7 Hal yang Membuat Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport Kerap Dicap Mobil Arogan

Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport merupakan mobil yang ada dipasaran. Namun dua mobil SUV ini juga punya stigma negatif karena kerap dianggap sebagai mobil arogan. 

Belum lagi seriang kali beredar video viral mobil arogan di jalan raya, dimana seringnya pengemudi yang berulah mengendarai Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport. 

Namun soal citra mobil arogan, menurut Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy tidak bisa disalahkan pada mobil yang dipakai. 

Baca juga: Sama-sama Tipe termurah, Pilihan Toyota Fortuner G atau Mitsubishi Pajero Sport Exceed?

"Mungkin jangan salahkan mobilnya ya, tergantung pengguna. Itu terjadi, tapi pengguna satu dua orang mungkin saya membela pengguna Fortuner," ungkap Anton saat ditemui beberapa waktu lalu.

Anton juga menyebutkan, bahwa dirinya kerap bertemu sejumlah pengguna Fortuner termasuk komunitasnya, dimana mereka tetap menggunakan mobilnya dengan baik dan sopan. 

"Jadi itu adalah oknum. Jadi mau pakai mobil apapun nggak Fortuner pun ada juga yang arogan. Jadi saya rasa kebetulan," jelasnya. 

Kendati demikian, Anton berharap, agar para pengguna mobil tetap berperilaku sopan dan tetap mentaati aturan lalu lintas.

Baca juga: Test Drive New Toyota Fortuner 2.8 GR Sport 4x4 2024: Supensi Baru Bikin Beda!

Hal yang Buat Mobil Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport jadi Arogan

Di luar faktor attitude pengemudi, ada beberapa alasan kenapa Fortuner atau Pajero Sport jadi mendapatkan cap arogan. 

1. Dimensi Besar

Secara bentuk dan dimensi, memang Fortuner memiliki ukuran yang cukup besar sejak dari dulu untuk sebuah mobil di jalanan. 

Lihat saja untuk panjang mobil ini mencapai 4.795 mm, lebar 1.855 mm, dan tinggi 1.835 mm, serta Ground Clearance mencapai 220 mm, dan jarak sumbu roda  2.745 mm.

Sedangkan Pajero Sport sendiri sendiri, dimensinya memang tidak jauh berbeda yaitu Panjang 4.840 mm, lebar 1.815 mm, tinggi 1.35 mm, dan Ground Clearance 218 mm, serta jarak sumbu road 2.800 mm. 

Konon, beberapa pemikiran yang terjadi di jalanan, jika kita melihat kendaraan lebih besar, maka akan terasa terintimidasi. 

Baca juga: Simak Perbedaan New Toyota Fortuner GR Sport dan VRZ 2024, Kepincut yang Mana?

2. Tampang Sangar

Selain ukurannya yang cukup besar, hal lain yang membuat Toyota Fortuner terkesan arogan karena tampangnya yang cukup sangar. 

Hal ini terlihat dari tampang wajah Fortuner maupun Pajero Sport dimana posisi lampu utama yang desainnya sipit, seakan jadi membuatnya terkesan sinis. 

Ini juga terlihat dari tampilan depan Fortuner terbaru yang juga didesain ulang, tetap memberikan kesan sangar seperti model terdahulu. 

Demikian juga tampak bagian belakang kedua mobil, ini yang cukup terlihat tinggi, sehingga terkesan sangat besar jika di jalanan. 

3. Roda Besar Membuat Gagah

Hal lainnya yang bisa membuat Fortuner ini jadi terkesan arogan, karena menggunakan kaki-kaki dengan roda yang besar sehingga terlihat gagah.

Ya, jika dilihat dari data spesifikasi Fortuner, mobil ini sudah menggunakan Double Wishbone dengan Coil Spring & Stabilizer pada bagian depan dan 4-Link dengan Lateral Rod di belakang. 

Sementara Pajero Sport pada bagian depan sama seperti Fortuner, sedangkan belakangnya 3 Link Type RIgid axle with Coil Spring.

Fortuner memiliki beberapa varian dengan menggunakan velg yang berukuran antara 17-18 inci. Untuk velg 17 inci digunakan pada tipe 2.4 G yang dibalut ban 265/65, sedangkan pada velg 18 inci dipasang pada tipe VRZ dan SRZ dengan profil ban 265/60.

Sedangkan Pajero Sport ukurannya mulai dari 16-18 inci, dimana untuk ring 16 inci ada pada tipe GLX 4x4 yang dibalut ban 265/70, lalu tipe Exceed, Dakar, dan Ultimate Dakar menggunakan velg berukuran 18 inci dibalut ban 265/60.  

Ban besar ini ditambah dengan desain velg yang ciamik, sehingga tampangnya jadi menawan.

4. Performa Mesin Tangguh

Arogansi mobil Fortuner tak lepas dari performa mesin yang digunakan, dimana ada tiga kode mesin yang dimiliki mobil tersebut, yatu 2GD-FTV (tipe G), 1GD-FTV (tipe VRZ + GR Sport), dan 2TR-FE (SRZ).

Tipe mesin ini dikombinasikan dengan mesin 4 silinder, segaris, DOHC, Dual VVT-i atau VNT Intercooler. Dengan mesin ini maka tenaga yang disalurkan mulai dari 149,6 PS sampai 203 Ps pada 3.000-4.000 rpm dan torsi 245 Nm sampai 500 Nm pada 1.600-4.000 rpm.  

Sementara itu, mesin Pajero Sport ada dua pilihan yaitu 2.5L 4D56 Command Turbocharged yang dipasang pada GLX 4x4 dan Exceed, serta 2.4L 4N15 MIVEC Turbocharged diterapkan pada Dakar Series. 

Dengan mesin yang dibenamkan, maka tenaga yang disemburkan antara 136 PS dan 181 PS pada 3.500-4.000 rpm, serta torsi 324-430 Nm pada 2.000-2.500 rpm. 

5. Tangguh di Segala Medan Jalan

Hal yang membuat Fortuner dan Pajero Sport jadi dicap arogan lainnya adalah kemampuannya untuk melintasi berbagai median jalan.

Penggunaan sasis ladder frame pada kedua mobil ini dianggap tetap untuk karena cenderung lebih kuat dan kokoh untuk mengakomodir kondisi jalan yang beragam.

6. Aksesori dan Modifikasi Banyak

Nah, yang membuat Fortuner ini kerap jadi mobil arogan di jalan, ternyata tidak hanya karena bagian-bagian bawaan pabrikan, melainkan karena adanya aksesori yang disematkan secara berlebihan. 

Aksesori yang disediakan oleh para produse aftermarket untuk kedua kendaraan ini begitu banyak. Dan umumnya demi meningkatkan kesan gagah dari eskterior kendaraan, atau seolh-olah jadi kendaraan dinas militer.

Beberapa aksesoris yang banyak dipilih pengguna Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport yaitu lampu strobo dan sirine. Dimana keduanya sengaja dipasang agar terkesan menjadi mobil dari kepolisian maupun TNI, atau mobil-mobil penting milik negara.

Selain itu, ada juga beberapa pemilik mobil ini sengaja mengganti warna car body menjadi hitam doff atau warna hijau army.

7. Sering Jadi Mobil Dinas Pengawal Pejabat

Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport kerap dianggap arogan karena sering dipakai sebagai kendaraan pengawal pejabat pemerintah. Misalnya anggota MPR dan DPR, pengawal Menteri, atau pimpinan Kepolisian dan TNI.

Sehingga para pemilik mobil ini, mungkin merasa status mereka juga serupa dengan mobil-mobil dinas pejabat tersebut. Yang pada akhirnya menciptakan arogan di jalan raya.