Motor Injeksi Jangan Salah Ganti Busi, Bisa Bikin ECU Error!

Motor fuel injection atau injeksi butuh busi khusus.
  • Pastikan pakai busi sesuai peruntukan motor injeksi.
  • Akibatnya bisa bikin sistem kerja ECU error.

Di era modern ini hampir seluruh pabrikan sudah memproduksi sepeda motor dengan sistem pengabut fuel injection atau injeksi, ternyata motor tipe injeksi ini gak boleh asal ganti busi ya!

Padahal sistem injeksi dan busi ini punya tugas yang berbeda, tapi ternyata penggunaan busi yang tidak tepat dapat mengganggu sistem injeksi ini.

Jadi mesin injeksi memiliki debit semprotan yang lebih presisi dan punya efisiensi bahan bakar lebih tinggi.

Ini karena dikontrol melalui berbagai sensor juga sistem elektronik yang dibaca oleh ECU atau Engine Control Unit.

Dari sini mulai terlihat ada kesinambungan antara sistem injeksi dan busi, yang mana keduanya memanfaatkan arus listrik untuk dapat bekerja.

Beda Busi Injeksi dan Karburator

Tujuan busi antara motor karburator dan injeksi berbeda ini bukan soal performa mesinnya, melainkan untuk menjaga sistem injeksinya agar tidak sampai error.

Baca juga: Mitos Atau Fakta, Upgrade Busi Bikin Efisiensi dan Tenaga Mesin Meningkat?

Pastikan motor injeksi pakai busi yang dilengkapi resistor

“Kalau motor karbu gak pakai resistor di busi, sedangkan injeksi pakai resistor dan resistor busi nilainya variasi tergantung spek kelistrikan kendaraan,” ujar  Diko Oktaviano, Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia, produsen busi NGK.

Resistor ini sebenarnya bukan komponen baru, karena hampir di semua perangkat elektronik menggunakan resistor yang mana fungsinya untuk membatasi tegangan dan arus listrik.

Namun kenapa sampai busi pun butuh resistor? Tujuannya untuk menghindari noise dari percikan api yang dihasilkan oleh busi.

“Konsep penggunaan resistor di busi adalah buat jagain ECU karena ada noise dari percikan busi, makanya dipakein resistor biar bisa meredam noise itu, kinerja busi tetap terjaga, noise dihilangkan,” sambungnya.

Baca juga: Busi Motor Sering Mati? Ini Masalah dan Cara Mengatasinya

Motor karburator tidak masalah pakai busi dengan atau tanpa resistor, tapi tidak sebaliknya.

Karena tugas dari ECU cukup penting untuk membaca sensor dan memerintahkan berbagai komponen, maka ini jadi hal yang perlu dijaga oleh resistor pada busi.

Busi yang tak pakai resistor operasi kerjanya berisik, menimbulkan gelombang elektromagnetik yang kapan saja bisa menimbulkan gangguan pada sensor waktu mengirim informasi ke ECU.

“Efeknya gak langsung, tapi bisa jangka panjang si ECU gak lagi akurat mengirim data informasi ke masing-masing sensor sehingga terjadi perubahan atau pergeseran setingan. Makanya suka ada seting ulang ECU karena sistem injeksi tiba-tiba jadi boros konsumsi BBM-nya,” rinci Diko.

Untuk itu motor dengan sistem bahan bakar injeksi sebaiknya menggunakan busi yang dilengkapi resistor, lantas bagaimana dengan motor karburator?

Baca juga: NGK Siap Pidanakan Penjual Busi Palsu! Ini Dampaknya Pada Mesin

Ciri busi yang dilengkapi resistor bisa dilihat dari kode busi atau logo R pada insulatornya

Karena motor karburator belum dilengkapi dengan banyak sistem elektronik juga sensor, jadi tidak masalah pakai busi yang dilengkapi resistor atau tidak.

Hanya saja harganya memang lebih mahal, busi dengan resistor dengan busi tanpa resistor kurang lebih ada beda harga Rp 3 ribuan tergantung tipe motor.

Biar tidak salah dalam membeli busi dengan resistor, ada ciri-ciri fisik yang dapat dikenali dengan sangat mudah, yaitu adanya logo R yang berarti resistor.

“Fisiknya hanya ada tulisan "R" di bagian insulatornya. Dari part number juga bisa diidentifikasi, kalau part number ada tulisan 'R' artinya busi itu pakai resistor. Contoh CR6HSA dengan C6HSA, yang ada huruf R dia dilengkapi resistor,” tutup Diko.

Jadi sudah paham kan?

    Channel:
Ikuti media sosial kita:
Fariz

Senior Writer

Mulai menjadi jurnalis otomotif & test rider sejak tahun 2015, ketertarikan terhadap dunia otomotif terutama sepeda motor jad...

Video Pendek Terkait

Pastikan pakai busi sesuai peruntukan motor injeksi. Akibatnya bisa bikin sistem kerja ECU error. Di era modern ini hampir seluruh pabrikan sudah memproduksi sepeda motor dengan sistem pengabut fuel injection atau injeksi, ternyata motor tipe injeksi ini gak boleh asal ganti busi ya! Padahal sistem injeksi dan busi ini punya tugas yang berbeda, tapi ternyata penggunaan busi yang tidak tepat dapat mengganggu sistem injeksi ini. Jadi mesin injeksi memiliki debit semprotan yang lebih presisi dan pu
Pernah menyabet juara di sirkuit Magny-Cours. Persiapan fisik dari latihan motor hingga lari maraton. Banyak ajang balap sepeda motor kelas asia ataupun dunia yang diikuti pembalap Indonesia, salah satunya World Supersport 300 atau yang biasa dikenal WorldSSP300. Seri ke-6 WorldSSP300 akan berlangsung di sirkuit Magny-Cours Prancis, akhir pekan ini 6-8 September 2024, diikuti oleh pembalap muda berbakat Aldi Satya Mahendra. Ia sendiri merupakan pembalap yang mendapat dukungan penuh dari Yamaha R
Yamaha XMax membutuhkan dua botol oli mesin kemasan 1 liter Dampak jika mengisi oli mesin berlebihan Yamaha XMax yang memiliki kapasitas mesin 250 cc membutuhkan setidaknya 2 botol oli mesin. Namun, tidak semuanya digunakan karena pihak pabrikan sudah memberikan takaran yang sesuai dengan kebutuhan mesin XMax. Mengutip dari spesifikasinya, Yamaha XMax 250 membutuhkan 1,7 liter oli mesin. Dengan begitu, pemilik XMax harus menyediakan oli mesin kemasan 1 liter sebanyak dua botol. Kendati demikian,
Oliveira membalap bersama tim baru Yamaha pada MotoGP 2025-2026 Mendapatkan dukungan penuh pihak pabrikan Satu kursi kosong tersisa di tim Prima Pramac Yamaha Motor Co., Ltd. mengumumkan Miguel Oliveira sebagai pembalap dari tim baru mereka, Prima Pramac Yamaha untuk MotoGP 2025 mendatang. Informasi tersebut disampaikan pihak Yamaha menjelang perhelatan MotoGP San Marino (5/9/2024). Lantas terkait kontrak, Lin Jarvis selaku Managing Director Yamaha Motor Racing mengatakan jika Oliveira akan memb
Motor baru tetap perlu atur ulang ketinggian lampu. Cuma pakai peralatan sederhana. Pernahkah kalian merasa jika sorot lampu motor terlalu tinggi, atau bahkan terlalu rendah? Keduanya sama-sama tidak baik lho! Jika terlalu rendah, kondisi jalan kurang bisa terlihat maksimal. Jika terlalu tinggi pun begitu, ditambah membahayakan pengendara dari berlawanan arah. Bahkan jika dalam kondisi lampu dekat, ada pula yang sorot lampunya terlampau tinggi. Kadang motor baru pun banyak yang seperti ini, sehi

Rekomendasi Motor

PopulerTerbaruPembaruan
Aprilia

Aprilia Tuareg 660

Rp 65,60 Juta

Lihat Motor
Hot
Yamaha

Yamaha Nmax

Rp 32,17 - 36,30 Juta

Lihat Motor
CFMOTO

CFMoto 250 CLX

Belum Tersedia

Lihat Motor
Segway

Segway E200P

Belum Tersedia

Lihat Motor
Alva

Alva One

Rp 3,50 Juta

Lihat Motor
Honda

Honda ST125 Dax

Rp 81,75 Juta

Lihat Motor