Jika Anda tengah mengincar motor bergenre skuter matic dengan harga terjangkau dan cukup bandel, Suzuki Spin bisa jadi pilihan. Bagaimana tidak, saat ini harga bekasnya hanya di kisaran Rp 3 jutaan saja.
Meski terjangkau, motor tersebut dahulu sempat terbilang sukses diterima pasar. Sebab lahir di tahun 2006, praktis pesaingnya di segmen skuter matic entry level hanya ada Yamaha Mio.
Sedangkan Honda Vario yang hadir di tahun yang sama mengincar segmen yang berbeda dengan harga jual lebih tinggi dan mesin berpendingin cair. Oiya, Honda Beat baru lahir 2008, jadi belum masuk peta persaingan saat itu.
Kembali ke Suzuki Spin. Motor ini juga menarik untuk dikulik sejarah singkatnya. Sebab meski punya segmen entry level, tapi volume mesinnya mencapai 125 cc, atau terbesar di kelasnya. Lalu bagaimana kiprahnya? Yuk, kulik.
Baca Juga: Segini Tambahan Torsi Saat Hybrid Yamaha Grand Filano Aktif
Pertengahan dekade 2000-an, pasar motor Indonesia mulai disesaki skuter matic. Awalnya dibawa pabrikan motor asal Cina dan Taiwan. Lalu Yamaha hadir lewat Nouvo di 2002 disusul Mio tiga tahun kemudian.
Seolah tak ingin kalah bersaing, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) pun merilis Suzuki Spin 125 ke pasar. Segmennya langsung mengincar kelas entry level dengan banderol terjangkau, yakni Rp 10 jutaan dengan keunggulan di mesin 125 cc. Pesaingnya rata-rata bermesin 110-115 cc.
Tampilannya sederhana, tanpa lekuk berlebihan. Bahkan desain batok lampunya yang membulat jauh dari kesan sporty. Kombinasinya ada warna bodi yang menarik serta pelek jari-jari 14 inci.
Bahkan tersedia juga edisi spesial berjuluk Suzuki Spin R. Perbedaannya terletak pada grafis dan warna bodi, serta jok two tone. Kaliper rem juga dilabur warna emas dengan mika lampu belakang smoke. Segmennya ditujukan untuk kaum lelaki.
Di generasi ini juga hadir versi dengan grafis spesial yang makin menarik. Mulai dari Suzuki Spin 125 SR lalu disusul dengan Spin Night Rider mulai 2007.
Baca Juga: Mengenal Kymco Free LX, Skuter Matic Komuter Buat yang Mau Beda
Selepas dua tahun, motor ini kembali mendapat penyegaran pada tahun 2008. Paling signifikan ada di desain batok lampu utama yang bersudut tajam untuk menggantikan model bulatnya.
Meski dari desain bodi tak ada ubahan, tapi tetap ada pengembangan yang dilakukan Suzuki. Misalnya penggantian leher knalpot dengan material lebih kuat. Serta gigi as roda belakang dari 18 diperbanyak menjadi 20. Efeknya, pelek versi lama dan baru tak bisa saling subtitusi.
Suzuki Spin generasi ke-2 ini punya banyak versi spesial. Mulai dari Spin SR, Night Rider, hingga Spin 125 Daytona Edition.
Kiprah Suzuki Spin berakhir pada tahun 2011. Saat itu PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mulai menghadirkan Nex karbu sebagai penggantinya. Suzuki Nex punya mesin 115 cc yang dirasa lebih efisien ketimbang Spin.
Ada yang masih pakai?