Ketahui Seluk Beluk Perawatan Motor Kopling Manual, Lebih Rumit Dari Motor Matic?

• Perawatan motor kopling susah atau gampang?
• Wajib perhatikan rantai jangan kotor
• Rantai motor kopling tidak boleh kencang atau terlalu kendur

Sekarang ini motor matic menjadi pilihan utama masyarakat. Kemudahan operasional serta akomodasi penyimpanan membuat siapa saja mudah menyukainya. Namun begitu, motor sport atau motor kopling bukannya tidak menarik. 

Jenis roda dua yang satu ini juga memiliki daya tarik. Mulai dari tampilannya yang macho, sporty, dewasa, dan berorientasi pada performa. Sehingga tak heran para konsumennya adalah mereka yang mau tampil beda di jalan. 

Baca Juga: Cara Mudah Belajar Motor Kopling Manual Untuk Pemula, Biar Enggak Gampang Mati-Mati

Tak sedikit pemiliknya yang menunggangi motor kopling bukan sekadar alat transportasi, melainkan ada unsur emosional yang melekat ketika memacunya. Baik itu dari keasyikan berkendara, bentuk, maupun akselerasinya di jalanan. 

Nah Anda salah satu yang tengah berencana beli motor tipe ini? Sebaiknya perhatikan dulu bagaimana perawatannya, termasuk yang mudah dilakukan atau ternyata sulit dikerjakan. Tidak usah yang terlalu besar, kami akan bahas dulu perawatan ringannya berikut ini supaya tidak menyesal di kemudian hari.

1. Pastikan Kampas Kopling Selalu Optimal

Karena transmisinya menggunakan kopling yang dioperasikan manual, maka harus perhatikan umur pakai kampas kopling. Ini menjadi suatu keharusan, karena komponen ini bertugas untuk memutus atau menyambungkan distribusi tenaga dari mesin. Sedikit saja mengalami kelainan, harus segera ganti. 

Umumnya umur kampas kopling sekitar 20 ribu km. Tapi bisa lebih singkat tergantung gaya berkendaranya. Kampas kopling yang sudah aus bisa diketahui dengan cara akselerasi menurun, misalnya bisa menempuh kecepatan 80 km/jam dalam hitungan singkat, dengan kampas kopling yang sudah aus maka akselerasinya lebih lama.

Tanda lainnya adalah putaran mesin selalu tinggi tapi output tenaga dari mesin tidak meningkat. Ini karena permukaan kampas kopling yang tidak lagi tebal.

2. Kabel Kopling Harus Senantiasa Enteng

Ketika menggunakan motor kopling, saat berpindah gigi ada kalanya kopling terasa berat dan serat. Ini terjadi karena ada kotoran maupun korosi dari bahan kabel kopling. Apabila menemui hal ini, maka sebaiknya juga langsung ditangani. 

Caranya bisa menggunakan menyemprotkan cairan pelumas anti karat ke dalam kabel kopling melalui tuas di handle bar. Kemudian sambil ditarik-lepas koplingnya sampai terjadi perubahan gerak bebas kopling lebih ringan dan lancar dari sebelumnya. 

3. Rutin Bersihkan dan Lumasi  Rantai

Di Indonesia motor kopling kebanyakan masuk kategori motor sport dan sistem penggeraknya menggunakan rantai. Nah bedanya dari matic yang memiliki cover, maka rantai di motor kopling harus rutin dibersihkan agar performa distribusi tenaganya selalu optimal. 

Dengan rutin membersihkan rantai, juga merupakan upaya agar rantai selalu awet. Jadi korelasinya ketika rantai kotor, kemudian bergesekan dengan gear, lama-lama mata gear maupun rantai bisa aus. Ketika ini terjadi, mata rantai menjadi lancip dan rantai lebih renggang. 

Baca Juga: Mau Belajar Naik Motor, Bagusnya Pakai Motor Matic atau Manual Kopling?

4. Jaga Ketegangan Rantai

Poin keempat ini berkaitan dengan poin tiga. Pemilik motor kopling juga jangan sampai melewatkan jarak ketegangan rantai. Manakala terlalu longgar, ada kemungkinan rantai jadi berisik dan ada kemungkinan lepas dari gear. Bila terlalu kencang, khawatir bisa putus ketika menggebernya kencang. 

"Pada prinsipnya rantai motor yang bekerja dan bergesekan dengan bagian lainnya akan mengalami keausan, sehingga butuh perawatan rutin. Merawat rantai motor adalah penting untuk memperpanjang umur rantai," ungkap Technical Training Analyst PT Astra Honda Motor (AHM) Endro Sutarno.

Ketika sudah dibersihkan dan gerak bebas rantai diatur kembali, segera lumasi lagi rantai agar mengurangi gaya gesek antara rantai dan mata gear. Kemudian agar tidak timbul bunyi gesekan yang mengganggu kenyamanan berkendara.

5. Pakai BBM Berkualitas & Rutin Servis

Terakhir seperti motor lainnya, menggunakan motor kopling juga harus ingat selalu gunakan bahan bakar berkualitas tinggi. Minimal sesuaikan dengan besaran perbandingan kompresi. Hindari menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan rendah, supaya performa motor selalu optimal. 

Kemudian servis rutin sesuai periodenya juga perlu untuk memastikan kualitas mesin, komponen, maupun sistem penggerak tetap baik. Lalu jangan sampai lalai mengganti oli. Karena pada dasarnya pengunaan motor kopling orientasinya untuk mengejar kecepatan. 

Pada saat yang sama kerja mesin selalu meningkat, kemudian temperaturnya juga menjadi tinggi akibat gesekan antar komponen yang lebih cepat. Sehingga untuk menjaga mesin selalu awet, pastikan ganti oli sekitar 2.000 km sekali untuk memastikan tidak ada residu akibat gesekan komponen di dalam mesin yang bisa merusak mesin. 

Setelah mengetahui lima perawatan ringan motor kopling tadi, lebih susah atau gampang? Hemat kami sedikit lebih butuh perhatian ekstra daripada motor matic, karena harus rutin mengecek rantai, membersihkannya, kemudian melumasinya lagi. Termasuk pengecekan kabel kopling. 

Baca Juga: Mengingat Kawasaki Athlete 125, Motor Ayam Jago Buat yang Gak Bisa Kopling