Lama pengecasan baterai motor listrik masih jadi faktor penghambat pembentukan iklim penggunaan kendaraan ramah lingkungan. Misalnya Gesits, untuk mengecas baterainya dalam kondisi kosong sampai penuh butuh waktu paling cepat 3 sampai 4 jam.
Sebab arus pada perangkat portable charging motor listrik tersebut butuh daya maksimal 450 Watt untuk mengisi kapasitas baterai 1.396 Watt. Jadi tinggal kalikan saja berapa waktu yang dibutuhkan sampai benar-benar berdaya penuh.
Baca Juga: Catat! Mulai 2040, Indonesia hanya Jual Motor Listrik!
Untuk mengantisipasi itu beberapa pabrikan motor listrik sebenarnya sudah menawarkan solusi prakits. Yakni lewat skema tukar baterai atau swap battery. Cara ini telah diimplementasikan di Taiwan lewat perusahaan rintisan Gogoro. Di Indonesia juga ada, namanya Smoot Tempur, tapi belum maksimal.
Dengan sistem tersebut konsumen tak perlu khawatir soal kepemilikan baterai. Karena kalau sudah habis baterainya dan hendak melanjutkan perjalanan, tinggal tukar dengan baterai lain yang sudah terisi penuh dayanya. Itu pun jika baterainya tersedia, bila tidak ya tetap harus tunggu baterai dicas.
Melihat fenomena demikian, Mahle, perusahaan suku cadang otomotif asal Jerman bersama Allotrope Energy, menciptakan baterai baru dengan komposisi lithium karbon. Kandungan tersebut dipercaya menjanjikan pengisian daya sangat cepat.
Mengutip laporan Visordown, baterai untuk motor listrik ini bisa dicas hingga penuh dalam hitungan waktu 90 detik atau cuma 1,5 menit! Tentu akan sangat cocok untuk motor listrik dengan mobilitas tinggi seperti di perkotaan.
Mereka menciptakan ini untuk sebagai kemudahan penggunaan motor listrik. Serta menepis keraguan bahwa tidak semua baterai butuh waktu pengecasan yang lama. Lalu, apa rahasianya bisa ngecas dalam waktu singkat?
Komposisi asli baterai dari Mahle menggunakan lithium dan superkapasitor, kemudian dikombinasikan penggunaan elektrolit organik. Hasilnya bisa mengisi ulang daya kembali baterai berkapasitas 20 kW di bawah 90 detik! Edan!
Baca Juga: Gesits Siapkan Model Baru, Pakai Setang Telanjang Ala Honda BeAT Street Harga Rp 28 Jutaan
Mereka mengklaim bahwa baterai tersebut tidak akan mengalami degradasai termal. Komposisinya tetap stabil dan tahan suhu tinggi, sehingga memungkinkan menerima arus tinggi serta pengisian ulang cepat tanpa perlu sistem pendinginan eksternal.
"Dengan pengisian daya ultra cepat, ukuran baterai dapat dioptimalkan sesuai kendaraan. Benefitnya tidak hanya penghematan berat, juga pengurangan biaya untuk mencapai dekarbonisasi," ujar Head of Research and Mahle Powertrain, Mike Bassett.
Ini berarti manakala sudah diajukan kepada pabrikan motor listrik dan diproduksi massal, serta benar-benar bisa direalisasi, waktu pengisian baterai akan sama seperti isi bensin motor. Oleh karena itu, sedikit demi sedikit keraguan penggunaan motor bebas emisi bisa mulai teratasi.
"Keraguan baterai habis di tengah jalan merupakan penghalang utama bagi masyarakat beralih ke kendaraan listrik. Namun jika baterai bisa diisi ulang secara cepat, kami yakin keraguan tersebut akan hilang," lanjut Bassett.
Dalam proyek pertamanya ini, Mahle memfokuskan pada penjualan baterai motor listrik dengan daya tempuh 25 km. Kemudian bertahap pada pengembangan baterai kendaraan listrik yang menjanjikan jarak tempuh lebih jauh lagi. Kalau begini, Gesits harus pakai nih!
Baca Juga: ITS Daftarkan 2 Motor Listrik Baru, Ada Model Scrambler dan Maxi Scooter!