Sejarah Singkat Yamaha Scorpio, Awalnya Didapuk Sebagai Pengganti 'Sang Raja'

Yamaha Scorpio Z
  • Yamaha Scorpio jadi motor sport 4-tak pertama mereka di Indonesia
  • Mesinnya berbasis enduro Yamaha Serow 225

Kesadaran akan produk ramah lingkungan terjadi sejak di awal tahun 2000-an. Karena itu, motor-motor bermesin 2-tak mulai beralih ke 4-tak.

Seperti Yamaha Indonesia yang untuk pertama kalinya menghadirkan motor sport 4-tak di Indonesia dengan julukan, Yamaha Scorpio. Kiprah Yamaha Scorpio di Indonesia pun dimulai pada tahun 2002.

Saat itu, kehadiran Yamaha Scorpio adalah untuk menggantikan kiprah motor sport 2-tak, Yamaha RX-King. Walaupun akhirnya 'Sang Raja' baru diakhiri hidupnya pada tahun 2006.

Di sisi lain, secara segmen pun berbeda. Karena Yamaha RX-King yang punya banderol Rp 14 jutaan saat itu didapuk sebagai lawan Honda Megapro. Sementara Yamaha Scorpio yang dijual Rp 19 jutaan hadir untuk melawan kedigdayaan Honda Tiger di kelas sport 200 cc.

Karena asalnya yang dirancang sebagai pengganti motor 2-tak, maka motor baru tersebut menggamit basis mesin motor enduro asal Jepang, yakni Yamaha Serow 225.

Spesifikasi Mesin Yamaha Scorpio

Kapasitas mesinnya yang cukup besar, yaitu 223 cc dengan tenaga 18,2 PS per 8.000 rpm dan torsi 17,5 Nm di 6.500 rpm membuat tarikan Yamaha Scorpio cukup responsif. Saat itu, lawannya adalah Honda Tiger dengan mesin 196 cc dan Suzuki Thunder 250 yang bermesin 250 cc.

Mesin Yamaha Scorpio tak berubah dari awal hingga akhir

Tentu menarik menilik kiprahnya di Indonesia yang beredar pada tahun 2002-2014. Apalagi ada 3 generasi yang hadir di Yamaha Scorpio. Seperti apa detailnya?

Baca Juga: Intip Ragam Gaya Modifikasi Yamaha Scorpio, Bisa Jadi Tracker Sampai Chopper

Generasi Pertama Yamaha Scorpio

Yamaha Scorpio generasi pertama dipasarkan oleh Yamaha Indonesia pada tahun 2002 hingga 2004. Usianya cukup singkat, hal ini juga yang membuat peminat bekasnya kini terbilang banyak.

Yamaha Scorpio gen-1

Yamaha Scorpio generasi pertama ini hadir dengan ciri lampu utama berbentuk kotak dengan tangki ramping. Ciri lainnya yang bisa dilihat pada model ini adalah tank shroud bersirip yang berfungsi juga sebagai pendingin mesin. Bentuk lampu belakangnya malah mirip bebek Yamaha F1ZR.

Di awal kehadirannya, hanya tersedia warna polos dengan tank shroud berlapis krom. Selanjutnya Yamaha Scorpio turut menghadirkan grafis stiker pada bodinya.

Yang menarik, desain tutup tangkinya model rata seperti motor sport 2-tak saat itu. Sebut saja Honda NSR150 atau Yamaha TZM 150, memiliki tutup tangki model serupa.

Saat itu, Yamaha Scorpio juga jadi satu-satunya motor sport 4-tak di kelas 200-250 cc yang bersuspensi belakang monosok dengan julukannya monocross. Meski demikian, peleknya masih jari-jari.

Yamaha Scorpio Z, Generasi Ke-2 Yang Paling Sukses

Nah, berlanjut ke generasi ke-2, hadir Yamaha Scorpio Z di tahun 2005. Usianya mencapai 5 tahun karena baru tergantikan pada tahun 2010.

Yamaha Scorpio Z

Nama Yamaha Scorpio Z seolah jaminan kesuksesan produk tersebut di pasaran. Mirip Jupiter Z yang juga laris sebagai penerus Yamaha Jupiter. Dan hasilnya memang terbukti. Varian ini pun lebih laris dari pendahulunya.

Modalnya, lampu utama bulat dengan velg palang lima. Sementara desain tangki dibuat lebih besar dan berotot. Tak ada lagi tank shroud yang justru membuat sasis Yamaha Scorpio Z makin terekspos.

Baca Juga: Andai Masih Dijual, Mungkin Begini Tampang Yamaha Scorpio Terbaru

Generasi Ke-3 Yamaha Scorpio Z Mulai Meredup

Di era transisi mesin karburator ke injeksi, Yamaha Indonesia memperkenalkan generasi ke-3 dari Yamaha Scorpio Z. Saat itu peluncurannya dilakukan di kawasan wisata Ancol, Jakarta Utara.

Di generasi terakhir ini, Yamaha mulai mengikuti trend headlamp berbentuk modern di segmen motor sport. Saat itu trend motor sport berlampu tajam memang dibawa oleh Bajaj Pulsar 180 di tahun 2006.

Yamaha Scorpio Z edisi terakhir

Kemudian diikuti oleh Yamaha Scorpio Z gen-3 dengan mengusung headlamp bertampang modern. Yamaha Indonesia mengklaim jika inspirasinya dari moge street fighter, Yamaha FZ8.

Revisi desain besar-besaran hadir di model ini. Tank shroud besar pun dikembalikan. Lalu sektor buritan mengalami penyegaran desain, termasuk ke stoplamp besarnya. Sayangnya, hal ini jadi kelemahan, karena saat berjalan, stoplamp tersebut kerap bergerak-gerak.

Sektor lain yang dirasa kurang mengakomodasi keinginan konsumen mereka saat itu adalah absennya rem cakram di roda belakang. Serta ukuran suspensi depan yang kalah gambot ketimbang kepunyaan Yamaha Byson yang hadir di tahun yang sama.

Setelah 5 tahun, akhirnya awal 2014 produk tersebut diumumkan untuk berhenti produksi. Sebagai edisi terakhir, dirilis Yamaha Scorpio King di Bali. Cirinya adalah grafis stiker spesial dan aksen kelir emas pada panel bodi, cover knalpot dan tabung suspensi depannya.

Oops... Something broke.
    Channel:
Ikuti media sosial kita:

Berita Terbaru

Catat, Ini Ragam Cairan Pelumas yang Harus Dibawa Saat Touring

Pelumas multifungsi bisa untuk beragam keperluan. Contact cleaner bisa mencegah konsleting. Riding jarak jauh alias touring pakai motor memang menyenangkan, kegiatan ini ampuh melepas penat karena kegiatan di kantor. Sebelum bepergian tentu ada baiknya mempersiapkan kuda besi kesayangan, untuk meminimalisir kejadian yang tak mengenakkan. Mulai dari melakukan servis rutin, mengganti oli mesin, memeriksa kondisi ban, CVT, rantai sampai tekanan ban. Dan untuk mengantisipasi kejadian di jalan yang t

Honda Pamer CBR Rp 1 Miliar di GIIAS 2023, Tampangnya Agresif Banget!

Banderol Honda CBR1000RR-R lebih dari Rp 1 miliar. Hanya ada satu opsi warna dan tipe. PT Astra Honda Motor (AHM) bukan hanya menghadirkan motor-motor produksi lokal di GIIAS 2023. Sejumlah motor besar atau moge dan produk CBU juga ditampilkan. Salah satunya Honda CBR1000RR-R. Sosok Honda CBR1000RR-R bisa Anda temui di booth Pre Function Hall 10 di ICE BSD, lokasi GIIAS 2023 berlangsung. Tampilan agresif dan sporty Honda CBR1000RR-R menyolok mata saat disandingkan bersama display lainnya. Dianta

Haruki Noguchi, Pembalap Jepang yang Kecelakaan di Mandalika Meninggal Dunia

Haruki Noguchi turun di kelas ASB1000 ARRC 2023. Sempat finish ke-4 di race pertama. Pekan ini kabar duka hadir dari dunia balap internasional. Pasalnya setelah beberapa hari dirawat setelah insiden di Mandalika pada Minggu (13/8/2023), Haruki Noguchi dinyatakan meninggal dunia. Kabar meninggalnya Noguchi diumumkan di akun Instagram Asia Road Racing Championship (ARRC) pada Kamis (17/8/2023). Sesuai permintaan keluarga, informasi tersebut disebar sehari setelah Noguchi dinyatakan meninggal. Pemb

Ragam Kegiatan Maxi Yamaha di Awal Agustus, Dari Camping Sampai Touring

Maxi Yamaha Day berlanjut di Kalimantan. Pengguna XMax touring ke Bukit Tinggi. Ratusan bikers ramaikan kedua acara tersebut. Pengguna Maxi Yamaha menggelar beragam aktivitas belum lama ini, ada yang camping, ada pula yang touring. Untuk yang camping, mereka mengikuti rangkaian Maxi Yamaha Day 2023 yang berlangsung di Pantai Panrita Lopi Beach, Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim). Giat yang berlangsung 12-13 Agustus 2023 itu jadi acara kedua, setelah sebelumnya di

Awas Bocor, Ini Efek Negatif Radiator Motor Diisi Pakai Air Kran

Air kran bisa timbulkan karat. Pendinginan mesin bisa terganggu. Untuk darurat pakai air AC atau aki. Sistem pendinginan motor kini sudah banyak yang menggunakan radiator, tapi bagaimana jika cairan yang dipakai adalah air kran? Meski kini sudah banyak tersedia radiator coolant, namun tetap ada saja yang mengisi radiatornya dengan air biasa. Bisa jadi karena darurat atau memang malas untuk membeli radiator coolant, sehingga mengisinya dengan air kran biasa. Untuk sesaat mungkin tak masalah, tapi

Rekomendasi Motor

PopulerTerbaruPembaruan
Aprilia

Aprilia Tuareg 660

Rp 65,60 Juta

Lihat Motor
Hot
Yamaha

Yamaha Nmax

Rp 30,20 - 32,26 Juta

Lihat Motor
CFMOTO

CFMoto 250 CLX

Belum Tersedia

Lihat Motor
Segway

Segway E200P

Belum Tersedia

Lihat Motor
Alva

Alva One

Rp 3,50 Juta

Lihat Motor
Honda

Honda ST125 Dax

Rp 81,75 Juta

Lihat Motor