Meski tak sepraktis skutik, nyatanya masih banyak penggemar motor kopling di Tanah Air. Salah satu keuntungannya, setiap perpindahan transmisi ada dalam kontrol Anda. Belum lagi efek engine brake. Selain bisa meminimalisir penggunaan rem, ada sensasi tersendiri saat perlambatan terjadi, ditandai dengan meraungnya suara mesin.
Bedanya dengan motor bebek, motor dengan tuas kopling membuat perpindahan gigi menjadi halus. Dengan begitu, kondisi komponen gear bisa lebih awet. Belum lagi jika motor-motor tersebut sudah dilengkapi dengan assist and slipper clutch. Sebut saja Honda CB150R Streetfire 2021, Honda CBR150R 2021 atau Yamaha YZF-R15 2021.
Baca juga: Pemotor Baru Wajib Tahu, Kenali Area Blind Spot agar Tidak Celaka!
Kenati begitu, tetap saja buat pemahaman khusus untuk mengoperasi motor bertransmisi demikian. Sebagai contoh pemula yang baru beranjak dari motor matik ke motor sport. Baiknya pelajari dulu sistem kerja kopling serta karakter dari motor tersebut.
Dimulai saat melakukan perpindahan gigi. Setelah menekan kopling sembari menginjak transmisi dengan kaki kiri, lepaskan tuas kopling secara perlahan. Hindari melepas kopling secara mendadak. Jika putaran mesin (rpm) terlalu rendah, maka mesin akan mati.
Maka dari itu, carilah rpm ideal dalam melakukan aktivitas ini. Sembari pula mengontrol putaran gas supaya laju motor menjadi halus. Jika pun tengah berada dalam kecepatan tinggi, proses melepas tuas kopling dan gas juga mesti dilakukan secara cepat.
Lain lagi ceritanya apabila menemui kondisi jalan yang menanjak tajam. Feeling Anda harus benar-benar tajam, terkait karakter si motor. Akan tetapi, ada pula tahapan-tahapan menggunakan kopling di kondisi jalan demikian. Sebagaimana pemaparan Wahana Honda Berikut ini:
1. Jaga kecepatan ideal. Jangan terlalu lambat, melainkan cenderung agak cepat.
2. Sebelum menanjak, usahakan transmisi ada di gigi 3.
3. Saat kecepatan motor mulai melambat di tanjakan, turunkan ke gigi 2. Mesin memang agak meraung, namun motor akan mendapatkan daya dorong yang lebih besar.
4. Jika dirasa kurang, segera oper ke gigi lebih rendah (gigi 1). Hindari force major yaitu memindahkan transmisi menjadi netral. Jika terjadi, motor akan kehilangan daya di tanjakan.
5. Satu hal lagi. Untuk pemula, jangan sekali-kali melakukan up shift di tanjakan. Risiko motor kehilangan daya dorong cukup besar apabila tidak diimbangi dengan kecepatan yang cukup tinggi. Kepanikan bisa saja terjadi apabila mesin mati di tengah tanjakan.
Baca juga: Indikator Aki Menyala, Apa yang Harus Dilakukan Pemilik Honda Vario?
Selain tanjakan, sudah pasti ada turunan. Serupa pula, beberapa hal juga mesti diperhatikan pengguna motor kopling saat menemui jalan seperti ini. Untuk lebih nyaman, gunakan gigi 3.
Di sini, Anda juga bisa memanfaatkan engine brake untuk membantu pengereman. Kalau laju motor kepalang cepat, coba turunkan gigi untuk mendapatkan hambatan. Cara demikian efektif agar tak kepalang menyiksa sektor pengereman motor, lantaran menekan tuas rem terus menerus.
Anda juga bisa mengurangi beban kerja mesin dengan cara menekan tuas kopling. Pada kondisi ini, motor akan meluncur karena tidak ada putaran mesin. Dengan catatan, cara ini boleh dilakukan jika Anda sudah memiliki skill berkendara yang baik.
Baca juga: Beda Rp120 Ribu aja, Mending Beli Honda Vario 125 CBS atau Honda Scoopy?
Meskipun sensasi mengendarai motor kopling menyenangkan, aktivitas ini juga harus diikuti dengan kemampuan berkendara yang baik. Sebagai contoh cara menggunakan kopling baik di jalan datar, menanjak maupun turunan. Selain itu, pemahaman terhadap karakter mesin motor jua mesti secepatnya Anda ketahui. Jika semuanya sudah dilakukan, sensasi riding bersama motor jenis ini benar-benar bisa Anda nikmati seutuhnya.