5 Hal Penting di Toyota Kijang Kapsul LGX Matic, Mulai Rp60 Jutaan Lebih Kece dari Avanza
Yongki Sanjaya · 8 Jan, 2025 18:04
0
0
Toyota Kijang Kapsul matic hadir di tipe tertinggi yaitu LGX. Meski sudah masuk kategori Motuba, namun pesona Kijang Kapsul memang masih begitu tinggi.
Sebagai sebuah mobil keluarga, Toyota Kijang dirancang sebagai minibus atau MPV yang nyaman tapi tetap perkasa. Banyak yang tak tahu kalau Kijang juga sudah memiliki opsi transmisi matic pada generasi Kijang Kapsul. Untuk Matic ini hadir pada tipe tertinggi yaitu Toyota Kijang LGX.
Istilah Kijang Kapsul sendiri melekat pada Toyota Kijang generasi keempat yang hadir di tahun 1997. Namun saat pertama kali muncul, Kijang Kapsul masih pakai mesin dengan sistem suplai bahan bakar model karburator.
Kala itu Kijang hadir dengan dua pilihan mesin, yakni berkapasitas 1.800 cc dengan kode 7K, dan mesin bensin 2.400 cc. Semuanya masih pakai karburator, sebelum diganti dengan sistem Electronic Fuel Injection (EFI) di tahun 2000.
Selain perubahan teknologi mesin, beberapa sisi eksterior dan interior juga berubah. Antara lain penggunaan lampu utama model kristal, desain bemper baru, dan perangkat sabuk keselamatan di jok baris kedua.
Di tahun ini Kijang Kapsul hadir dengan tipe SX, LX, SSX, SGX, LSX, LGX, Rangga, dan Krista. Transmisi manual hadir di semua varian, sementara transmisi matic ada di varian LGX bermesin bensin dan diesel. Namun khusus mesin diesel, dijual dengan permintaan khusus.
Pernah jadi mobil yang cukup mewah pada masanya, kini harga bekas Kijang LGX untuk versi matic sudah relatif murah. Berdasarkan penelusuran kami di marketplace, harga MPV tersebut dijual mulai dari Rp60 jutaan untuk transmisi otomatis.
Tentu ini cukup menggiurkan bagi kalian yang sedang bingung cari mobil matic untuk di kota besar, tapi harganya bersahabat dengan perawatan yang mudah. Sebagai informasi, LGX ini merupakan tipe tertinggi, dan untuk kelengkapan fitur di tipe LGX ini sama antara versi manual atau otomatis.
Bagi yang enggan terlihat jadul, bisa memilih Kijang kapsul facelift keluaran tahun 2000. Perbedaannya yang bisa kita ketahui ialah headlamp berukuran besar dengan cover mika, bukan lagi kaca buram. Kemudian pada kaca di pintu belakang model tempel sehingga tidak ada lis karet di sekeliling kaca.
Lantas apa saja hal penting yang perlu diketahui dari Toyota Kijang Kapsul matic? berikut ini ulasannya.
1. Toyota Kijang Kapsul Matic Ada di Varian Bensin 1.800 dan 2.000 Cc
Mesin 7K dipadukan transmisi otomatis
Pada Kijang Kapsul, transmisi maticnya dikawinkan pada beberapa varian mesin bensin. Adapun mesin bensin di Kijang Kapsul terdiri dari 1.800 cc dengan sistem karburator (7K), dan injeksi atau EFI (7K-E), mesin bensin 2.000 cc (1RZ-FE). Untuk outputnya, 7K-E dengan kapasitas 1.800 cc EFI bertenaga 80 dk dan 1RZ-E berkapasitas 2.000 cc dengan tenaga 100 PS.
2. Harga Varian Matic Lebih Murah, dengan Transmisi yang Perkasa
Transmisi otomatis 4 percepatan
Kijang Kapsul tipe LGX bertransmisi matik malah harganya lebih murah daripada transmisi manual, Ini karena Kijang yang matic dulu peminatnya masih sepi.
Berdasarkan penelusuran kami di marketplace jual-beli mobil, Kijang Kapsul dijual dengan harga mulai dari Rp 60 juta untuk yang termurah dan harga termahalnya Rp 110 juta. Untuk versi manualnya dijual mulai Rp 59 juta hingga Rp 120 juta.
Meskipun lebih murah, jangan cemas soal durabilitas transmisi Aisin yang dimiliki Kijang Kapsul. Maticnya jelas nggak ringkih, kuat walau transmisi jadul asalkan selalu terawat. Dan karena masih matic konvensional tentu lebih kuat dari CVT.
Kijang kapsul masih memakai transmisi otomatis konvensional 4-percepatan yang dipasok oleh Aisin. Karakter tenaga yang dihasilkan ini cukup halus dan responsif. Sebagai catatan, karena hanya 4-percepatan maka pengemudi harus lincah untuk jaga putaran mesin saat menghadapi tanjakan panjang bila memakai mode D.
Untuk tanjakan panjang seperti di Cipularang, pengemudi harus pintar jaga ritme mesinnya, rpm sebaiknya dijaga di antara 2.500 - 3.000 rpm. Agar tetap bertenaga maka OD off dan sesekali perlu matikan ac juga. Dikutip dari forum Serayamotor, gigi 4 tak sampai 3.000 rpm untuk kecepatan 100 km/jam.
Jadi, kalau butuh nanjak santai maka pakai D sudah cukup, dan bisa kita pindahkan ke 2 atau low bila tanjakannya semakin curam. kalau turunan pakai 2 atau low untuk engine brake membantu pengereman.
4. Konsumsi BBM Tidak Terlalu Boros
Konsumsi BBM Toyota Kijang Kapsul Matic masih bisa sampai 10 km/jam
Bicara konsumsi BBM antara 1.800 dan 2.000 cc itu mirip. Kalau mesin dalam kondisi sehat dan normal tidak terlalu boros. Konsumsi bbm Toyota Kijang Kapsul untuk penggunaan rute kombinasi antara perkotaan dan tol, berkisar 9-10 km/liter.
Angka segitu bagi sebagian orang dianggap boros karena tenaga juga pas-pasan kalau dibandingkan mobil baru. Apalagi jika melihat konsumsi BBM mobil matic modern yang bisa sampai 12 km/jam. Tapi sebenarnya angka ini masih realistis mengingat usia dan bobot kendaraan dari Kijang Kapsul.
Pindah gigi di Kijang Kapsul matic tergantung dari cara pengemudi menginjak pedal gasnya. Kalau lagi jalan santai maka di bawah 2.000 rpm sudah shifting. Tapi kalau kickdown misal di tanjakan, maka transmisinya baru mendekati 3.000 rpm akan shifting.
Akselerasi matic jadul tentu lebih bolot dibanding manual. masih matik jadul. Kelemahan maticnya, gigi 1 ke 2 itu ada nahan kalau pengemudi langsung kickdown tapi dari 2,3 ke 4 halus. Namun kalau dikendarai santai maka gejala tersebut tidak muncul.
Kesimpulan
Toyota Kijang Kapsul matic adalah salah satu kendaraan keluarga yang hingga kini masih diminati, terutama di pasar mobil bekas. Salah satu keunggulan utamanya adalah harga bekas mobil ini relatif lebih terjangkau dibandingkan dengan model lain di kelasnya, membuatnya menjadi opsi ekonomis bagi pembeli dengan anggaran terbatas.
Dari segi performa, Toyota Kijang Kapsul menawarkan transmisi otomatis yang halus. Pengoperasian yang nyaman menjadikan mobil ini cocok untuk pengemudi yang mengutamakan kenyamanan berkendara di berbagai kondisi jalan.
Konsumsi bahan bakar mobil ini juga terbilang tiak terlalu boros untuk ukuran kendaraan berbahan bakar bensin, sehingga dapat mengurangi beban pengeluaran rutin bagi pemiliknya. Namun, Kijang Kapsul matic tidak luput dari kekurangan.
Salah satu kelemahannya adalah akselerasinya yang kurang cekatan, terutama saat melaju di tanjakan atau ketika dibutuhkan respons cepat di jalan raya. Hal ini bisa menjadi hambatan bagi pengemudi yang sering berkendara di area dengan medan menantang atau membutuhkan mobil dengan performa gesit.
Pada Kijang Kapsul, transmisi maticnya dikawinkan pada beberapa varian mesin bensin. Adapun mesin bensin di Kijang Kapsul terdiri dari 1.800 cc dengan sistem karburator (7K), dan injeksi atau EFI (7K-E), mesin bensin 2.000 cc (1RZ-FE). Untuk outputnya, 7K-E dengan kapasitas 1.800 cc EFI bertenaga 80 dk dan 1RZ-E berkapasitas 2.000 cc dengan tenaga 100 PS.
Kijang Kapsul bermesin injeksi mulai tahun berapa?
Istilah Kijang Kapsul sendiri melekat pada Toyota Kijang generasi keempat yang hadir di tahun 1997. Namun saat pertama kali muncul, Kijang Kapsul masih pakai mesin dengan sistem suplai bahan bakar model karburator. Kala itu Kijang hadir dengan dua pilihan mesin, yakni berkapasitas 1.800 cc dengan kode 7K, dan mesin bensin 2.400 cc. Semuanya masih pakai karburator, sebelum diganti dengan sistem Electronic Fuel Injection (EFI) mulai tahun 2000.
Apa tipe tertinggi Toyota Kijang Kapsul?
Kijang Kapsul tipe tertinggi yang pernah di pasarkan Toyota Indonesia adalah Kijang Rangga dan Kijang Krista.
Berpengalaman di beberapa media online. Bermula menjadi reporter otomotif di situs yang lain hingga kini menjadi Editor di Autofun Indonesia. Penghobi mobil lawas dan anak 90-an banget.
FB:Yongki Sanjaya Putra