Nama Suzuki SX4 X-Over kini semakin tenggelam karena dominasi berbagai kompetitornya. Sebeb di kelas Crossover di Indonesia cukup banyak pemainnya, termasuk sang penguasa pasar, yakni Honda HR-V.
Namun sekitar satu dekade lalu, Suzuki SX4 X-Over ini merupakan salah satu crossover terlaris. Dimensi compact, kenikmatan berkendara, dan mesin yang cukup teruji durabilitasnya menjadi daya tarik SX4. Bahkan secara global, Suzuki dulu sempat menjadikan SX4 ini sebagai andalan di balap reli WRC.
Melihat sejarahnya, SX4 merupakan Compact Crossover yang sudah diproduksi sejak 2006. Meski berdarah Jepang, namun SX4 pertama kali malah dipamerkan di Geneva Motor Show 2006 yang tidak lama langsung diproduksi di pabrik Suzuki. Uniknya pabrik yang dipilih juga bukan di Jepang, melainkan pabrik Suzuki di Hungaria.
Suzuki SX4 X-Over ini diciptakan dengan platform yang sama seperti Neo Baleno. SX4 X-Over saling berbagi sasis, mesin dan parts sehingga mudah mendapatkan sparepart. Postur yang cukup besar dengan ground clearance tinggi membuat SX4 X-Over tampil gagah.
Sosoknya yang maskulin ala mobil Eropa tidak lain karena memang dirancang oleh studio Italdesign milik Giorgetto Giugiaro. SX4 Crossover dijual di Indonesia sejak 2006-2007. Mulanya SX4 didatangkan langsung dari Jepang, kemudian versi rakitan lokal diperkenalkan setahun kemudian karena permintaan pasar yang tinggi.
Pada versi rakitan lokal, SX4 X-Over dilengkapi beberapa fitur baru, seperti rem cakram empat roda dan aspek hiburan yang didukung tampilan multi-informasi. Menariknya lagi, SX-4 produksi Indonesia yang dirakit di Bekasi juga diekspor ke Thailand.
Sayangnya mimpi indah Suzuki terhadap SX4 harus berakhir. Generasi berikutnya yang dinamakan SX4 S-Cross, serta diperkenalkan pada Agustus 2016, rupanya tidak bisa menyamai kesuksesan SX4 X-Over.
Meskipun setahun berikutnya PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) coba menggoda pasar dengan model facalift dari SX4 S-Cross, tapi tetap saja angka penjualan tak melonjak signifikan. Alhasil pada Juni 2023, SX4 S-Cross pun distop penjualannya di Indonesia.
Sempat jadi idola di masanya, lantas apa kehebatan sosok Suzuki SX4 X-Over ini? Mari kita ulas lebih mendalam.
Baca juga: Lupakan Honda HR-V, Masih Ada Suzuki SX4 dan Mazda CX-3 SPORT 1.5 yang Tak Kalah Keren!
Konsep mobil crossover yang disandang oleh SX4 X-Over ini membuatnya punya penampilan yang maskulin. Tidak cuma itu, velg roda berukuran besar dan aksen hitam sebagai ornamen over fender membuat SX4 ini punya kesan sebagai mobil tangguh yang bisa digunakan pada jalan gravel atau jalan aspal.
Ground clearance setinggi 175 mm berpadu over fender minimalis terpasang menghiasi velg 16 inch dengan balutan ban Bridgestone Turanza 205/60 R16, membuatnya semakin sporty. Sebagai mobil yang memiliki kemampuan off road ringan, Suzuki tak lupa memasang underguard berkelir silver pada bumper depan dan aksen hitam di bumper belakang.
Penerangan cukup oke karena menggunakan lampu halogen untuk versi prefacelift dan HID untuk versi facelift dilengkapi dengan fog lamp di bagian bumper bawah. Secara overall, desain Suzuki SX4 X-Over seperti hasil kawin silang dari Grand Vitara generasi ketiga dan Swift generasi kedua. Padahal, basis yang digunakan yaitu dari Neo Baleno.
Kalau pada Suzuki Neo Baleno, atap yang tinggi membuatnya terlihat aneh. Namun tidak dengan Suzuki SX4 X-Over ini, karena jadi proporsional didukung velg besar dan ban tebal. Desain ini sebenarnya berdampak positif pada headroom yang luas.
Desain interiornya cukup kalem, sedikit kontras dengan penampilan luar yang maskulin. Untuk mobil 5-seater, ruang kaki cukup lega untuk penumpang depan, begitu juga penumpang belakang. Hanya saja jok penumpang belakang terlalu tegak. Fiturnya tergolong oke untuk sebuah mobil kelas menengah yang meluncur di akhir dekade 2000-an.
Dashboard warna hitam memperkuat kesan elegan dilengkapi dengan Head Unit integrated yang terkoneksi Audio Steer Control. Fitur ini memudahkan pengemudi dalam memanfaatkan fitur multimedia seperti atur volume, menjawab telepon via Bluetooth, atau gonta ganti lagu di head unit.
Kemudian pada panel instrumen terdapat layar MID yang memberikan informasi suhu, konsumsi bbm, dan jam di tengah untuk versi prefacelift dan di panel speedometer untuk versi facelift. Sayangnya Head Unit belum disupport dengan USB sehingga kita hanya bisa menyambung dengan kabel aux.
Baca juga: Tampilannya Sih Biasa Aja, Tapi Modifikasi Suzuki SX4 S-Cross Ini Punya Tenaga 200 Hp
Suzuki SX4 dibekali mesin M15A 1.5 L vvt DOHC 16 valve yang sama dengan yang digunakan pada Suzuki Swift dan Neo Baleno. Pilihan transmisi ada tipe manual 5 percepatan dan otomatis 4 percepatan. Mesin SX4 X-Over mampu memproduksi tenaga 100 ps pada 6000 rpm dan torsi 133 Nm pada 4000 rpm.
Agak disayangkan karena versi Indonesia ini settingannya didowngrade dari versi Jepang. Untuk SX4 versi JDM, mesinnya yang mampu menyemburkan tenaga 110 ps pada 6000 rpm dan torsi 143 Nm pada 4000 rpm. Tujuan downgrade ini tak lain untuk menyesuaikan dengan BBM di Indonesia, sehingga mampu menenggak premium.
Konsekuensinya, mesin tadi agak sulit untuk menghasilkan torsi cukup saat mulai menjalankan mobil. Bobot SX4 seberat 1.2 ton yang serupa Toyota Rush dipadu dengan mesin bertenaga 100 ps tentu akan menghasilkan power-to-weight ratio yang kurang ideal sehingga membutuhkan tenaga lebih untuk menggerakkan mobil.
Hal inilah yang kadang dikeluhkan oleh pengguna SX4 yang tarikan bawahnya kurang menghentak. Mau tidak mau sedikit modifikasi perlu dilakukan, seperti setting ECU, bisa juga menggunakan open air filter dan upgrade header 4-2-1 atau 4-1.
Spesifikasi Suzuki SX4 X-Over 2007 | |
---|---|
Dimensi | |
Panjang | 4.135 mm |
Lebar | 1.755 mm |
Tinggi | 1.605 mm |
Jarak sumbu roda | 2.500 mm |
Jarak ke tanah | 175 mm |
Ukuran roda | 205/60 R16 |
Kapasitas tangki BBM | 50 liter |
Mesin | |
Tipe mesin | M15 A DOHC VVT |
Jumlah silinder | 4 |
Kapasitas silinder | 1.490 cc |
Daya maksimum | 100 PS @6.000 rpm |
Torsi maksimum | 133 Nm @4.000 rpm |
Transmisi | Manual 5-percepatan |
Otomatis 4-percepatan | |
Sistem penggerak roda | Penggerak Roda Depan |
Sasis | |
Suspensi depan | MacPherson Strut |
Suspensi belakang | Torsion Beam |
Rem depan | Ventilated Disc |
Rem belakang | Disc |
Baca juga: Membandingkan Performa Honda HR-V Dengan 5 Rivalnya
Suzuki SX4 X-Over adalah crossover yang memiliki desain maskulin dan tangguh. Mobil ini bahkan pernah digunakan dalam ajang reli WRC, menunjukkan keandalan dan daya tahan di medan yang ekstrem.
Desain eksteriornya memberikan kesan sporty dan kokoh, membuatnya cocok untuk pengemudi yang menginginkan kendaraan dengan gaya agresif sekaligus serbaguna. Salah satu kelebihan utama SX4 adalah interiornya yang lapang.
Meskipun tergolong compact crossover, kabin mobil ini terasa lega untuk penumpang depan maupun belakang. Ruang kepala dan kaki yang memadai menjadikan perjalanan lebih nyaman, baik untuk penggunaan harian maupun perjalanan jarak jauh.
Namun, SX4 X-Over juga memiliki kelemahan, terutama pada sektor mesin. Dibandingkan dengan versi Jepang, mesin yang digunakan di pasar tertentu mengalami penurunan spesifikasi atau downgrade. Hal ini membuat performanya tidak sekuat versi aslinya, meskipun masih cukup memadai untuk kebutuhan harian dan perjalanan biasa.
Suzuki Indonesia mulai menjual SX4 X-Over pada tahun 2007. Saat itu unitnya diimpor utuh (CBU) dari Jepang. Di masanya, SX4 adalah Crossover pertama di Indonesia. Model ini menggantikan Suzuki Aerio yang berjenis sedan dan Suzuki Neo Baleno yang merupakan model sedan. SX4 X-Over pun sempat mengalami dua kali facelift sebelum akhirnya di 2016 digantikan generasi penerusnya yang diberi nama Suzuki SX4 S-Cross.
SX4 versi Indonesia dibekali mesin M15A 1.5 L VVT DOHC 16 valve yang sama dengan yang digunakan pada Suzuki Swift dan Neo Baleno. Pilihan transmisi ada tipe manual 5 percepatan dan otomatis 4 percepatan. Mesin SX4 X-Over mampu memproduksi tenaga 100 ps pada 6000 rpm dan torsi 133 Nm pada 4000 rpm.
Suzuki SX4 X-Over dan SX4 S-Cross sama-sama menggunakan sistem penggerak roda depan (Front Wheel Drive?FWD).