tersedia dalam versi mobil barang atau mobil penumpang nyaman untuk keluarga.
Mulai generasi ini, telah digunakan teknologi Full Pressed Body, sistem produksi tersebut dapat mengurangi sekitar 2-5 kilogram dempul tiap mobilnya.
Pada varian minibus, ditunjuk karoseri rekanan pabrikan seperti Nusa Cendana Harum (NCH), Superior Coach (SC) dan Nasmoco yang bertugas membangun body kendaraan.
Ciri khas dari Kijang Super dibagian eksteriornya adalah bentuk grill depan berwarna hitam dengan lampu depan kotak sealed beam.
Pada grillnya terdapat emblem bertuliskan TOYOTA besar berwarna putih dengan bumper berbentuk besi kotak dengan cover pinggirnya yang terbuat dari fiberglass berwarna hitam.
Konon, rancangan dasar Kijang Super mengambil rancang dasar Toyota Deliboy dengan kode sasis KXC10V yang hanya dijual di Jepang.
Komponen yang diadopsi yaitu suspensi depan model double wishbone meninggalkan desain per daun horisontal pada Kijang generasi sebelumnya.
Pada bagian belakang, Kijang Super masih memakai per daun 5 lembar.
Untuk meningkatkan keselamatan, rem depan Kijang Super sudah mengadopsi model cakram sementara bagian belakang masih teromol sementara varian standar masih menggunakan rem teromol pada roda depan dan belakang.
Mesin yang digunakan Kijang generasi ketiga adalah Toyota 5K dengan konfigurasi 4 silinder OHV 8 valve berkapasitas 1500cc dengan karburator untuk memasok bahan bakar.
Transmisi yang digunakan manual 4 percepatan untuk tipe standar dan 5 percepatan untuk tipe Super Kijang.
Toyota memasarkan Toyota Kijang dalam beberapa varian.
Pertama yaitu Kijang standar (minibus/pick up), dengan transmisi manual 4 percepatan, tanpa AC dan tanpa radio/tape serta rem depan teromol.
Kemudian tipe tertingginya yaitu Super Kijang (minibus/pick up) yang didukung transmisi manual 5 percepatan, ban radial, AC opsional, radio/tape dan rem depan cakram solid.
Kijang Super juga memiliki varian Commando dan Ranger.
Varian Commando memiliki ciri 4 pintu yang hadir dalam tipe Commando LSX (KF50 5 speed), Commando SSX (KF40 5 speed), Commando LX (KF50 4 speed), dan Commando SX (KF40 4 speed).
Sedangkan varian Ranger memiliki ciri hanya punya 3 pintu dengan kode sasis KF40 dan menggunakan sistem transmisi 5 kecepatan.
Kijang varian 3 pintu ini sangat jarang ditemukan, karena diproduksi hanya selama 3 tahun, antara 1987 sampai 1990.
Spesifikasi Toyota Kijang Super | |||||
---|---|---|---|---|---|
Standar | Pick Up | Commando | Ranger | Super Kijang | |
Tipe mesin | 1.5L 5K karburator | ||||
Isi silinder | 1.486 cc | ||||
Daya maksimum | 63 PS @5.600 rpm | ||||
Torsi makismum | 110 Nm @2.800 rpm | ||||
Transmisi | 4 percepatan manual | 4 percepatan manual | 5 percepatan manual | 5 percepatan manual | |
5 percepatan manual |
Setelah era Kijang Super, PT Toyota Astra Motor melakukan facelift pada Kijang generasi ketiga di tahun 1992.
Model yang life cycle-nya hingga tahun 1996 tersebut dikenal luas oleh masyarakat sebagai Toyota Kijang Grand Extra dengan kode sasis KF42 dan KF52.
Perbedaan dengan Kijang Super yang paling menonjol adalah headlamp depan model kotak besar, bentuk gril garis vertikal dengan emblem logo trioval Toyota.
Velgnya juga diganti jadi cukup modern dengan model cast wheel dan velg kaleng lengkap dengan dop, kemudian model ini pakai stiker bodi bertuliskan Grand Extra.
Pada varian minibus bikinan karoseri Astra, pintunya sudah berjumlah 5 dengan jendela samping tengah model geser sementara jendela samping belakangnya model tip top.
Desain dashboard dibuat mirip model sedan yang menyatu antara konsol meter dengan konsol tengahnya dengan warna interior abu-abu tidak lagi kotak kotakseperti pada Kijang SUper.
Sementara pada varian bawah masih mengenakan dashboard model lama namun berwarna abu-abu, kalau model Kijang Super berkelir coklat.
Toyota juga mulai memperkenalkan "Toyota Original Body" dimana pembuatan bodi Kijang Grand Extra dengan cara mencetak plat besin dengan mesin press berkekuatan 1500 ton.
Untuk menyambungkannya digunakan metode las spot welding atau yang dikenal orang sebagai las titik sehingga membuat teknologi produksi ini nyaris bebas dempul dan lebih kokoh.
Baca juga: Sekilas Terlihat Sama, Perbedaan Toyota Kijang Innova Reborn Q dan V Cukup Banyak!
Toyota Kijang Super dan Kijang Grand Extra juga hadir dalam banyak tipe dan varian yakni SX, SSX dan SGX untuk sasis pendek.
Sementara untuk yang bersasis panjang pilihannya ada tipe LX, LSX, LGX.
Varian paling murah adalah tipe SX, LX, dan pickup.
Fiturnya masih sangat minim, masih menggunakan transmisi 4 percepatan, dashboard model lama berwarna abu-abu, dan rem depan dan belakang yang masih mengandalkan rem teromol atau drum brake.
Tipe menengah diwakili oleh tipe SSX dan LSX, fitur yang ditawarkan antara lain transmisi manual 5 percepatan, rem depan cakram solid, power steering dan tachometer.
Pada eksterior memakai velg kaleng serta bagian grill depan tidak terdapat lapisan chrome.
Varian paling mewah hadir dengan nama SGX dan LGX atau Short Grand Extra dan Long Grand Extra.
Fitur yang ditawarkan antara lain tachometer, AC double blower, power window pada kedua pintu depan, sampai radio/tape merk Alpine.
Sisi eksteriornya terdapat ubahan berupa tambahan over fender, alloy wheel dari Enkei sampai lapisan chrome pada bagian grill depan.
Satu hal yang penting untuk diketahui, pada bulan Agustus-September 1995, setelah peringatan 50 tahun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Toyota memproduksi varian Kijang yang sangat langka, yaitu Kijang Soeharto Series.
Tidak lebih dari 200 unit Kijang varian ini diproduksi yang sebenarnya merupakan Kijang Grand Extra 1.8 yang diberi transmisi otomatis.
Namun karena saat itu mobil ini dijual seharga Rp100 juta maka menjadikannya kurang laris di pasaran dibanding Kijang Grand Extra 1.8 biasa yang lebih terjangkau.
Facelift Kijang juga mencakup pada mesinnya yang lebih baik.
Mesin 5K dengan konfigurasi dengan 4 silinder OHV 8 valve masih jadi andalan, tapi Toyota sekarang melakukan tuning pada karburator yang membuat tenaganya naik menjadi 72 PS pada 5.000 rpm dan torsi 119 Nm pada 3.200 rpm.
Pada Agustus 1995, Toyota Astra Motor menambah varian baru untuk Kijang Grand Extra dengan mesin 1800cc.
Model ini hadir setelah mendengar berbagai keluhan konsumen utamanya pada mesin yang ngelitik serta kurang bertenaga dan boros.
Mesin yang digunakan yaitu seri 7K dengan konfigurasi 4 silinder OHV 8 valve berkapasitas 1.800 cc dan karburator dengan transmisi manual 5-percepatan.
Tenaga yang dihasilkan naik menjadi 80 PS pada 4.800 rpm dan torsi 140 Nm pada 2.800 rpm.
Fitur-fiturnya pada Kijang Grand Extra 1.8 sama seperti varian LGX, hanya saja terdapat perbedaan pada bagian grill depan yang memakai model vertikal dengan logo trioval Toyota.
Spesifikasi Toyota Kijang Grand Extra | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|
SX | LX | Pick Up | SSX | LGX | SGX | |
Tipe mesin | 1.5L 5K 4 silinder karburator | 1.8L 7K 4 silinder karburator | ||||
Isi silinder | 1.486 cc | 1.781 cc | ||||
Daya maksimum | 72 PS @5.000 rpm | 80 PS @4.800 rpm | ||||
Torsi maksimum | 119 Nm @3.200 rpm | 140 Nm @2.800 rpm | ||||
Transmisi | 4 percepatan manual | 5 percepatan manual |
Setelah membahas mengenai Toyota Kijang Super dan Kijang Grand Extra tadi, tentu sudah terlihat banyak sekali perbedaan dari kedua Toyota Kijang ini.
Meskipun sama-sama menjadi Kijang generasi ketiga, namun keduanya lahir di tahun yang berbeda, Kijang Super lebih dulu diproduksi, sementara Kijang Grand Extra jadi mode facelift Kijang Super.
Karena merupakan versi pembaruan, maka kelengkapan fitur sampai desain yang diberikan pada Kijang Grand Extra lebih modern dibanding Kijang Super.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{expSellingPriceText}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}