Siapa yang tak ingat Honda Kirana 125? Motor bebek berdesain kalem yang disiapkan untuk penerus Honda Astrea Grand. Lama tak diproduksi, kini ada kejutan lantaran desain paten model terbarunya terdaftar di Indonesia.
Pada Berita Resmi Desain Industri yang diterbitkan 25 Oktober 2022, dengan nomor A00202203319, terdapat sebuah desain paten motor bebek, dengan tampang persis Honda NCX Dream 125, yang telah beredar di Kamboja.
Apakah ini akan menjadi Honda Kirana Reborn?
Tertulis desain tersebut didaftarkan oleh Honda Motor Co., LTD yang beralamat di Minami-Aoyama, Tokyo, Jepang. Desain ini dirancang oleh tiga orang asal Thailand.
Mereka adalah Paritas Sakawprypu, Jaturong Apiromboonsom dan Supawadee
Thaingamsin. Desain motor ini sendiri bergaya bebek ala tahun 1990-an dengan lekuk bodi yang kalem.
Baca juga : Masih Ingat Honda Kirana? Dulu Tak Laku, Sekarang Harganya Sampai Rp 94 Jutaan!
Menariknya tak hanya motor ini saja yang dipatenkan, karena ada desain motor bebek lain yang didaftar oleh Honda secara bersamaan. Kemungkinan besar motor ini akan menyasar kaum hobi yang suka motor bebek bergaya 1990-an.
Jika Honda Kirana merupakan motor bebek murah, maka Honda NCX Dream 125 merupakan motor bebek kelas mewah di Kamboja. Hal ini bisa dilihat dari paduan warna yang memberikan kesan mewah dan elegan.
Paduan warna emas dengan emblem dasi tebal mempertegas hal tersebut. Lampu depan yang tebal dikawal lampu sein berukuran besar dengan mika orange.
Lekuk sayap, bodi tengah sampai belakang masih terlihat khas Honda Kirana. Namun tentunya ada sedikit ubahan lekuk bodi, termasuk juga paduan mika lampu belakangnya.
Honda NCX Dream 125 ini ditawarkan dengan tiga warna, yakni hitam, putih dan merah maroon. Kesemuanya dipadukan grafis bodi warna emas yang mencolok.
Kemudian melirik kaki-kakinya pun sangat sederhana. Jangan harap ada pelek palang dengan rem ABS dan cakram model wavy, karena motor ini hanya disematkan rem tromol dikedua rodanya.
Baca juga : Honda Kirana, Bebek 125 Pahe Bertampang Mirip Astrea Grand Nan Langka
Pelek pun masih mengandalkan pelek jari-jari dengan ban non tubeless. Rantai belakang masih diberikan penutup penuh seperti motor bebek medio 1990-an di Indonesia.
Lantas suspensi pun nampak sederhana saja, dengan tipe teleskopik di depan. Suspensi belakang model ganda dengan cover berlapis krom.
Jantung pacu mengandalkan mesin 123,9 cc dengan piston 50 mm dan langkah piston 63,1 mm. Sayang data spesifikasi pad asitus Honda Kamboja tak mencantumkan output tenaga dan torsinya nih.
Jika desain paten sudah didaftarkan, lantas kapan motor ini akan resmi mengaspal? Sejauh ini belum ada info pasti, namun bukan tak mungkin Honda melakukan gebrakan dengan kembali memanaskan segmen motor bebek yang sudah lesu.