Dikenalkan sejak tahun 2013 lalu oleh PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI), Kawasaki Z250 diterima dengan baik oleh masyarakat sebagai model naked bike 250 cc.
Motor ini sendiri berbagi basis dari Kawasaki Ninja 250 Fi, sehingga banyak yang meyakini performa mesinnya yang memang sudah terkenal.
Hadir tanpa fairing dan menawarkan posisi berkendara lebih nyaman, Kawasaki Z250 ini banyak dipakai untuk riding sehari-hari bahkan touring.
Sayangnya sejak 2019 lalu, namanya hilang dari situs resmi KMI karena pasarnya kurang bagus.
KMI melihat jika konsumen Indonesia lebih menyukai motor sport full fairing ketimbang naked bike.
Tapi tenang, jika memang kalian masih berminat dengan sosok Kawasaki Z250 bisa tebus unit bekasnya.
Hanya saja harga pasaran bekasnya saat ini sedang tinggi, yakni berkisar Rp 30 jutaan atau setara harga Honda Vario 160 tipe ABS.
Baca juga : Diskontinu di Indonesia, Jepang justru Bersiap Menantikan Kawasaki Z250 2022
Memantau situs jual-beli online, kalian bisa mendapatkan motor ini dengan rentang harga Rp 30 jutaan hingga Rp 37 jutaan.
Memang terhitung besar rentang harganya, karena namanya motor bekas, tentu bergantung pada kondisi, tahun produksi dan tipenya karena ada pula tipe ABS.
Tapi hal itu nyatanya bukanlah patokan baku, karena ada saja yang melepas tinggi, jadi kalian tinggal mencari yang sesuai dana saja.
Perkara harga bekas, untuk tahun 2013 misalnya, unit termurah yang berhasil kami temui dilepas Rp 16 jutaan dan termahal dilabeli harga Rp 30 jutaan.
Dan untuk unit tahun-tahun muda seperti 2018 dan 2019 relatif jarang terlihat, dan kalau pun ada harganya masih tinggi.
Rata-rata bermain diangka Rp 37 sampai Rp 42 jutaan. Nah, tergantung kalian, mau beli unit bekas tahun berapa nih?
Muncul sejak 2013 hingga akhirnya menghilang dari situs resmi KMI tahun 2019, motor ini tak mendapatkan update tampilan, kecuali pilihan warna.
Sosoknya mewarisi desain Sugomi, khas naked bike Kawasaki, yang digambarkan sebagai hewan buas yang siap menerkam mangsanya.
Lampu depan mengandalkan dua buah bohlam, dengan bentuk lampu yang lebar dan agresif.
Tangkinya kokoh, dengan shroud yang memanjang hingga bawah, seolah-olah memeluk mesin, sehingga memberikan kesan padat berisi.
Baca juga : Pilih Sport 250 Cc Bekas, Ini Tiga Kelebihan Yamaha MT-25 Dibanding Kawasaki Ninja 250
Bagian tengah sampai belakang sama persis dengan Kawasaki Ninja 250 FI yang kala itu dijual bersamaan.
Begitu pula dengan desain peleknya, spesifikasi kaki-kaki dan juga bentuk knalpot yang punya dimensi terhitung besar.
Aura moge alias motor gede cukup terlihat pada sosok motor bermesin dua silinder itu, makanya banyak yang suka tampilannya.
Dan karena ini adalah sebuah naked bike, tentunya akan lebih nyaman dikendarai untuk sehari-hari.
Ketimbang versi full fairing, tentu kelincahannya akan lebih memanjakan pengendara disela-sela kemacetan kota nan padat.
Karakter suspensinya pun pas untuk meredam guncangan, dengan paduan suspensi teleskopik di depan dan monosok dengan llink di belakang.
Meski begitu, motor ini tak bisa dikatakan kecil. Panjangnya mencapai 2.010 mm, lebar 750 mm dan tinggi 1.025 mm.
Namun berat isi 168 kg cukup merepotkan kala harus membawanya melintasi jalan kecil dan padat.
Baca juga : Kawasaki Ninja 250 2022 Pakai Seragam Baru, Ini Daftar Harga Terbarunya
Salah satu andalan dari motor ini adalah hadirnya panel meter digital-analog, yang juga sama persis dengan Kawasaki Ninja 250FI.
Layar digitalnya menampilkan spidometer, odometer, tripmeter, fuel meter dan jam digital.
Baca juga : Intip Harga Bekas Kawasaki Ninja 250 Karburator, Pelopor Sport 250 Seharga Matic Entry Level
Penunjuk putaran mesin masih pakai jarum, lengkap dengan sejumlaj lampu indikator seperti gigi netral, lampu sein, lampu jauh, aki, tekanan oli, check engine dan suhu mesin.
Anak kunci masih pakai model biasa, lalu kaki-kaki sudah pakai rem cakram pada kedua roda. O iya, rem cakram ini juga ada yang dilengkapi fitur ABS, jika kalian menebus unit tipe ABS.
Tampilannya sederhana namun informatif, khas panel meter motor kelas premium tahun 2013 kala itu.
Motor ini mengandalkan mesin 250 cc dua silinder inline, DOHC 8 katup pendingin cairan, serta transmisi manual enam percepatan.
Sudah lebih dari cukup untuk membawa motor ini melaju cepat. Dan lagi-lagi motor ini berbagi mesin dengan Kawasaki Ninja 250 FI.
Tenaga yang mampu dihasilkan meisn ini mencapai 32 PS pada putaran mesin 11.000 rpm. Dan torsi maksimal yang bisa dicapai sebesar 21 Nm pada putaran mesin 10.000 rpm.
Karakternya kuat pada putaran menengah-atas yang mana akan sangat memanjakan saat cruising dan perjalanan jauh.
Salah satu hal yang dikeluhkan penggunanya adalah, bobot motor yang terhitung berat, jika dibandingkan dengan kompetitor sekelas.
Bobot motor ini mencapai 168 kg, Yamaha MT-25 ternyata masih lebih ringan dengan 165 kg.
Alhasil banyak yang menyebutnya seperti sedang mengendarai kebo, besar dan berat.
Baca juga : Suzuki Gixxer SF 250 2022 Dirilis, Harga Rp 49 jutaan Siap Tantang Kawasaki Ninja 250 FI
Meski basis mesinnya adalah 250 cc, namun akselerasi pada putaran rendah terhitung biasa-biasa saja.
Tenaga dan torsinya baru mulai terasa kala putaran mesin menengah sampai atas. Ya karakter mesin over bore memang.
Alhasil, untuk berakselerasi dikepadatan kota harus ekstra sabar, dan kalau pun memaksa dengan selip kopling atau menggantung putaran mesin, akan berimbas pada konsumsi bahan bakar yang jadi lebih boros.
Meski tahun produksi sejak 2013 dan tak ada pembaruan sampai akhirnya disuntik mati, bentuk motor secara tampilan masih layak untuk dipinang.
Desainnya menarik, apalagi masih membawa ciri khas desain Sugomi yang masih jadi bahasa desain geng hijau ini untuk motor naked bike-nya.
Hanya saja akselerasi pada putaran bawah yang terlalu smooth membuat gregetan dan bisa berimbas pada konsumsi bahan bakar.
Pilihan tentunya pada kalian, mau menebus Kawasaki Z250 atau mencari opsi menarik lainnya.