Menghadapi Yamaha Vixion yang digdaya bermain disegmen motor sport 150-160 cc pada medio 2000-an kala itu, Honda hanya mengandalkan Megapro. Namun gacoan Honda itu tak bisa berbicara banyak.
Pasalnya kedua motor tersebut berbeda kasta dalam hal teknologi. Honda Megapro masih mengandalkan karburator, sementara Yamaha Vixion berstatus motor sport injeksi pertama di Indonesia.
Sampai akhirnya PT Astra Honda Motor (AHM) merilis Honda CB150R Streetfire pada tahun 2012. Sama-sama mengandalkan mesin injeksi, motor sport satu ini punya spesifikasi mentereng.
Perlahan namun pasti, penguasa penjualan motor sport 150 cc pun berhasil direbut dari Yamaha. Hingga kini, produk tersebut diterima sangat baik oleh masyarakat.
Baca Juga : Cek Harga Pasaran Honda CB150R Streetfire Bekas Tiap Generasi, Mulai Dari Rp 8 Jutaan Saja!
Meski Yamaha terus berusaha merebut kembali tahtanya, dan Suzuki pun menghadirkan produk serupa, nyatanya hal tersebut belum mampu menggoyahkan Honda CB150R Streetfire.
Jika kalian tertarik untuk memiliki motor ini baik dalam kondisi baru dan bekas, kami akan paparkan sejumlah fakta menarik yang bisa menjadi referensi dalam menentukan pilihan.
Generasi awal dikenalkan tahun 2012 dengan mengusung mesin 150 cc DOHC 4 katup dengan karakter overbore. Ukuran pistonnya 63,5 mm dengan langkah piston 47,2 mm. Tenaganya sebesar 17 PS di 10.000 rpm dengan torsi 13,1 Nm di 8.000 rpm.
Baca Juga : Simak 5 Alasan Kenapa All New Honda CB150R Streetfire 2021 Layak Jadi Penghuni Garasi
Desainnya sporty namun masih sedikit membulat. Ciri utama dari motor ini adalah penggunaan rangka teralis, pelek palang enam, knalpot bulat pendek dan masih pakai bohlam.
Generasi kedua muncul Agustus 2015 dan desainnya berubah menjadi semakin agresif. Lampu-lampu pun sudah menerapkan full LED, panel meter full digital modern dan ramping.
Desain pelek pun berubah, palang lima yang bercabang dua. Knalpot terlihat membesar dan mengotak. Sasis teralis masih jadi andalan, namun pegangan mesin pakai alumunium.
Baca Juga : Serupa Tapi tak Sama, Ini Bedanya Mesin Honda CB150R Streetfire dan Honda CBR150R
Pada generasi kedua ini mesinnya berubah, menjadi square denagn diameter piston 57,3 mm dan langkah piston 57,8 mm. Tenaga maksimal sedikit turun jadi 16,9 PS di 9.000 rpm dengan torsi 13,8 Nm di 7.000 rpm.
Generasi ketiga muncul tahun 2018 dan desainnya sedikit berubah dari generasi kedua. Kesan tegas dan agresif semakin diperkuat dengan lekuk shroud tangki dan aksen lubang pada bodi belakang.
Pijakan kaki pembonceng bisa dilepas dan berbahan alumunium. Cakram rem depan dan belakang pakai model wavy yang lebih sporty. Area setang ada tambahan tombol passing lamp.
Mesin masih relatif sama dengan generasi sebelumnya, namun ada sentuhan minor yang mmebuat torsi sedikit naik jadi 14,5 Nm di 7.000 rpm.
Generasi keempat meluncur tahun 2021 ini dengan menguarkan kesan big bike. Penyematan suspensi depan upside down Showa SFF-BP dan perubahan shroud tangki serta cover tangki kekar.
Posisi setang dibuat lebih tinggi untuk menunjang kenyamanan. Peleknya kini palang 10 ala GP Wheel. Mesin tak berubah, tenaganya tetap 16,9 PS di 9.000 rpm namun torsi terkoreksi menjadi 13,8 Nm di 7.000 rpm.
Baca Juga : Meluncur Di Jawa Barat, Harga All New Honda CB150R Streetfire 2021 Jadi Lebih Murah
Jika awal-awal kemunculannya Honda CB150R Streetfire ini bergaya petarung jalanan dengan posisi berkendara agresif. Kini motor satu ini menjelma menjadi motor sport yang nyaman.
Posisi berkendara lebih tegap, berkat setang tinggi dengan raiser yang menjulang. Pijakan kaki pun diset agar berada di depan posisi duduk pengendara agar kaki tak cepat lelah.
Dengan posisi berkendara nyaman ini, pengguna akan merasa betah menggunakannya sebagai motor harian. Dan tak hanya itu, untuk melakukan perjalanan jauh pun juga akan menjadi jauh lebih nyaman.
Karakter mesin sejak generasi kedua berganti dari overbore menjadi square. Konfigurasi ukuran piston dan langkah piston yang sama ini membuat performanya sangat memanjakan terutama pada putaran rendah sampai tengah.
Baca Juga : Pilihan Naked Bike Pakai Upside Down, All New Honda CB150R Streetfire 2021 Atau Yamaha MT-15 2021?
Akselerasinya menyenangkan dipakai stop & go, punya torsi kuat untuk melibas tanjakan dan konsumsi bahan bakar pun terhitung irit. Tapi kalau kalian juga mencari performa putaran atas, tak bisa berharap terlalu banyak.
Meski begitu kecepatan tertinggi yang bisa diraihnya mencapai lebih dari 130 km/jam. Pastinya sangat cukup untuk penggunaan harian atau sekedar riding keluar kota.
Nah untuk penyuka motor bekas, Honda CB150R Streetfire ini bisa didapat dengan harga yang sangat terjangkau loh. Mulai dari Rp 8 jutaan sampai Rp 12 jutaan saja, untuk generasi pertama.
Untuk harga bekas generasi kedua berada dikisaran Rp 12 jutaan sampai Rp 17 jutaan. Lalu generasi ketiga bermain diangka Rp 17 jutaan sampai Rp 24 jutaan.
Tentunya untuk generasi keempat atau yang paling baru, masih sulit menemukan unit bekasnya. Para pemilik nampak masih belum puas merasakan motor ini.
O iya, harga bekas tadi merupakan harga kisaran saja. Tentunya harga unit bekas tergantung pada kondisi unit, lokasi penjual dan negosiasi antara calon pembeli dan pemilik ya.
Baca Juga : Ini Alasan Honda CB150R Streetfire ogah Pakai Assist and Slipper Clutch
Honda CB150R Streetfire kini menjadi salah satu motor sport naked yang banyak digunakan. Kinerja mesinnya pas untuk harian dan touring, posisi berkendara nyaman dan fiturnya memuaskan.
Desain menjadi kunci utama kenapa akhirnya motor ini sukses merengkuh status naked bike 150 cc favorit. Pasalnya konsumen Indonesia melihat motor utamanya dari sisi desain juga.
Hal inilah yang akhirnya belum mampu diikuti oleh kompetitornya. Karena banyak yang menggunakan, peminat unit bekasnya pun tak kesulitan untuk mendapatkannya. Tinggal sesuai dengan isi kantong.
Spesifikasi All New Honda CB150R Streetfire 2022 | |||
---|---|---|---|
DIMENSI | |||
Dimensi (P x L x T) | 2.024 x 796 x 1.083 mm | ||
Jarak sumbu Roda | 1.298 mm | ||
Jarak terendah ke tanah | 164 mm | ||
Ketinggian tempat duduk | 795 mm | ||
Berat kosong | 134 kg & 135 kg (SE) | ||
RANGKA | |||
Rangka | Diamond (Truss) Frame | ||
Suspensi depan | Upside down, SFF-BP | ||
Suspensi belakang | Lengan ayun dengan suspensi tunggal (Sistem Suspensi Prolink) | ||
Ukuran Ban depan | 100/80 – 17 52P (Tubeless) | ||
Ukuran Ban Belakang | 130/70 – 17 62P (Tubeless) | ||
Rem depan | Cakram Hidrolik | ||
Rem belakang | Cakram Hidrolik | ||
MESIN | |||
Tipe mesin | 4 Langkah, DOHC, 4 Katup | ||
Tipe transmisi | Manual, 6 Kecepatan | ||
Pola pengoperan gigi | 1-N-2-3-4-5-6 | ||
Sistem pendingin mesin | Liquid Cooled with Auto fan | ||
Diameter x langkah | 57.3x 57.8 mm | ||
Kapasitas Mesin | 149.16 cc | ||
Perbandingan kompresi | 11.3 : 1 | ||
Daya maksimum | 16,9 PS @9.000 rpm | ||
Torsi maksimum | 13.8 Nm @7.000 rpm | ||
Kopling | Multiple Wet Clutch Coil Spring | ||
Sistem pelumasan | Wet | ||
Starter | Pedal & Elektrik | ||
KAPASITAS | |||
Kapasitas tangki bahan bakar | 12 liter | ||
Sistem suplai bahan bakar | Injeksi (PGM-FI) | ||
Pelumas Mesin | 1.1 liter | ||
KELISTRIKAN | |||
Tipe Baterai | MF Wet 12V 5Ah | ||
Sistem pengapian | Full transisterized | ||
Tipe Busi | NGK MR9C-9N atau ND U27EPR-N9 |