Bersiap mudik pakai motor? Eits, jangan langsung ngegas, sebelum melakukan perjalanan, ada baiknya mempersiapkan segala hal terlebih dulu agar tidak ada masalah selama perjalanan menuju kampung halaman.
Persiapan bisa dimulai dengan menjaga kondisi tubuh juga memastikan kondisi sepeda motor yang akan digunakan dalam kondisi prima. Karena itu ada beberapa hal yang perlu dicek sebelum mudik menggunakan sepeda motor.
Hal pertama yang perlu dicek tentu saja kondisi mesin sebagai jantung penggerak dari sepeda motor. Pengecekan ini bisa dimulai dari kondisi filter udara, jika sudah dirasa kotor dan berumur di atas 10.000 km ada baiknya melakukan penggantian.
Baca juga: Pilihan Matic Kompak Bekas Dengan Bagasi Luas, Mulai Rp 4 Jutaan Nih!
Berikutnya melihat kondisi busi sebagai pematik api di ruang bakar, umurnya ada di kisaran 8.000-15.000 km. Jika di atas itu maka busi tidak bisa menghasilkan pembakaran yang sempurna, akibatnya membuat performa mesin menurun dan konsumsi bahan bakar kurang efisien.
Selanjutnya tentu saja memeriksa kondisi oli yang tugasnya cukup krusial. Namun rasanya tidak cukup hanya diperiksa, ada baiknya oli mesin dalam keadaan baru saat motor ingin digunakan dalam perjalanan jauh.
Untuk motor tipe matic ada pengecekan ekstra, yaitu di area CVT sebagai transmisi dan penerus tenaga mesin ke roda belakang. Di sini banyak sekali komponen penting yang bisa diperiksa.
Baca juga: Begini Tampang Baru Suzuki Gixxer SF 250 2023, Apa yang Beda?
Pertama bisa memeriksa kondisi V-belt yang punya umur pakai 20.000-25.000 km. Secara fisik bisa dilihat apa ada keretakan di celah geriginya, kemudian bisa memeriksa lebar V-belt sudah seberapa tipis menggunakan alat ukur.
Kemudian periksa area pulley depan. Meliputi kondisi pulley, jalur rumah roller, hingga roller itu sendiri. Pastikan roller tidak ada peyang, jalur rumah roller tidak tergerus, dan kondisi dinding pulley tidak ada perubahan derajat.
Di sisi belakang pengecekan bisa melihat kondisi ketebalan kampas kopling tersebut, jangan sampai terlalu banyak tenaga selip akibat kampas kopling tipis. Periksa juga mangkok kampas kopling, oli gearbox, dan terakhir beli grease pada as pulley.
Motor tipe manual bisa melihat kondisi gir depan, gir belakang, dan rantai sebagai penerus tenaga ke roda belakang. Paling mudah melihat kondisi gir, sudah terlalu lancip atau belum.
Baca juga: Green Tech Bikin Motor Listrik Bareng Institut Teknologi PLN
Kemudian bisa dengan memutar roda, jika rantai terlihat kendur dan kencang berarti gir sudah mulai terkikis dengan tidak rata. Rantai yang kering perlu dilumasi, namun jika sudah terlalu banyak celah hingga oblak maka perlu ada penggantian.
Pengecekan ban bisa dimulai dengan melihat ketebalannya. Tiap ban pasti dilengkapi dengan indikator ketebalan ban, pastikan masih memiliki ketebalan yang cukup agar ban memiliki daya cengkeraman baik terutama di kondisi hujan.
Bisa juga memeriksa tahun produksi ban tersebut. Jika sudah di atas 5 tahun ada baiknya melakukan pergantian, ini karena umumnya kondisi karet pada ban di umur tersebut sudah mulai keras sehingga cengkeraman rendah dan terasa licin.
Sektor pengereman juga tidak kalah penting, karena sangat berperan dalam keselamatan pengendaranya. Pengecekannya bisa dimulai dengan melihat volume minyak rem, lalu melihat ada kebocoran pada slang rem atau tidak.
Kemudian tentu saja melihat ketebalan kampas rem, pastikan kampas rem tebal untuk menghindari rem blong. Rem tipe cakram bisa melihat ketebalan kampas rem dengan cara diintip.
Beberapa tipe kaliper juga sudah dilengkapi dengan plat indikator kampas rem yang akan bergesekan dengan cakram ketika kampas tipis, dengan begitu akan menimbulkan suara bergesekan sebagai tanda waktunya penggantian kampas rem.
Baca juga: Pasar Tumpah, Diprediksi Jadi Titik Macet Jalur Mudik Utara Jawa
Untuk rem tipe tromol akan lebih mudah, karena ada panah sebagai indikator ketebalan kampas rem pada dinding tromol. Jika setelan jarak main rem makin dalam, maka menandakan kalau kampas rem semakin tipis.