Pakai Skuter Matic Jangan Asal, Cek Lagi Cara Berkendara Amannya

• Skuter matic unggul di kepraktisan untuk harian.
• Butuh perhatian ekstra di kondisi jalur pegunungan.

Dengan kepraktisan berkendara yang ditawarkan, skuter matic kerap jadi andalan moda transportasi bagi banyak kalangan. Mulai dari anak sekolah hingga ibu-ibu ke pasar kerap menggunakannya.

Sayangnya karena terbilang mudah dan praktis membuat banyak penggunanya yang mengabaikan unsur keselamatan saat berkendara. 

Kondisi ini bukan hanya membahayakan bagi diri pengendara, tapi juga pengguna jalan lain. Sehingga angka kecelakaan di jalan raya yang melibatkan skuter matic pun terbilang tinggi.

Padahal kejadian tersebut bisa diminimalisir jika memperhatikan hal yang kerap dianggap enteng. Seperti persiapan sebelum berkendara hingga teknik berkendara berikut ini.

Baca Juga: Sepeda Listrik Kerap Terlibat Kecelakaan, Begini Tips Aman Buat Pemotor

Persiapan Berkendara dan Postur Berkendara

Ludhy Kusuma, Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora main delaer Honda Jawa Barat menjelaskan, sebelum berkendara Anda perlu memeriksa kondisi motor. 

Pastikan sistem pengereman, sistem pencahayaan, hingga kondisi mesin dalam kondisi prima. Selain itu, periksa penggunaan riding gear seperti helm, sarung tangan, jaket telah kencang atau pas.

Sesuaikan postur berkendara dengan tipe skutik yang digunakan. "Pada bagian lutut yang tidak melebihi lebar dari fairing depan sepeda motor dan telapak kaki diposisikan pada pijakan bagian ujung depan untuk menambah keseimbangan," ucapnya.

Baca Juga: Catat, Ini Ragam Cairan Pelumas yang Harus Dibawa Saat Touring

Cara Membawa Barang Bawaan dan Berboncengan

Salah satu segi fungsionalitas skuter matic adalah banyak dan luasnya ruang barang. Namun tetap berhati hati dengan membawa barang secukupnya agar tidak menganggu pengoperasian. 

Jika membawa barang berlebih yang dapat melebihi dimensi motor dan mencegah hilangnya keseimbangan saat berkendara.

Pengereman di Turunan

Patut diingat, skuter matic tidak memiliki gigi transmisi yang membantu adanya engine brake. Sehingga peran peranti rem sangat dominan saat mengurangi kecepatan. 

Ini juga yang perlu jadi perhatian, terutama saat melewati jalan turunan. 

“Saat melakukan pengereman di jalanan menurun, tutup putaran gas dan dilanjutkan menekan handle rem dengan kondisi empat jari agar tekanan rem lebih maksimal,” ujar Ludhy.

Lalu sebaiknya gunakan rem secara bergantian untuk menghindari panas berlebih di kedua rem. Caranya dengan posisikan jari tidak standby di handle rem.

Tujuannya agar rem dalam kondisi benar benar terlepas dan menghindari panas berlebih pada bagian rem.

Kenali Potensi Bahaya Saat Berkendara

Tertib mengikuti rambu-rambu lalu lintas dan marka jalan sebenarnya sangat membantu untuk menghindari kecelakaan. Tapi potensi insiden bisa terjadi kapan saja.

Seperti adanya pengguna motor yang berbelok ke kanan dengan sein mengarah ke kiri. Hingga pengendara lain yang berkendara ugal-ugalan. Karena itu, perlu mengenali dan memprediski potensi bahaya yang dapat terjadi.

"Caranya dengan mengenali kondisi rute yang akan dilalui agar kita dapat mengantisipasi terlebih dahulu berbagai macam potensi bahaya selama di jalur yang akan dilewati," ucap Ludhy.

Jika belum pernah melewati jalur tersebut, sesuaikan kecepatan motor agar tetap mudah dikendalikan saat ada manuver mendadak.