Fitur pada rem tidak hanya ada ABS alias Anti-Lock Braking System, tapi ada juga fitur CBS yang merupakan kepanjangan dari Combi Brake System. Sesuai dengan namanya, rem ini merupakan rem kombinasi antara depan dan belakang.
Rem CBS di Indonesia lebih dikenal pada jajaran motor produksi Honda. Ada dua jenis yang familiar, pertama menggunakan sistem hidrolik seperti yang digunakan Honda CBR250R dan Honda PCX 150.
Tipe ini menggunakan tiga buah piston pada kaliper depan dan dua selang rem di kaliper depan. Pembagiannya dua piston yang dipompa master rem depan dan 1 piston yang dipompa oleh master rem belakang.
Dengan begitu ketika master rem belakang dipencet, maka kaliper depan akan ikut menekan cakram. Namun porsinya tidak sebanyak ketika menekan master rem depan. Perawatan untuk tipe CBS hidrolik ini tidak terlalu rumit.
Baca juga: Punya Uang Rp 18 Jutaan, Mending Beli Honda Genio 2022 atau Honda BeAT 2022?
Selain memastikan kampas rem dalam keadaan tebal, juga hanya perlu memastikan kalau tidak ada kebocoran minyak rem baik di kaliper, selang, juga master rem. Jangan lupa juga untuk mengganti minyak rem sesuai anjuran pabrikan.
Berikutnya ada tipe CBS mekanis, salah satunya untuk yang rem depannya menggunakan cakram dan rem belakang masih tipe tromol. Tipe ini jadi salah satu fitur standar di matic kecil buatan Honda atau entry level.
Seperti pada Honda BeAT, Genio, Scoopy, sampai Vario sudah dibekali dengan fitur CBS pada pengeremannya. Pada jenis ini kaliper tetap satu piston dan tetap menggunakan sebuah slang rem.
Tipe ini memanfaatkan kabel yang menghubungkan handle rem kiri dengan master rem kanan, dengan begitu memungkinkan piston master rem menekan disaat handle rem kiri ditekan.
Baca juga: Awas, Voltase Aki Honda Vario 160 2022 Cuma 11 Volt Motor Bakal Ogah Hidup!
Karenanya rem depan akan ikut menghentikan laju meskipun hanya rem belakang yang ditekan, tapi bukan berarti tidak menggunakan rem depan ya! Karena porsi tekanan dari rem belakang tidak sekuat ketika rem depan ditekan.
Tujuan dari CBS untuk menyeimbangkan penggunaan rem depan dan belakang, tentu bahaya jika hanya pakai rem depan begitu juga bahaya jika hanya pakai rem belakang untuk berhenti.
Seiring berjalannya pemakaian, kampas rem belakang yang semakin menipis akan membuat fitur CBS jadi tidak efektif. Ini karena tekanan antara piston master rem depan dengan rem belakang jadi tidak seimbang.
Pasalnya rem tipe hidrolis ketika kampas rem menipis tekanan pada handle rem tidak berubah, hanya kapasitas minyak rem yang berkurang karena lebih banyak mengisi minyak rem di kaliper.
Baca juga: Wow! Honda Scoopy 2022 Punya Karakter Tenaga 'Galak' di Awal, Ini Rahasianya
Sedangkan pada rem tromol seiring dengan menipisnya kampas rem, maka tekanan pada handle rem akan semakin dalam. Dengan begitu harus disetel manual agar tekanan pada handle rem kembali normal atau tidak terlalu dalam.
Dengan kata lain, ketika kampas rem tromol makin menipis dan tidak ada penyetelan maka fitur CBS tidak akan berfungsi menekan kedua rem, hanya akan menekan rem belakang saja. Waduh!
Untuk itu agar memastikan CBS mekanis bisa bekerja dengan baik, harus dilakukan pemeriksaan rutin. Bisa tiap melakukan servis berkala, atau rekomendasinya tiap kelipatan 4.000 km.
“Pertama setel dulu jarak main bebas rem belakang atau handle yang kiri. Caranya dengan memutar mur penyetel rem belakang di bagian bawah. Jarak main bebas hadle 10-20 mm, pastika juga fungsi parking brake lock,” saran Endro Sutarno, Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM).
Baca juga: Bukan Cacat Pabrik, Kenapa Tutup Power Outlet Honda Genio 2022 Ngeganjel Saat Dipakai?
Kemudian ada juga komponen tuas pada master rem depan yang terhubung dengan kabel ke handel rem kiri, yang ini tidak perlu dilakukan pengecekan rutin, kecuali setelah melakukan pembongkaran total.
“Tuas di kanan perlu dicek kalau ganti kabel penghubung atau setelah bongkar semuanya. Namun kalau rem belakang aja yang aus, tidak perlu,” sambungnya.
Pastikan fitur CBS bekerja optimal ya!