Pemerintah belum lama ini mengumumkan adanya insentif pada kendaraan listrik, termasuk sepeda motor listrik. Besarannya disebut hingga Rp 7 juta dan bakal berlaku mulai 20 Maret nanti.
Pengumuman ini turut disambut AISMOLI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia). Di mana pihaknya menargetkan penjualan motor listrik di Indonesia hingga tahun depan sebanyak 2 juta unit.
Ketua Umum AISMOLI, Budi Setiyadi berharap adanya subsidi dari pemerintah bisa menggenjot angka penjualan motor listrik. Sehingga ekosistemnya makin gencar bertumbuh.
"Sampai dengan 2024 diharapkan ada 2 juta motor listrik (yang terjual). Kita terima kasih juga pemerintah sudah menginisiasi, tinggal menunggu saja terkait subsidi. Saya kira itu sangat mendukung (penjualan motor listrik)," kata Budi.
Baca Juga: Segini Harga Motor Listrik Selis yang Dapat Insentif, Jadi Murah Banget!
Meski punya target besar, namun kebijakan yang didengungkan pemerintah belum disebutkan secara detail. Sehingga pihak AISMOLI mengaku perlu menunggu lebih lanjut mengenai kebijakan subsidi tersebut, terutama bagaimana rincian aturan terkait pemberian insentif ini.
"Kita belum bisa komentar banyak kebijakan insentif ini karena di asosiasi internal sendiri belum ada diskusi mendalam terkait ini, namun yang bisa saya sampaikan terkait konfrensi pers hari ini adalah kita hanya perlu menunggu bagaimana aturan lebih lanjutnya dari pemerintah," kata Sekjen AISMOLI Hanggoro Ananta Khrisna dalam pernyataan resminya.
Baca Juga: Konversi Motor Bensin ke Listrik Disubsidi Rp 7 Juta, Ini Bengkel Rekomendasinya
Meski belum membahas insentif terperinci, tapi syarat yang diberikan pemerintah dalam memberikan subsidi cukup jelas. Diantaranya produsen motor listrik salah satu bocorannya adalah pabrikan tersebut minimal harus mencapai TKDN 40 persen.
“Tiga pabrikan yang sudah mencapai TKDN 40% kita harus memberikan apresiasi,” ucap Hanggoro. Dan untuk produsen Iain yang belum mencapai TKDN 40 persen, AISMOLI akan mendorong terus pabrikan agar bisa mencapai hal ini.
“Untuk kendaraan yang belum mencapai itu kita tanyakan industrinya kita kerja bersama antara pelaku industri dan pemerintah kita bisa dorong 40% TKDN yang Iain agar bisa menikmati. Sehingga konsumen memiliki pilihan yang banyak untuk mendapatkan kendaraan yang mendapatkan bantuan dari pemerintah," pungkasnya.