Motor matic memanfaatkan gaya sentrifugal pada CVT (Continuously Variable Transmission) untuk mengatur rasio transmisi secara otomatis, gaya ini digerakan oleh banyak komponen salah satunya roller.
Roller pada CVT bertugas untuk menekan pulley depan sehingga dapat mengubah rasio pada v-belt.
Tentu ketika kondisi roller ini sudah tidak bagus maka akan mengganggu performa mesin, terutama akselerasi.
Kalau melihat di beberapa panduan buku servis yang didapat pemilik kendaraan baru, umur penggantian roller ini berada di rentang 25.000-27.000 km atau sekitar 2 tahun.
Namun jadwal penggantian roller ini sebenarnya tidak selalu berpatokan dengan umur atau odometer, karena terpengaruh juga dengan gaya berkendara.
Makanya kenali tanda-tanda roller motor matic kalian sudah minta diganti, seperti penjelasan di bawah ini!
Umur roller memang bisa berbeda-beda, tergantung pada penggunaan dan perawatannya, karena itu umurnya cukup bervariatif.
Baca juga: Cek Lagi 5 Daya Tarik Honda PCX 160, Matic Premium Nan Nyaman
Meski berada di dalam CVT, tapi kondisi roller yang sudah tidak bagus sudah bisa diketahui dari suara ketika mesin menyala.
Ketika kondisi roller sudah tidak baik, biasanya akan terdengar suara gemuruh terutama saat berakselerasi atau pada saat putaran tinggi.
Suara gemuruh ini timbul dari kondisi roller yang sudah tidak bulat sehingga menimbulkan jarak antara jalur roller, penutup roller, dan roller itu sendiri.
Selain itu bisa juga ditimbulkan dari besi pemberat pada sisi tengah roller yang sudah oblak atau tidak rapat dengan cangkang roller.
Baca juga: Bosan Matic Jepangan? Tengok Nih Aprilia SR-GT 200 Bekas!
Karena bentuknya yang sudah tidak presisi, selain mengeluarkan suara gemuruh, yang terparah juga bisa menimbulkan getaran pada CVT.
Ketika bentuk roller sudah tidak bulat sempurna, maka pergerakan yang seharusnya mulus akan terhambat di beberapa titik.
Terhambatnya pergerakan roller ini tentunya akan berpengaruh pada akselerasi motor matic.
Akselerasi menjadi terhambat karena rasio CVT tidak bergerak sempurna atau tersendat di beberapa titik.
Efeknya kecepatan jadi tertahan ketika berakselerasi, tentunya ini membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.
Cara terakhir tentu menjadi yang paling ampuh untuk mengetahui waktu penggantian roller, yaitu dengan membongkar CVT dan melihat secara langsung kondisi roller.
Baca juga: Plus-Minus Yamaha X-Ride 125, Matic Adventure Anti Pasaran!
Roller yang kondisinya sudah tidak baik bisa langsung dirasakan dari sisi luarnya yang tidak lagi bulat sempurna, biasanya ada satu titik yang mulai rata atau gepeng.
Bidang rata pada roller ini umumnya terkikis karena umur, bisa juga karena jarang dibersihkan sehingga tumpukan debu kotoran mengikis dan memperpendek umur roller.
Roller yang sudah usang dan rusak, memang sebaiknya diganti. Toh harganya pun tidak terlalu mahal.
Rata-rata masih ada yang puluhan ribu hingga Rp 100 ribuan, jauh lebih murah ketimbang dibiarkan dan bisa merusak komponen lain.
Pun juga rasa berkendara serta akselerasi motor jadi tak terlalu halus dan pergerakan motor jadi kurang lincah.
Dan saat mengganti roller, bisa sekalian cek kondisi part CVT lainnya, karena biasanya sudah termasuk dalam paket servis CVT.