Pemerintah telah resmi mengumumkan untuk memberikan bantuan atau subsidi pembelian sepeda motor listrik sebagai langkah untuk mempercepat elektrifikasi di Indonesia. Bantuan tersebut sebanyak Rp 7 juta, namun ada beberapa syarat agar bisa mendapatkan bantuan tersebut.
Seperti diutamakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR), penerima Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM), dan pelanggan listrik 450 sampai 900 VA.
Selain merilis persyaratan tersebut, pemerintah juga mengumumkan motor-motor yang bisa mendapatkan subsidi Rp 7 juta. Karena memang tidak semua merek motor bisa mendapatkan potongan ini.
Persyaratannya adalah harus memiliki TKDN atau Tingkat Komponen Dalam Negeri di atas 40% dan hanya terdapat 3 merek motor yang memenuhi spesifikasi tersebut. TKDN paling tinggi pun diraih oleh Selis dengan tipe E-Max dan Agats.
Baca juga: Konversi Motor Listrik Gak Pakai Lama? Cek Paket dari Elders Garage dan BRT
“Persentase terbesar ada di baterai lithium lokal dan rangka yang kami produksi sendiri dari 0.Kami ada pabrik produksi di Cikupa, bisa coba cek di Google pabrik Selis Cikupa,” ujar Imam Subari, Marketing Manager PT Selis Retail Indonesia.
Tipe ini jadi produk Selis dengan nilai TKDN paling besar, tercatat nilai TKDN Selis E-Max (Spesifikasi | Berita) Lithium mencapai 53,69 %. Tipe ini hadir dengan tipe single lithium seharga Rp 22 juta, namun Selis memberi potongan Rp 5 juta ditambah subsidi Rp 7 juta sehingga harganya menjadi Rp 10 juta.
Kemudian ada tipe double lithium yang dibanderol Rp 28 juta. Lalu ada potongan dari Selis Rp 5 juta ditambah potongan subsidi Rp 7 juta membuat harga jualnya menjadi Rp 16 jutaan.
Spesifikasinya punya klaim jarak tempuh 60 km untuk single lithium dan 120 km untuk double lithium. Untuk kecepatan maksimalnya sama, bisa mencapai 50 km/jam.
Baca juga: Daftar Matic Murah Untuk Bahan Konversi Motor Listrik, Mulai Rp 3 Jutaan!
Untuk BLDC yang digunakan pakai model hub drive 1.200 watt dan baterai lithium yang digunakan memiliki spesifikasi 60 V, 25 Ah. Peleknya mungil hanya ring 10 inci dan punya berat isi 91,78 kg termasuk 2 baterai lithium, lama pengisian baterai mencapai 5 jam.
Berikutnya ada Selis Agats (Spesifikasi | Berita) Lithium yang punya nilai TKDN 53,37%, hanya berbeda tipis dengan tipe E-Max. Tipe ini punya harga Rp 29,5 juta, ditambah diskon dari Selis Rp 3,5 juta, dan ditambah subsidi Rp 7 juta membuat harganya hanya Rp 19 juta.
Spesifikasi lainnya punya klaim maksimal jarak tempuh 60 km, klaim kecepatan maksimal 65 km, pakai BLDC model hub drive 2.000 watt, dan baterai lithium 72 V, 23 Ah.
“Harga Agats lithium masih lebih mahal dibanding E-Max double lithium, ini karena Agats pakai BLDC 2.000 watt dan E-Max 1.200 watt. Agats itu mendekati model motor matic seperti BeAT, Soul GT, dan lain-lain.”
Baca juga: Dapat Insentif Rp 7 Juta, Penjualan Motor Listrik 2024 Ditarget 2 Juta Unit
“Untuk E-Max mendekati model motor scooter kaya Vespa, Fazzio, dan lain-lain. Harga itu masih off the road, jika ingin on the road ada tambahan kurang lebih lebih Rp 2,5-2,7 juta tergantung daerah,” rincinya.
Motor listrik ini terlihat tinggi karena menggunakan lingkar roda 14 inci seperti kebanyakan motor matic di Indonesia dengan tinggi jok 795 mm. Kemudian bobotnya 111 kg dan durasi pengisian baterai maksimal 7 jam.
Menarik nih!