Model LCGC 2020: Toyota Calya LCGC Paling Layak dibeli?
Enda · 3 Des, 2020 13:00
0
0
Berbicara kendaraan murah dan ramah lingkungan, di Tanah Air mobil jenis ini masuk dalam segmen Low Cost Green Car (LCGC).
Tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau. Hal ini dimaksudkan untuk terus mendorong dan mengembangkan kemandirian industri otomotif nasional.
Dalam Permenperin juga disebutkan, industri otomotif yang ingin memproduksi mobil LCGC harus memenuhi berbagai ketentuan, diantaranya mengenai ketentuan konsumsi bahan bakar kendaraan.
Ketentuannya ditetapkan untuk mesin bensin berkapasitas volume silinder 980-1200 cc, dengan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) paling sedikit 20 km/liter. Untuk mesin diesel diharuskan memiliki kapasitas sampai dengan 1500 cc dengan konsumsi BBM paling sedikit 20 km/liter. Ketentuan jenis BBM, juga harus memenuhi spesifikasi minimal Research Octane Number (RON) 92 untuk mesin bensin dan Cetane Number (CN) 51 untuk mesin diesel.
Pada quartal pertama tahun ini, Toyota kembali memperkuat segmen hatchback LCGC-nya. Sebagai penyegaran, Toyota New Agya tampil sebagai compact car dan dilengkapi dengan advance features yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan saat ini.
Mengusung tema “Start To Never Stop,” Toyota New Agya hadir dengan tampilan luar yang lebih atraktif untuk menggambarkan sosok kaula muda.
Seperti yang bisa dilihat, pada Toyota New Agya kini mendapatkan di sektor New Front Bumper and Grille Design with Black Chrome Element, New Black Paint for Elegant Headlamp with LED Guide, New Sporty Alloy Wheel Design, New Retractable Side Mirror, New Impressive Design Rear Lamp, hingga New Side Body Moulding untuk varian 1.2 G.
Bicara dapur pacu, Toyota New Agya masih mewarisi mesin generasi sebelumnya yang dihadirkan dalam dua pilihan, 1.0L dan 1.2L.
Saudara kembar Toyota Agya ini juga mendapatkan penyegaran awal tahun lalu. Sama seperti Agya, Daihatsu New Ayla mendapat ubahan pada bumper dan grille serta penggunaan velg berbahan alloy dengan desain terbaru.
Meski hanya mendapatkan ubahan secara minor, kenyataannya tampilan luar dari pada Daihatsu Ayla kini terkesan lebih sporty dan futuristik. Begitupun pada tampilan dalamnya, Daihatsu memberikan penyegaran serta menyematkan beberapa fitur baru guna memberikan kemudahan serta kenyamanan ketika berkendara.
Oiya, Daihatsu New Ayla berhasil mendapatkan sistem dan teknologi baru. Pada tampilan layar infotaiment, kini terlihat lebih modern dan ergonomis. Head Unit berukuran 7 inci yang disematkan, bisa dihubungkan dengan MP3, DVD, USB, Bluetooth, serta pengaturan Aux. Fitur keselamatannya sudah dilengkapi ABS dan EBD, yang setidaknya mengurangi resiko terjadinya selip pada ban.
Di segmen LCGC, Toyota Calya merupakan mobil 7-seater paling efisien bahan bakar dan harga selain Daihatsu Sigra. Toyota Calya sendiri dihadirkan dalam 8 varian, E STD M/T, E MT STD, E M/T, E MT, G M/T, G MT, G A/T dan G AT.
Sejak mendapatkan facelift, Toyota Calya terlihat lebih futursitik. Di mana lampu depannya sudah mendapatkan LED. Sedangkan untuk tipe terendah belum dilengkapi dengan foglamp.
Soal fitur keselamatan, sebagai mobil murah Toyota Calya ABS sudah mendapatkan EBD, Immobilizer, dual SRS airbag, seatbelt 3 titik, ISOFIX, anti theft dari Toyota dan sensor parkir mundur.
Berbeda dengan Daihatsu Sigra, Toyota Calya hanya ditawarkan mesin 1.2L berstruktur FF yang mana diberikan dua pilihan transmisi manual 5-percepatan dan otomatis 4-percepatan.
4. Daihatsu Sigra
Sama seperti Toyota Calya, Daihatsu Sigra hadir sebagai pilihan kendaraan 7-seater yang masuk dalam golongan kendaraan LCGC. Secara tampilan Daihatsu Sigra ini terlihat sama dengan saudara kembarnya. Hanya saja perbedaan ada pada akseoris, fitur pendukung dan varian mesin.
Sementara Daihatsu memberikan pilihan yang jauh lebih banyak, mencapai 20 varian untuk New Sigra 2020, wow!
Daihatsu Sigra ini ditawarkan dua pilihan mesin yang sama dengan Daihatsu Ayla, yang mana juga dilengkapi dua pilihan transmisi, manual 5-percepatan dan otomatis konvensional 4-percepatan.
Oiya, kalian harus lebih berhati-hati ketika berkendara di jalan yang licin. Pasanya Daihatsu Sigra belum dilengkapi ABS tidak seperti Toyota Calya.
Honda Brio hadir sebagai LCGC yang dianggap paling populer saat ini. Ketika hadir pada 2018, Brio mendapat ubahan secara keseluruhan yang lebih dinamis dan sporty. Dengan begitu membuat LCGC garapan Honda Prospect Motor ini semakin dilirik.
Kepopuleran Honda Brio di Tanah Air semakin diperkuat berkat data yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), pada Oktober 2020. Menelusuri data wholesales, mobil terlaris di bulan ke-10 diraih oleh Honda Brio.
Tercatat Honda Brio yang terjual dari pabrik ke diler, sebanyak 4.785 unit untuk semua varian. Hal ini membuat Honda Brio menempati posisi pertama sebagai kendaraan terlaris versi GAIKINDO.
Salah satu alasan kepopulerannya, Honda Brio mendapatkan mesin paling besar tenaganya diantara LCGC yang ada. Mesin 1.2L i-VTEC tenaga 90 PS @6.000 Rpm serta torsi maksimal 110 Nm @4.800 Rpm. Transmisinya ditawarkan dengan dua pilihan, manual 5-percepatan dan CVT.
Mungkin Suzuki Karimun Wagon R memiliki bentuk paling berbeda dibandingkan LCGC lainnya. Di mana Suzuki Karimun Wagon R ini tetap berusaha mempertahankan tampilan Karimun generasi awal dengan ciri khas bentuk boxy.
Suzuki Karimun Wagon R ditawarkan dalam tiga varian, GA, GL, GX. Berbeda dengan para kompetitornya, Suzuki Karimun Wagon R hanya disediakan satu pilahan mesin saja, 1.0L berkodekan K10B.
Tenaga yang dihasilkan cuma 68 PS @6.200 Rpm di angka torsi 90 Nm @3.500 Rpm. Tenaga tadi disalurkan ke penggerak roda depan dengan dua pilihan transmisi manual 5-percepatan dan AGS.
Sebagai mobil LCGC, Datsun GO dianggap memiliki harga paling murah di kelasnya. LCGC garapan Datsun ini dihadirkan dalam dua segmen, hatchback kompak dan estate 7-seater yang diberi nama Datsun GO+.
Pada 2018 pihaknya memberikan penyegaran terhadap Datsun GO dan GO+ guna mendongkrak penjualan lebih baik lagi. Sebagian fitur yang bisa dilihat dengan mudah yakni adanya spion elektrik, velg alloy 14 inci, LED Daytime Running Light, Dual Airbags, tampilan speedometer atraktif, head unit double din, sistem pengereman ABS, Vehicle Dynamic Control serta transmisi CVT.
Datsun GO dan GO+ ini satu-satunya LCGC yang mendapatkan mesin 1.2L dengan tiga buah piston. Jadi jangan heran kalau getaran mesinnya sangat bisa dirasakan. Oiya tenaga yang dihasilkan dari mesin yang ditanamkannya ini mampu merilis 77 hp pada 6.000 rpm.
Alasan
1. Alasan memilih Toyota Agya
Beberapa orang lebih memilih Toyota Agya karena dianggap lebih terpacaya berkat menggunakan brand Toyota. Selain itu Toyota Agya juga mendapatkan fitur lebih lengkap, garansi 100.000 km serta layanan after sales yang tersebar di penjuru Nusantara.
2. Alasan memilih Daihatsu Ayla
Akan ada banyak faktor mengapa Daihatsu Ayla lebih dipertimbangkan dibanding Toyota Agya. Toyota Agya sendiri sama-sama dibangun menggunakan platform yang sama dengan Daihatsu Ayla.
Yang membedakan hanya fitur, aksesoris, dan peredamnya saja. Selain itu Daihatsu Ayla ditawarkan dua varian mesin 1.0L dan 1.2L sehingga bisa memberikan opsi terhadap calon konsumennya.
3. Alasan memilih Toyota Calya
Bagi kalian yang ingin memiliki kendaraan 7-seater harga terjangkau, minim perawatan serta murahnya biaya perawatan, akan menjatuhkan hati pada Toyota Calya. Toyota Calya sendiri pada tipe teratasnya dijual terpaut jauh lebih murah dibanding Toyota Avanza tipe terendahnya.
Ini adalah salah satu alasan mengapa Toyota Calya lebih. Selain harganya yang murah, untuk sekelas mobil LCGC Toyota Calya mendapatkan fitur yang terbilang cukup lengkap.
4. Alasan memilih Daihatsu Sigra
Sama seperti Daihatsu Ayla, Daihatsu Sigra dibandrol lebih murah dibanding Toyota Calya. Ini yang membuat calon pembeli Toyota Calya beralih dan memilih Daihatsu Sigra.
Sebagai kendaraan murah dan muat banyak, Daihatsu Sigra dipilih hanya untuk mengincar fungsional tanpa perlu mempertimbangkan kenyamanan.
Dapur pacu Daihatsu Sigra juga ditawarkan dua pilihan mesin 1.0L dan 1.2L, berbeda dengan Toyota Calya yang hanya ditawarkan satu pilihan mesin saja 1.2L.
5. Alasan memilih Honda Brio
Mungkin bagi sebagian besar orang akan lebih memilih Honda Brio di segmen mobil murah LCGC. Pasalnya Honda Brio digadang-gadang sebagai mobil paling ternyaman di kelasnya.
Selain ditawarkan transmisi CVT serta mesin 1.2L dengan tenaga terbesar di kelasnya, Honda Brio dipilih karena memiliki fitur terlengkap dan handling paling baik dibandingkan kompetitornya.
6. Alasan memilih Suzuki Wagon R
Alasan paling sering tercuat mengapa harus memilih Suzuki Wagon R adalah konsumsi bahan bakarnya. Suzuki Wagon R diketahui memiliki konsumsi BBM paling irit di kelasnya. Beberapa kali pengujian dilakukan, LCGC buatan Suzuki ini mampu mencatat angka 22 km/l.
Selain keiritannya, Suzuki Wagon R dipilih karena mempunyai transmisi AGS-nya yang secara sederhana merupakan transmisi manual yang dipadukan dengan transmisi matik.
Sehingga karakter manualnya tetap bisa dirasakan meski tidak perlu menekan pedal kopling ketika memindahkan percepatan.
7. Alasan memilih Datsun GO dan GO+
Datsun GO dan GO+ hingga kini masih menjadi salah satu alasan kenapa harus dipilih. LCGC buatan Datsun ini hadir lebih atraktif berkat diberikannya penyegaran pada 2018.
Selain itu, Datsun GO dan Datsun GO+ saat ini dianggap lebih nyaman berkat ditawarkannya transmisi CVT yang terasa halus ketika terjadinya perpindahan gigi secara otomatis.
Kesimpulan
Bukan cuma Toyota Calya, Honda Brio merupakan LCGC paling populer saat ini dibandingkan para kompetitornya yang ada. Bisa dilihat, Kepopuleran Honda Brio di Tanah Air semakin diperkuat berkat data yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), pada Oktober 2020.
Menelusuri data wholesales, mobil terlaris pada bulan ke-10 di tahun ini diraih oleh Honda Brio. Tercatat Honda Brio yang terjual dari pabrik ke diler, sebanyak 4.785 unit untuk semua varian. Hal ini membuat Honda Brio menempati posisi pertama sebagai kendaraan terlaris versi GAIKINDO.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.