Gak Begitu Paham Mobil? Jangan Beli Daihatsu Xenia 1.000 Cc!

Daihatsu Xenia 1.000 cc adalah salah satu varian Daihatsu Xenia yang dikeluarkan oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM) di Indonesia . Tipe ini digemari karena mesin berkapasitas mungil yang disematkan pada mobil keluarga bersasiskan semi ladder frame ini diklaim hemat bahan bakar dan murah dari segi perawatan.

Sebagai informasi, varian Daihatsu Xenia 1.000 cc merupakan tipe paling terjangkau dari Daihatsu Xenia yang hadir sejak 2004. Di generasi pertamanya, Xenia bermesin 1.000 cc ini ditawarkan dalam dua tipe, Mi dan Li.

Daihatsu Xenia 1.0 M

Masuk ke model anyar yang dirilis pada 2011 dengan sebutan All New Xenia, mesin 1.000 cc hadir di dua pilihan tipe, yaitu D dan M, menggantikan Mi dan Li. Untuk eksistensinya, jantung pacu ini terbilang cukup lama.

Pada tahun 2016 yang merupakan model facelift dengan julukan Great New Xenia atau Xenia Barong, mesin 1.0L khusus dihadirkan di tipe M. Namun sebelum peralihan tahun, tepatnya di Agustus 2016, Daihatsu secara resmi menyuntik mati varian Daihatsu Xenia 1.000cc berkat hadirnya Daihatsu Sigra yang menawarkan opsi 1.0L dan 1.2L.

Lantas pada 2019, Daihatsu kembali menambah varian Xenia dengan meisn 1.500 cc berkode 2NR-VE dengan teknologi Dual VVT-i yang serupa dengan mesin Toyota Veloz (Spesifikasi | Berita)

Baca juga: Honda Jazz GK5 Comeback Lagi, Unitnya Dibuat Terbatas Harga Mulai Rp250 Jutaan

Spesifikasi Mesin Daihatsu Xenia 1.000 Cc

Mesin EJ-DE Daihatsu Xenia 1.000 cc 

Tipe Mi dan Li Daihatsu Xenia 1.0 produksi 2004-2005 menggunakan mesin berkodekan EJ-DE (non VVT-i) 3 silinder segaris, 12 Katup DOHC, EFI. Seperti yang diketahui, mesin berkubikasi 989 cc tersebut mampu memuntahkan tenaga hingga 57 PS pada 5.200 rpm dengan torsi maksimal 89 Nm di 3.600 rpm.

Mesin EJ-VE Daihatsu Xenia 1.000 cc 

Guna memperoleh tenaga lebih besar, namun tetap hemat bahan bakar sekaligus ramah lingkungan, pada tahun 2006 ADM memberikan improvement terhadap mesin 1.000 cc Xenia generasi kedua. Saat itu juga, mesin berkombusi injeksi tersebut berubah menjadi EJ-VE 989 cc 3 silinder segaris, 12 Katup.

Dengan dikombinasikan teknologi DOHC, VVT-i EFI yang mana secara data sanggup menghasilkan tenaga sebesar 63 PS pada 5.600 rpm serta torsi puncak 90 Nm di 3.600 rpm. Perlu diketahui, semua Xenia 1.000 cc ditawarkan transmisi manual 5-percepatan yang ditranslasi ke penggerak roda belakang (RWD), tanpa ada opsi transmisi matic.

Spesifikasi Daihatsu Xenia 1.000 cc
  2004 2006 2011
Dimensi
Panjang 4.070mm 4.070mm 4.140 mm
Lebar 1.630 mm 1.630 mm 1.660 mm
Tinggi 1.675 mm 1.675 mm 1.685 mm
Jarak sumbu roda 2.655 mm 2.655 mm 2.655 mm
Jarak ke tanah 150 mm 150 mm 190 mm
Ukuran roda 165/80 R13 165/80 R13 165/80 R13
Kapasitas tangki BBM 45 liter 45 liter 45 liter
Mesin
Tipe mesin EJ-DE DOHC EJ-VE DOHC VVT-i EJ-VE DOHC VVT-i
Jumlah silinder 3 3 3
Kapasitas silinder 989 cc 989 cc 989 cc
Daya maksimum 57 PS @5.200 rpm 63 PS @5.600 rpm 63 PS @5.600 rpm
Torsi maksimum 89 Nm @3.600 rpm 90 Nm @3.600 rpm 90 Nm @3.600 rpm
Transmisi Manual 5-percepatan Manual 5-percepatan Manual 5-percepatan
Sistem penggerak roda Penggerak roda belakang Penggerak roda belakang Penggerak roda belakang
Sasis
Suspensi depan MacPherson Strut MacPherson Strut MacPherson Strut
Suspensi belakang 5 Link Rigid-Axle 5 Link Rigid-Axle 5 Link Rigid-Axle
Rem depan Ventilated Disc Ventilated Disc Ventilated Disc
Rem belakang Drum Drum Drum

Baca juga: Inilah Wuling E10, Mobil Box Mungil Tanpa Bensin Buat Blusukan di Gang Sempit

Masih Pakai Timming Belt, Dianggap Kurang Cocok Bagi yang Kurang Begitu Paham Mobil?

Timming belt di Xenia 1.000 cc

Untuk dapat menggerakan crankshaft dengan camshaft secara selaras, mobil membutuhkan alat penghubung. Benda itu adalah timming belt seperti yang dipakai di jantung mekanis Xenia 1.0L. Sedangkan varian 1.3L dan 1.5L Xenia sudah memakai timming chain.

Sama seperti timming chain, timming belt bertugas menyesuaikan waktu pergerakan antara piston, intake valve dan exhaust valve guna didapat proses pembakaran yang sempurna pada mesin. Sabuk karet campuran benang serta kawat ini mempunyai pola waktu siklus 4 langkah, yakni langkah hisap, langkah kompresi, langkah tenaga dan langkah buang yang sejalan.

“Timming belt punya kelebihan dan kekurangan. Di Daihatsu Xenia 1.000 cc timming belt wajib dilakukan penggantian setiap 100.000 km tapi untuk amannya 80.000 km,” ujar Made Kartika, Service Advisor Astra Daihatsu Sanur – Bali.

Seperti yang disebutkan Kartika, timming belt Xenia 1.000 cc putus terjadi karena over limit interval penggantian. Amannya di angka 80.000 km, pemilik bablas sampai 120.000 km.

Penggantian timming belt wajib dilakukan berkala

"Putusnya timming belt di Xenia bisa menyebabkan mesin mati sehingga buat orang yang awam tentang mobil akan merasa panik. Namun begitu pengguna jangan langsung panik dan takut akan biaya perbaikan yang mahal. Karena putusnya timming belt yang terjadi di Xenia tidak akan membuat piston dan klep bertabrakan. Hal ini dikarenakan piston Xenia dibuat cekungan untuk menghindari tabrakan antara kedua peranti itu," ucap laki-laki yang gemar jalan-jalan menggunakan bus tersebut.

Kartika menambahkan, setiap Beres (Bengkel Resmi) Daihatsu punya harga berbeda untuk biaya perbaikan menyesuaikan wilayah. Di Bali, penggantian timming belt, tensioner dan ongkos memakan biaya sekitar Rp700.000 hingga Rp800.000.

Kekurangan Timming Belt Pada Mobil Daihatsu Xenia 1.000 Cc

Butuh perawatan ekstra

Alasan kenapa timming belt kini mulai ditinggalkan oleh beberapa produsen tenama, sebenarnya terdapat beberapa faktor. Hal tersebut diantaranya:

  • Tidak seperti timming chain, timming belt memiliki masa pakai yang harus selalu diperhatikan. Pada umumnya, mobil yang masih menggunakan timming chain ini harus lebih didispilin dalam melakukan perggantian setiap 40.000 km – 100.000 km.
  • Jika lupa melakukan pergantian, gejala yang umumnya terjadi adalah timming belt putus ketika mobil sedang digunakan. Bila itu terjadi, mesin mobil biasanya akan mati seketika akibat piston yang bertabrakan dengan klep.       
  • Timming belt akan mudah rusak bila terkena oli, bensin, dan semacam cairan lainnya karena berbahan dasar karet.
  • Perawatan lebih mahal karena harus sering rajin menggantinya. Setiap menggantinya paling tidak dibutuhkan biaya Rp300.000 – Rp600.000

Baca juga: Antisipasi Nggak Kuat Nanjak Pakai FWD, Daihatsu Xenia Versi RWD Masih Terus Dijual

FAQ

Daihatsu Xenia 1000 cc terakhir tahun berapa?

Varian Daihatsu Xenia 1.000 cc merupakan tipe paling terjangkau dari Daihatsu Xenia yang hadir sejak 2004. Di generasi pertamanya, Xenia bermesin 1.000 cc ini ditawarkan dalam dua tipe, Mi dan Li. Lantas pada 2011, Daihatsu menawarkan Xenia generasi kedua, juga dengan opsi mesin 1.000 cc melaluii varian tipe D dan M. Varian ini bertahan sampai Agustus 2016, sebelum akhirnya Xenia 1.000 cc dihapus dari daftar opsi mesin Xenia.

Xenia 1.000 cc di tipe apa saja?

Untuk Xenia generasi pertama yang hadir di tahun 2004, Daihatsu menawarkan varian dengan mesin 1.000 cc pada tipe Mi dan Li. Sementara di generasi keduanya, Xenia yang masih menggunakan mesin 1.000 cc 3 silinder hadir pada tipe D dan M.

Apakah Xenia 1.000 cc sudah pakai power steering?

Xenia 1.000 cc merupakan varian paling rendah dari Daihatsu Xenia. Sehingga pada generasi pertamanya, Daihatsu belum membekali fitur power steering di Xenia 1.0L. Sistem kemudinya masih berupa rack and pinion. Namun di Xenia generasi kedua, semua tipe Xenia sudah pakai sistem Electric Power Steering (EPS) termasuk untuk tipe D dan M yang pakai mesin 1.000 cc.

    Channel:
Ikuti media sosial kita:
Enda

Senior Writer

Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia...

Beli mobil lebih mudah dan tak perlu nunggu lama

pengguna tukar tambah mobil impiannya
Tambahkan
mobil Anda

Upgrade

Daihatsu Xenia

Video Pendek Terkait

Related Videos

All-new Daihatsu Xenia 2022, Ini Pilihan LMPV Paling Masuk Akal First Drive

Daihatsu Xenia Baru Jadi Canggih, Paling Mahal Gak Sampai Rp 250 juta

Nama Suzuki SX4 X-Over kini semakin tenggelam karena dominasi berbagai kompetitornya. Sebeb di kelas Crossover di Indonesia cukup banyak pemainnya, termasuk sang penguasa pasar, yakni Honda HR-V. Namun sekitar satu dekade lalu, Suzuki SX4 X-Over ini merupakan salah satu crossover terlaris. Dimensi compact, kenikmatan berkendara, dan mesin yang cukup teruji durabilitasnya menjadi daya tarik SX4. Bahkan secara global, Suzuki dulu sempat menjadikan SX4 ini sebagai andalan di balap reli WRC. Melihat
Honda Jazz GK5 bekas saat ini masih menjadi pilihan buat mereka yang sedang mencari mobil hatchback berpenampilan trendy. Sebab selain fisiknya yang masih terlihat keren, Honda Jazz juga terkenal sebagai mobil yang irit BBM tapi tetap menyenangkan untuk dikendarai. Salah satu pionir mobil perkotaan di segmen hatchback kompak, Honda memang telah menghadirkan beberapa generasi dari Jazz. Satu diantaranya adalah Honda Jazz GK5 yang eksistensinya di Tanah Air terbilang cukup lama. Sebagai generasi k
Pemerintah menerapkan kebijakan baru terkait pungutan pajak tambahan yaitu adanya opsen pajak kendaraan bermotor mulai 5 Januari 2025. Kebijakan ini sudah tercatat dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD). Ya, Opsen Pajak ini dikenakan untuk kabupaten atau kota, dimana menurut pasal 83 di UU yang sama, Opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Biaya Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sudah ditetapkan dengan masing
Toyota Kijang Innova 2.7 pernah menghiasi panggung otomotif di Indonesia. Ini adalah satu dari beberapa varian dari Kijang Innova generasi pertama yang diproduksi di dalam negeri. Selang beberapa bulan setelah peluncuran Kijang Innova, PT Toyota Astra Motor pada awal 2005 menghadirkan Toyota Kijang Innova 2.7 atau yang biasa disebut dengan Kijang Arab. Namun sayang, keberadaan Kijang Innova bermesin bensin 2.700 cc di Indonesia ini hanya seumur jagung, tercatat usia mobil ini hanya mampu bertaha
Banyak yang belum mengetahui apa saja perbedaan New Mitsubishi Pajero Sport 2024 tipe Dakar dan Dakar Ultimate. New Pajero Sport meluncur di Tanah Air melalui gelaran GIIAS 2024. Model ini merupakan facelift kedua dari Pajero Sport gen 2 yang pertama kali hadir di Indonesia pada 2016. Untuk model facelift pertama mobil ini meluncur pada 2021. Pada versi improvementnya kali ini, Pajero Sport memperoleh berbagai pembaruan yang tidak dapat kalian temui pada model sebelumnya. Untuk wilayah Jabodetab

Mobil Rekomendasi

PopulerTerbaruPembaruan
Hot
Toyota

Toyota Calya

Rp 170,20 - 190,00 Juta

Lihat Mobil
Subaru

Subaru Crosstrek

Rp 549,50 Juta

Lihat Mobil
Suzuki

Suzuki Grand Vitara

Rp 359,40 - 384,40 Juta

Lihat Mobil

Perbandingan Mobil Terkait

  • Daihatsu Xenia
    Rp 190,90 Juta
    VS
    Suzuki Ertiga
    Rp 225,10 Juta
    Xenia vs Ertiga
  • Daihatsu Xenia
    Rp 190,90 Juta
    VS
    Mitsubishi Xpander
    Rp 258,20 Juta
    Xenia vs Xpander
  • Daihatsu Xenia
    Rp 190,90 Juta
    VS
    Toyota Avanza
    Rp 233,10 Juta
    Xenia vs Avanza
  • Daihatsu Xenia
    Rp 190,90 Juta
    VS
    Toyota Veloz
    Rp 251,20 Juta
    Xenia vs Veloz
  • Daihatsu Xenia
    Rp 190,90 Juta
    VS
    Toyota Calya
    Rp 170,20 Juta
    Xenia vs Calya
Daihatsu Xenia
Lihat