Masih sedikit yang tahu akan kelebihan dan kekurangan mobil hybrid, padahal mobil jenis ini dianggap paling ideal untuk kondisi demografi di Indonesia.
Seperti diketahui mobil hybrid menggunakan dua sumber tenaga untuk menggerakan mobil, yakni mesin konvensional dan motor listrik.
Mesin konvensional dan motor listrik ini berkerja secara bergantian menyesuaikan kebutuhan dengan mendapat perintah dari ECU.
Saat berjalan pada kecepatan rendah, umumnya mobil hybrid lebih banyak memanfaatkan motor listrik untuk dapat menggerakan mobil.
Mesin bensin dan motor listrik pada mobil full hybrid akan berkerja secara bersamaan untuk menggerakkan mobil.
Ketika melakukan deselerasi, fungsi dari motor listrik dapat menghasilkan daya listrik dengan memanfaatkan energi kinetik yang selanjutnya disimpan di dalam baterai.
Ketika sistem hybird lebih sering berkerja, maka penggunaan bahan bakar jadi semakin irit dan tentunya ramah lingkungan.
Baca juga: Cari Bengkel Khusus Mobil Hybrid dan Full Listrik di Indonesia? Ini Rekomendasinya!
Kombinasi antara mesin bensin dan motor listrik membuat munculnya beberapa kelebihan dan kekurangan mobil hybrid satu daintaranya mengenai konsumsi bahan bakar yang lebih irit dibandingkan dengan mobil bermesin konvensional.
Seperti contoh Toyota Yaris Cross Hybrid, saat dilakukan pengetesan oleh tim Autofun Indonesia dengan menempuh jarak sejauh 120 km, konsumsi BBM yang diperoleh di angka 22 km/liter.
SUV kompak sekelasnya yang hanya mengandalkan mesin konvensional, Honda HR-V untuk konsumsi BBM-nya berada di kisaran 18 km/liter dan 14-16 km/liter untuk Mitsubishi Xforce.
Lebih hemat bahan bakar, tentunya mobil hybrid lebih menguntungkan dalam jangka panjang, terutama dengan harga bensin yang terus beranjak naik.
Memanfaatkan motor listrik untuk membantu menggerakan mobil, membuat mobil hybrid mampu mengurangi emisi gas buang dan polutan udara.
Hal ini membuat mobil hybrid jadi lebih ramah lingkungan dibandingkan mobil konvensional.
Baca juga: Jangan Asal Didorong atau Derek Kalau Mobil Hybrid Mogok, Ini Alasannya
Seperti diketahui mobil hybrid memiliki komponen tambahan seperti motor listrik dan baterai.
Mempunyai komponen lebih banyak, tentunya dari segi biaya perawatan mobil hybrid sedikit lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional.
Selain perawatan yang lebih mahal, mobil hybrid juga memerlukan perhatian khusus.
Seperti komponen di area kolong mobil wajib dicek untuk motor listriknya seperti setelah melewati banjir.
Bukan cuma itu, pengecekan juga harus sering dilakukan pada lokasi baterai di bawah dek penumpang karena rawan panas.
Lakukan cek baterai beserta covernya, termasuk kisi-kisi pendingin dan pastikan jangan sampai lubang udara tersebut tertutup karena akan membuat baterai overheat.
Apabila mobil jarang digunakan, pastikan saat memanaskan mobil juga menjalankannya agar perfroma baterai tetap terjaga.
Kekurangan lain dari mobil hybrid yakni harga yang relatif masih tinggi .
Harga mobil hybrid umumnya lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional sekelasnya.
Mahalnya harga mobil hybrid lantaran komponen yang dimiliki seperti baterai, motor listrik serta sistem kelistrikan lainnya.
Baca juga: Layakkah Beli Mobil Hybrid Bekas Tapi Harus Ganti Baterai Seharga Puluhan Juta?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
{{variantName}}
{{expSellingPriceText}}
{{carMileage}} km
{{registrationYear}} tahun
{{storeState}}