Smoto hadir di Indonesia sebagai motor listrik yang mengusung konsep cafe racer, beda dengan kebanyakan motor listrik yang sudah lebih dulu hadir di Indonesia, karena umumnya menggunakan konsep scooter.
Produk yang dihadirkan oleh PT Star Indonesia Motorsport ini mendatangkan 2 pilihan tipe. Pertama ada Smoto TC yang dibanderol Rp 68 juta, kalau mau lebih advanced bisa tengok Smoto TC Max yang punya harga jual Rp 98 juta, semuanya on the road Jakarta.
Perbedaan utama dari kedua tipe tersebut yang membuat adanya perbedaan harga Rp 30 juta ada pada kapasitas baterai yang digunakan dan spesifikasi dinamo. Bahkan TC Max pakai dinamo mid drive, beda dengan TC yang pakai model hub drive.
Lantas apa saja suguhan fitur dan teknologi dari motor listrik ini?
Pertama yang bisa langsung dilihat adalah adanya penggunaan lampu LED di seluruh lampu penerangannya. Seperti di dalam reflektor lampu utamanya, terdapat DRL dan LED projector sebagai penerangan utama.
Baca juga: Motor Listrik Alrendo TS Bravo Punya 3 Riding Mode, Topspeed Tembus 135 Km/jam!
Dengan adanya projector, tentu pancaran sinar yang disuguhkan Smoto akan lebih fokus. Kemudian keempat lampu sein model terpisahnya juga sudah menggunakan LED.
Lampu belakang model kotak dengan DRL LED di pinggir dan LED dots untuk lampu rem. Yang unik adalah lampu penerangan pelat nomornya yang juga LED, posisinya justru di bawah karena letak pelat nomornya di atas lampu belakang.
Berikutnya ada controller yang punya spesifikasi berbeda. Smoto TC pakai FOC Vector Controller 2.0 yang punya algoritma sistem presisi tinggi dan seamless connection.
Baca juga: Sudah Banyak Produksi Motor Listrik di Indonesia, Viar Minta Dukungan ke Pemerintah
Controller ini juga memiliki self-development smart interactive, mampu meningkatkan output power sebanyak 10%, dan rata-rata energy conversion hingga 92%.
Kemudian untuk Smoto TC Max pakai FOC Vector Controller 3.0 yang lebih canggih, controller ini lebih bertenaga dan sangat efisien. Memiliki self developed BMOS communication system dan mampu meningkatkan tenaga hingga 16%.
Power system yang sudah ditingkatkan dibarengi dengan fitur torque control untuk memberi respon lembut pada TC Max. Controller ini juga bekerja dengan tingkat akurasi kontrol yang tinggi.
Kedua tipe dari Smoto sudah dibekali rem cakram ukuran 240 mm di depan dan 180 mm di belakang, walau tanpa ABS tapi keduanya sudah menggunakan CBS alias Combi Brake System.
Baca juga: Alrendo TS Bravo, Inikah Sosok Motor Listrik Setara Moge?
Fitur ini bisa terlihat dari 2 buah selang rem pada kaliper depannya yang memiliki 3 piston. Dengan adanya fitur ini, pengereman akan lebih merata dan tentunya bisa lebih ampuh dalam menghentikan laju kendaraan.
Untuk memberi kesan klasik yang lebih terasa, Smoto menyematkan spidometer dengan desain jadul pakai kombinasi analog dan digital. Yang unik adalah penggunaan jarumnya yang seperti takometer, namun di sini berfungsi sebagai penunjuk kecepatan.
Baca juga: Kenali Beda Varian Motor Listrik Smoto, Ada yang Punya Torsi 150 Nm dan 180 Nm !
Di sebelahnya terdapat layar digital dengan isi informasi riding mode, range battery, odometer, kapasitas baterai dalam satuan persen dan bar, suhu baterai, dan beberapa lampu indikator lainnya.
Data Spesifikasi | ||
---|---|---|
Smoto TC | Smoto TC Max | |
Rp 68 juta OTR Jakarta | Harga | Rp 98 juta OTR Jakarta |
1.926 x 710 x 1.100 mm | P x L x T | 1.982 x 740 x 1.031 mm |
60 V 30 Ah | Baterai | 72 V 45 Ah |
80 km | Jarak tempuh | 110 km |
Bosch | Motor listrik | - |
3.000 W | Max power | 5.000 W |
150 Nm | Torsi maksimal | 180 Nm |
- | Kecepatan maksimal | 95 km/jam |
17 derajat | Sudut menanjak | 17 derajat |
83 kg | Berat | 103,5 kg |
Cakram + CBS | Pengereman | Cakram + CBS |
Upside down | Suspensi depan | Upside down |
Monoshock | Suspensi belakang | Monoshock |