Jenama motor bebek Suzuki Satria sudah sejak tahun 90-an dirilis sebagai tunggangan anak muda. Hal ini berlaku sejak kemunculan Suzuki Satria 120S pada 1997 silam.
Sejak awal kelahirannya, motor tersebut dikenal dengan tenaganya yang besar. Mesin 2-tak 120 cc berkonstruksi tegak dengan daya 13 PS dan transmisi 5-speed.
Ditunjang suspensi monosok dan sasis twin spar dengan tampilan sporty, motor tersebut pun digemari anak muda. Nah di tahun 2000-an, isu emisi 2-tak yang tak ramah lingkungan mulai bergaung.
Maka hadirlah versi 4-tak dengan desain ayam jago yang diambil dari basis Suzuki Raider 150 Thailand. Dari model tersebut, lahir tiga generasi Suzuki Satria F150 bersistem karburator.
Salah satu varian yang menarik diulik adalah generasi terakhir dari Suzuki Satria F150 karbu yang beredar di rentang 2013-2016.
Pasalnya, meski dijual hanya dalam kurun waktu 3 tahun, tapi terbilang cukup sukses bahkan menjadi tulang punggung penjualan motor PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) saat itu. Selain itu, banyak juga varian spesialnya.
Pada tahun 2013, Suzuki Satria F150 karbu generasi terakhir lahir. Sepintas desain bodi Suzuki Satria F150 generasi terakhir tak beda dari model sebelumnya yang dikenal dengan istilah Satria 'Barong'.
Ini karena ubahan signifikan hanya bentuk headlampnya yang lebih meruncing dengan basis bentuk masih dari moge Suzuki GSX-R600. Tapi jika diperhatikan, desain bodinya dibuat makin ramping dan stop lamp makin padat.
Hal ini berefek pada dudukan bodinya yang ternyata berubah di beberapa bagian. Sehingga pemilik Satria F150 lama, baik versi CBU Thailand dan Barong tak bisa subtitusi dengan generasi ketiga itu.
Baca Juga: Sejarah Suzuki Satria F150 Gen 1, Si CBU Thailand Idola Anak Gaul 2000-an
Soal mesinnya, Suzuki Satria F150 generasi terakhir memang masih memakai basis yang sama dengan versi-versi terdahulu. Di mana tertanam tipe 4-tak 147,3 cc DOHC dengan oil cooler Suzuki Advanced Cooling System (SACS).
Motor dengan suspensi depan teleskopik panjang dan monosok di belakang ini punya transmisi 6-speed manual. Yang jadi fokus para penggemarnya adalah tenaganya yang terbilang besar.
Bagaimana tidak, Suzuki Satria F150 karbu ini sanggup menghadirkan daya sebesar 16 PS di 9.500 rpm dengan torsi 12,7 Nm pada 8.500 rpm. Meski basisnya sama, namun mulai 2015 sudah dikembangkan dengan standar emisi Euro 3.
Bahkan hingga 2015 di segmen bebek 4-tak, motor itu jelas tak ada lawan. Sehingga Suzuki Satria F150 pun sukses merebut gelar juara balap motor Indoprix kelas 150 cc di tahun 2014.
Baca Juga: Suzuki Satria F150 2022 Menggoda? Yuk, Intip Simulasi Kreditnya
Salah satu hal yang menarik dari Suzuki Satria F150 generasi terakhir adalah banyaknya pilihan tipe spesial. Diluncurkan sejak 2013, setidaknya tercatat ada empat edisi spesial yang dirilis hingga tahun 2015.
Edisi tersebut dimulai dari Suzuki Satria F150 Fighter 1 pada bulan November 2013. Model dengan desain ala pesawat tempur tersebut dirilis untuk memperingati kesuksesan penjualan Suzuki Satria F150 yang menembus satu juta unit sejak kehadirannya di 2004.
Kiprahnya disusul Suzuki Satria Black Fire II dengan desain agresif dan pelek beropsi merah atau emas. Motor yang dirilis bulan Mei 2014 ini dijual sebagai suksesor Suzuki Satria Black Fire I di edisi sebelumnya.
Kemudian di bulan Agustus 2014, hadir lagi model spesial dari motor ayam jago tersebut. Julukannya pun sangar, Suzuki Satria Black Predator. Seperti namanya, sekujur bodi dilabur hitam, bahkan sampai ke blok mesinnya yang biasa identik dengan kelir emas atau bronze.
Edisi spesial terakhir adalah Suzuki Satria MotoGP Edition yang dilepas pada 2015 lalu. Motor ini menandai kembalinya Suzuki ke arena balap MotoGP dengan grafis livery yang persis.
Selain itu, motor tersebut juga dihadirkan di arena balap satu merek, Suzuki Indonesia Challenge dan Suzuki Asian Challenge di tahun yang sama. Dan pada 2016, generasi terakhir Suzuki Satria F150 karbu digantikan dengan sosok injeksinya yang masih dijual hingga saat ini.