Di motor bertransmisi manual, tenaga mesin bisa tersalur sempurna jika kinerja peranti kopling optimal. Sebaliknya, tarikan motor pun bisa jadi terganggu saat kondisi kopling selip. Kopling manual terdiri dari beberapa komponen.
Mulai dari kampas hingga rumah kopling. Secara umum, kopling inilah yang berfungsi sebagai pemutus dan penyambung tenaga atau putaran dari mesin ke transmisi.
Dalam kondisi optimal, kopling membantu agar perpindahan gigi menjadi halus. Di mana selanjutnya putaran tersebut akan diteruskan ke sistem gerak roda yang biasanya dihubungkan oleh rantai.
Masalah yang membuat selip kopling paling umum adalah keausan di kampas koplingnya. Padahal rata-rata interval pemakaian kampas kopling sekitar 15.000-20.000 Km, atau sekitar 2 tahun dalam pemakaian normal.
Tapi dalam beberapa kondisi, kampas kopling tersebut bisa saja hanya bisa dipakai beberapa bulan saja. Kenapa?
Baca Juga: Mengenal Segway E200P, Motor Listrik yang Lebih Mahal Dari Honda ST125 Dax!
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan usia pakai kampas kopling lebih cepat aus. Diantaranya cara berkendara yang brutal dan agresif.
Seperti seringnya buka-tutup kopling sambil menghentak-hentakkan tuas gas. Lalu menggantung tuas kopling atau berkendara dengan setengah kopling juga kerap jadi kebiasaan saat melaju di kemacetan.
Baca Juga: Perdana Hadir di Indonesia, Motor Listrik Segway Dijual Mulai Rp 27 Juta
Sebaiknya, untuk jeda berhenti lebih dari 1 menit, sebaiknya tuas kopling dibiarkan saja. Lebih baik posisi gigi dinetralkan. Baru ketika akan jalan, kembali menarik tuas kopling dan masukan gigi.
Tidak hanya cara berkendara, penyebab lain yang membuat kampas kopling sering aus juga kerap diakibatkan karena setelannya yang kelewat rapat. Secara kenyamanan, setelan kopling rapat membuat perpindahan gigi makin cepat dan responsif.
Tapi resikonya Anda harus terus menekan tuas kopling saat kecepatan rendah. Sehingga hal ini yang membuat kampas kopling sering aus. Dalam mengejar kenyamanan dan usia pakai, sebaiknya jarak bebas tuas kopling diatur sekitar 1,5-2 cm saja.
Baca Juga: Penampakan Alva Concept Vehicle, Calon Lawan Honda PCX Electric Bersuspensi Ohlins!
Untuk motor manual, pelumas kopling menjadi satu dengan mesin. Sehingga usia pakainya pun bergantung pada rutinnya mengganti oli mesin.
Selain itu, gunakan oli mesin sesuai standard yang direkomendasikan oleh pabrikan. Kemudian lakukan penyetelan pada tuas kopling secara rutin. Cek kondisi final gear, jika mengalami keausan segera ganti, lebih baik lakukanlah pergantian satu set.