Sirkuit Mandalika Internasional, Nusa Tenggara Barat (NTB), siap kembali menghelat gelaran MotoGP Indonesia yang berlangsung akhir pekan ini, pada 27-29 September 2024.
Di sirkuit ini, Francesco Bagnaia, Marc Marquez, Enea Bastianini, Jorge Martin, dan pembalap lainnya akan beradu cepat di lintasan yang memiliki panjang 4,3 kilometer dan 17 tikungan.
Namun ditengah persiapan gelaran MotoGP Indonesia 2024, muncul masalah terkait soal biaya fantastis yang harus dibayar kepada Dorna Sport selaku pemegang hak komersial.
Baca juga: MotoGP Update : Martin Perlebar Jarak di Klasemen, Miller Gabung Yamaha
Diketahui, panitia MotoGP Indonesia yang terdiri dari Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) disebut mengaku masih kekurangan dana.
Ya, biaya tersebut adalah ongkos penyelenggaraan atau hosting fee yang harus dikeluarkan oleh tuan rumah jika ingin menggelar balapan MotoGP yaitu sebesar Rp 231 miliar.
Tentu saja angka itu menjadi perdebatan, karena jumlah yang harus dikeluarkan cukup fantastis.
Di satu sisi, jika hosting fee tidak dibayar, maka resikonya sirkuit Mandalika akan dicoret menggelar balapan MotoGP tahun ini.
Baca juga: Kemenangan Tak Terduga Marquez di MotoGP San Marino, Martin Kena Prank!
Namun begitu, Chairman MotoGP Mandalika sekaligus Direktur Komersial ITDC, Troy Warokka menyatakan untuk hosting fee ternyata banyak mendapatkan banyak dukungan.
"Race (balapan) dipastikan tetap berlangsung (di Mandalika)," jelas Troy beberapa waktu lalu.
Hal ini pula yang membuat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyatakan, agar MotoGP Indonesia 2024 terlaksana maka ditalangi menggunakan dana BABUN (Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara) atau dana DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) di kementerian.
"Saya tegaskan bahwa jika aturannya sudah ada, tenang saja, hosting fee MotoGP 2024 mencapai Rp 231 miliar pasti dibayar," ungkap Dito saat press conference persiapan MotoGP Mandalika 2024, beberapa waktu lalu.
Hal ini juga diakui oleh Kementrian Pariwisata, Sandiaga Uno, yang mengaku sudah meminta izin perihal keuangan kepada Kementerian Keuangan terkait alokasi untuk rencana mempromosikan Indonesia melalui MotoGP.
“Mungkin nanti akan dikoordinasikan dengan pihak terkait ITDC, dan intinya sudah diselesaikan karena ada dukungan,” ucapnya.
Baca juga: Yamaha Kontrak Oliveira, Satu Kursi Tersisa Untuk MotoGP 2025
Balapan MotoGP Indonesia 2024 rupanya tidak hanya dinanti para pecinta motor sport di Indonesia, tetapi juga para pembalapnya sendiri.
Hal ini terlihat dari akun Instagram Jorge Martin @89jorgemartin yang tengah berpose di depan pintu masuk sebuah pesawat jet pribadi.
"Let's go to one of my favourite place," yang di akhir kalimat terdapat bendera Indonesia.
Bahkan, Marc Marquez yang dalam beberapa balapan terakhir mendapatkan hasil terbaiknya ikut mengumumkan balapan selanjutnya di Indonesia.
"Very happy with this P3! 😁 We made the most in a weekend when we had to defend all the time. Next stop: Indonesia!" tulis Marc Marquez.
Demikian juga dengan pembalap Aprilia, Aleix Espargaro yang memamerkan sejumlah apparel nya dan menuliskan stories di Instagram.
"Ayo pergi ke Indonesia," lengkap dengan imot senyum dan salam dua jari.
Hal ini terlihat dari beberapa unggahan para pembalap di akun media social pribadinya masing-masing.
@alexrins Lets goo @fabioquartararo20 yang langsung dibalas "Mandalika estamos," tulis Quartararo20 di stories Instagram.
Dikabarkan semua pembalap saat ini tengah mempersiapkan dan dalam perjalanan untuk menuju Indonesia.
Ikut dalam agenda penyelenggaran MotoGP khususnya untuk tuan rumah memang bukan perkara mudah.
Karena perhitungannya bukan hanya sekadar lintasan yang harus layak berstandar, seperti panjang harus lebih dari 4,2 kilometer, lebar jalan minimum 12 meter, drainase air harus baik, dan lainnya.
Namun lebih dari itu, karena ajang MotoGP dianggap memiliki banyak keuntungan, mulai dari promo atau exposure bagi kota atau negara yang menyelenggarakan ke mata dunia, hingga mendatangkan calon investor bagi tuan rumah.
Beberapa keuntungan lainnya seperti meningkatkan sektor pariwisata di mata dunia, diketahui banyak orang dari berbagai belahan dunia khususnya kebudayaan lokal, dan juga membuka lapangan kerja.
Namun dibalik keuntungan yang disebutkan di atas, ada hal yang harus dibayar, yaitu sejumlah biaya yang cukup besar harus dikeluarkan sebagai tuan rumah.
Satu diantaranya soal hosting fee sebesar Rp 231 miliar, dimana jumlah tersebut sangat besar dan banyak.
Jika sudah bicara soal keuangan, memang tidak ada yang tahu meski sponsor bisa saja ikut andil agar MotoGP tetap terlaksana.
Namun seperti diketahui, Dorna Sport sudah mengumumkan jadwal sementara MotoGP 2025, dimana ada beberapa sirkuit di sejumlah negara dipastikan bakal melakoni balapan pada tahun depan, yaitu:
MotoGP 2025
Tes Pramusim MotoGP 2025
Tes Pramusim Moto 2 dan Motor 3 2025
Kira-kira Indonesia akan masuk dalam kalender MotoGP 2025 nggak ya?