Hari Rabu (24/3/2021) kemarin PT Maxindo Moto Nusantara (MMN), distributor BMW Motorrad di Indonesia mengenalkan motor baru bergaya klasik yaitu BMW R18 Classic 2021. Motor ini dijual dengan nominal mencapai Rp 1,069 milyar off the road.
Sebelumnya juga sudah meluncur BMW R18 First Edition 2021, yang dilepas Rp 969 juta off the road akhir tahun lalu. Artinya antara BMW R18 Classic dan BMW R18 First Edition ada selisih harga hingga Rp 100 juta.
Beda Rp 100 juta tadi jika dibelikan Yamaha Nmax 155 2021 tipe Connected Seharga Rp 31 juta, bisa dapat tiga unit loh. Lantas apa beda kedua motor cruiser BMW ini dan mana yang sebaiknya dipilih?
Baca juga : Sah! BMW R18 Classic Mengaspal di Indonesia, Harga tembus Rp 1 Milyar
Benny, selaku Marketing Manager MMN mengungkapkan jika BMW R18 Classic lebih siap dipakai untuk touring dibandingkan BMW R18 First Edition. "Paling terlihat ada windscreen yang besar," bebernya kepada Autofun.co.id.
Seperti diketahui, windscreen seperti sudah menjadi piranti wajib untuk penggemar riding jarak jauh. Fungsinya untuk membuang angin dari arah depan supaya tidak langsung mengenai badan pengendara.
Sementara BMW R18 First Edition yang menjadi basisnya, tak dilengkapi dengan windscreen. Motor ini lebih murni sebagai sebuah motor cruiser murni.
Masih dari bagian depan, BMW R18 Classic juga telah dilengkapi dengan sepasang lampu kabut tambahan. Lampu tersebut sudah mengandalkan teknologi LED dengan sinar lampu berwarna putih yang terang.
Peletakkan lampu kabut ini mengapit lampu utama, dan tepat berada di atas lampu sein yang juga sudah LED. Terdapat dudukan khusus untuk menjadi tumpuan lampu kabut dan lampu sein tadi.
Baca juga : Dijual Dua Kali Lebih Mahal Dari Honda CR-V, Apa Hebatnya BMW R18 Classic 2021?
Tentu saja BMW R18 First Edition tak memiliki lampu kabut tadi. Namun lampu depannya sudah LED dengan LED DRL dan lampu sein yang juga sudah LED, yang menjadi standar dari seri BMW R18.
Salah satu fitur yang juga mendukung untuk melakukan perjalanan jauh, yaitu cruise control. Fitur ini akan menahan bukaan gas sesuai kecepatan yang telah ditentukan pengendara. Motor akan melaju konstan dan perlu tangan memelintir tuas gas.
Berkendara menggunakan BMW R18 Classic bisa bersama dengan pasangan, karena telah disediakan jok untuk pembonceng. Sebuah hal yang tak bisa dilakukan oleh pemilik BMW R18 First Edition karena menganut jok tunggal.
Baca juga : BMW R18 Classic 2021 Mengaspal di Thailand, Indonesia Segera Menyusul Dengan Harga Rp 1 Milyar Lebih!
Berkaitan dengan kapabilitas untuk dipakai touring, pengguna BMW R18 Classic tak perlu repot menyimpan barang bawaan, karena sudah disediakan saddle bag berbahan kulit yang menguatkan kesan klasik dari motornya.
Tas ini sendiri menggunakan pengunci ala sabuk pinggang, namun juga dibekali buckle plastik yang mudah untuk dilepaskan. Di dalam saddle bag, juga terdapat tas yang bisa dilepas untuk memudahkan pemiliknya.
BMW R18 First Edition mengandalkan lingkar pelek belang, depan ukuran 19 inci dan belakang 16 inci. Ban yang dipakai 120/70-19 dan 180/65-17. Tampilannya khas motor cruiser dengan pelek depan lebih ramping.
Namun BMW R18 Classic ternyata dibekali ukuran yang berbeda, karena menggunakan lingkar pelek rata 16 inci untuk kedua rodanya. Ban yang dipakai juga punya profil lebih tebal yakni 130/90-16 dan 180/65-16.
Terdapat fitur untuk menjaga stabilitas pengendalian motor, dengan adanya steering damper. Letak komponen ini agak tersembunyi, karena berada di dekat segitiga bawah motor.
Steering damper ini bisa menjaga pergerakan menjadi ringan seeprti biasanya atau dibuat lebih kaku. Berat ringannya setelan steering damper bisa diatur sesuai kebutuhan pengendara dan kondisi jalan yang dilalui.
Baca juga : Jangan Penasaran, Semua Hal Terkait BMW R18 First Edition 2021 Ada Disini
Urusan pipa gas buang ternyata keduanya memiliki perbedaan. Untuk BMW R18 First Edition menggunakan desain knalpot yang disebut fish tail, karena ujung knalpotnya memipih seperti ekor ikan. Sedangkan untuk BMW R18 Classic disebut knalpot street, dengan bentuk bulat sempurna.
Desain cruiser klasik ditampilkan keduanya, mengingat desainnya terinspirasi dari BMW R5. Sebuah motor cruiser yang sempat diproduksi massal pada tahun 1930-an, yang merupakan salah satu motor legendaris BMW.
Bahkan desain mesin BMW R5 yang memiliki crankcase besar dan tinggi juga diterapkan pada BWM R18. Begitu pula konfigurasi mesin yang digunakan, tetap sama-sama boxer dengan dua silinder.
Kapasitas mesin BMW R18 mencapai 1.802 cc. Keluaran tenaganya mencapai 92,2 PS pada putaran 4.750 rpm dengan torsi maksimal hingga 158 Nm yang bisa dicapai pada putaran 3.000 rpm.
Menariknya, kedua motor ini juga memiliki fitur Reverse Assist, untuk membantu memundurkan motor. Tentunya fitur tersebut akan sangat berguna saat hendak keluar atau bermanuver di area parkir.
Fitur yang diusungnya pun tergolong lengkap, seperti panel meter digital, tiga buah Riding Mode : Rock, Roll dan Rain. Kemudian Traction Control serta BMW Motorrad Integral ABS.
Baca juga : BMW R18 First Edition 2021, Warisan Motor Klasik Seharga Rp 900 Jutaan Hadir di Indonesia
Meski harga off the road BMW R18 dipatok Rp 969 juta dan BMW R18 Classic Rp 1,069 milyar. Jika ditambahkan pajak dan surat-surat kendaraan sekitar 155, maka harga keduanya sudah tembus Rp 1 milyar.
BMW R18 First Edition dari Rp 969 juta akan menjadi Rp 1,114 milyar dan BMW R18 Classic dari Rp 1,069 milyar menjadi Rp 1,229 milyar untuk on the road Jakarta.
Dengan selisih harga off the road Rp 100 juta lebih mahal, Anda akan mendapatkan kelengkapan yang lebih banyak pada model BMW R18 Classic 2021. Jika Anda penyuka touring, maka motor ini sudah pas dan cukup mumpuni dengan kelengkapan yang ada.
Namun jika Anda tak terlalu suka riding lama dan hanya ingin berkendara jarak dekat. BMW R18 First Edition mampu menjadi teman yang menyenangkan. Dari sisi teknis sendiri tak banyak perbedaan anatra keduanya. Semuanya kembali pada selera Anda sebagai konsumen.
Data Spesifikasi BMW R18 Classic | ||
---|---|---|
Dimensi | ||
P x L x T | 2.440 x 964 x 1.397 mm | |
Sumbu Roda | 1.731 mm | |
Tinggi Jok | 710 mm | |
Kapasitas Tangki | 16 liter | |
Berat Motor | 365 kg | |
Mesin | ||
Tipe | 4-tak, boxer, DOHC 8 katup, pendingin udara | |
Kapasitas | 1.802 cc | |
Diameter x Langkah | 107,1 x 100 mm | |
Rasio Kompresi | 9,6 : 1 | |
Sistem Bahan Bakar | Injeksi | |
Transmisi | Manual, 6 speed | |
Tenaga Maksimal | 92,2 PS @ 4.750 rpm | |
Torsi Maksimal | 158 Nm @ 3.000 rpm | |
Rangka & Kaki-Kaki | ||
Tipe Rangka | Double cradle | |
Suspensi Depan | Teleskopik | |
Suspensi Belakang | Swinging fork, central shock | |
Ban Depan | 130/90-16 | |
Ban Belakang | 180/65-16 | |
Rem Depan | Cakram ganda, ABS | |
Rem Belakang | Cakram tunggal, ABS |