Meski suplai motor baru sudah kembali lancar pasca krisis chip semikonduktor tahun lalu, namun pasokan tersebut ternyata belum pulih sepenuhnya. Ada beberapa model yang indennya masih terbilang lama, seperti Honda ADV 160 ABS.
Seperti disebutkan salah seorang sales Honda di ajang IIMS 2023 saat Autofun temui pekan ini. Dirinya menyatakan jika dampak kelangkaan chip terasa pada produk bersistem rem ABS (Antilock Braking System). Sehingga membuat inden lebih lama dari tipe non ABS.
"Model ABS bisa inden sampai 3-4 bulan. Ini terjadi pada semua tipe, baik sport dan matic. Inden ini terkendala chip semikonduktor," ucapnya.
Baca Juga: Berburu Motor Listrik Rp 23-25 Jutaan di IIMS 2023, Ada Apa Saja?
Hal ini juga diamini oleh Novie, Sales Marketing dari Wahana Honda di Gunung Sahari, Jakarta. Menurutnya antrian inden tipe ABS saat ini cukup panjang, bahkan akan mendapat nomor antrian.
"Pemesan akan mendapat nomor antrian. Nanti begitu unit ready, langsung dikirim ke konsumen berdasarkan tanggal pemesanan. Konsumen yang sudah inden lebih lama akan dapat barang lebih dulu. Sistem cash dan kredit sama, karena yang diambil data tanggal booking fee," katanya.
Baca Juga: Yamaha Sartika Motor Tebar Promo di IIMS 2023, Ada Diskon Hingga 40%
Menurut Novie, pihaknya kerap memberi saran kepada calon konsumen sebelum memilih tipe tersebut. Jika memang membutuhkannya maka dirinya akan memasukan namanya ke antrian tipe ABS.
"Tapi kalau butuh lebih cepat, maka kami sarankan untuk mengambil varian non ABS. Karena kasihan kalau konsumen menunggu terlalu lama," katanya.
Sebagai informasi, diakui juga jika angka konsumen yang membeli motor-motor dengan sistem ABS seperti Vario 160 ABS, PCX 160 ABS, ADV 160 dan CBR Series tidaklah sebesar non ABS. Hal ini disebabkan selisihnya yang cukup tinggi, yakni sekitar Rp 3 jutaan.
Sebut saja Honda Vario 160 CBS yang dilepas Rp 26,539 juta melonjak jadi Rp 29,264 juta di tipe ABS. Sementara di matic lokal paling mahal di sini yakni Honda ADV 160, tipe CBS dijual Rp 36 juta dan versi ABS mencapai Rp 39,25 juta.