Pertanyaan mengenai siapa LMPV paling irit konsumsi BBM mungkin menjadi hal yang cukup sering ditanyakan belakangan ini. Mengingat harga Bahan Bakar Minyak (BBM) juga terus bergerak secara fluktuatif yang kadang banderolnya bisa mencekik isi dompet.
Di satu sisi, saat ini belum ada mobil elektrifikasi berjenis BEV (Battery electric Vehicle) yang diposisikan pada segmen LMPV bermesin bakar internal (ICE). Artinya mobil tersebut ada di rentang harga Rp 200 juta - Rp 300 jutaan dan memiliki konfigurasi 7 penumpang.
Saat ini MPV listrik termurah baru ada BYD M6, itu pun harganya paling murah hampir sentuh Rp 400 juta. Sementara satu-satunya mobil LMPV berteknologi elektrifikasi yang harganya terjangkau saat ini baru datang dari Suzuki melalui Ertiga. Itu pun teknologi hybrid yang diterapkan baru mild hybrid bukan strong hybrid.
Tujuannya tentu saja menekan angka konsumsi BBM Suzuki Ertiga dibanding versi mesin bensin konvensional. Tapi apakah strategi ini sanggup membuat Ertiga Hybrid menjadi pemenang di pertarungan LMPV paling irit konsumsi BBM?
Tim Autofun sebenarnya sudah pernah melakukan tes konsumsi BBM terhadap lima model Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) berbeda yang dijual di Indonesia. Yaitu Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia generasi ketiga, Suzuki Ertiga Hybrid, Mitsubishi Xpander facelift, dan juga Hyundai Stargazer.
Ketiganya tentu punya teknologi mesin yang berbeda-beda demi menekan ketergantungan akan bahan bakar fosil. Namun untuk mengetahui siapa yang berhak menyandang predikat LMPV paling irit konsumsi BBM-nya, yuk ikuti ulasan lengkapnya berikut ini.
Baca juga: Satu Jantung Pacu, Ini Perbedaan Konsumsi BBM Toyota Avanza 2022 vs Daihatsu Xenia 2022
Sebelum mengumumkan siapa mobil di kelas Low MPV yang konsumsi bahan bakar mesinnya paling efisien, kami akan jabarkan dulu seperti apa pengujian dan spesifikasi mesin dari masing-masing kendaraan ini.
Kami menguji konsumsi BBM dari kelima mobil ini dengan metoda yang serupa, yaitu dengan perjalanan rute dalam kota dan luar kota yang disimulasikan melalui lintasan di jalan bebas hambatan (tol).
Pengujian seberapa boros pemakaian bahan bakar mobil-mobil ini dilakukan dengan metode full-to-full dilakukan agar didapat hasil yang serupa di seluruh kendaraan. Selain itu juga kami membandingkan dengan hasil penghitungan pada MID (Multi Information Display) pada beberapa mobil yang memiliki fitur penghitung konsumsi BBM di meter cluster kendaraannya.
Untuk menguji konsumsi BBM dalam kota, kami mensimulasikan dengan menempuh perjalanan di dalam kota dengan kondisi lalu lintas apa adanya, termasuk menghadapi berbagai pemberhentian di lampu merah. Perjalanan ini kami tempuh dengan jarak minimal 60 kilometer (km) dengan kecepatan rata-rata pada kisaran 20 km/jam.
Sementara untuk pengujian konsumsi bahan bakar luar kota, kami lakukan dengan perjalanan di jalan tol sejauh minimal 100 km dengan kecepatan rata-rata minimal 60 km/jam.
Tapi perlu jadi catatan kalian juga, meski rute jalan serta waktu yang kami pilih saat melakukan pengujian konsumsi BBM ini juga relatif sama, namun kondisi lalu lintas dan cuaca juga pasti akan mempengaruhi sedikit atau banyak hasil uji konsumsi BBM tersebut.
Dan mungkin teknik berkendara kalian juga tidak sama dengan apa yang kami lakukan, jadi sangat mungkin hasil yang kami peroleh ini berbeda dengan hasil uji konsumsi BBM yang pernah kalian lakukan pula.
Meski begitu, setidaknya ini bisa memberi gambaran dasar mana LMPV paling irit konsumsi BBM yang saat ini dijual di Indonesia.
Baca juga: Test Drive Toyota Kijang Innova Zenix Bensin dan Hybrid, Saatnya Lupakan Kijang Diesel
Oke sekarang saatnya mengetahui seperti apa perbandingan konsumsi BBM dari kelima LPMV terlaris di Indonesia ini. Kita mulai berdasarkan urutan abjad dulu ya. Pertama ada Daihatsu Xenia, unit yang kita uji ini varian 1.5 R CVT A.S.A.
Daihatsu Xenia tipe ini menggunakan mesin berkode 2NR-VE dengan kapasitas 1.496 cc yang dipadukan teknologi DOHC serta Dual VVT-i. Di atas kertas, mesin tersebut mampu meletupkan daya maksimum 106 PS pada 6.000 rpm dengan torsi puncak 138 Nm di 4.200 rpm. Unit yang kami uji ini pun menggunakan transmisi otomatis tipe CVT.
Setelah melalui perjalanan di dalam kota dengan kondisi lalu lintas saat itu yang lumayan padat, ternyata konsumsi BBM Daihatsu Xenia 1.5 R CVT dengan metode full to full adalah 11,88 km/liter. Adapun untuk pengujian rote luar kota mencatatkan figur 19,05 km/liter.
Hasil konsumsi BBM Daihatsu Xenia 1.5R CVT:
Berbeda dengan Xenia yang memiliki dua varian mesin berbeda, untuk seluruh varian tipe Stargazer oleh Hyundai Indonesia sama-sama dibekali mesin Smartstream G1.5L MPI 4-silinder segaris berkapasitas 1.497 cc.
Di atas kertas mesin ini sanggup menorehkan tenaga puncak 115 PS di 6.300 rpm dengan torsi maksimum 143,8 Nm pada 4.500 rpm. Mesin tersebut lantas dikombinasikan dengan transmisi manual 6-percepatan serta ada opsi transmisi IVT (Intelligent Variable Transmission).
Adapun unit yang kami uji konsumsi bahan bakarnya adalah Hyundai Stargazer tipe Prime yang cuma hadir dalam transmisi otomatis IVT. Dan ternyata hasilnya cukup impresif. Untuk rute dalam kota mobil ini mencatat konsumsi BBM 13,06 km/liter, jauh lebih baik daripada Daihatsu Xenia, Toyota Avanza, dan juga Mitsubishi Xpander.
Begitu pun dengan tes di rute jalan tol, dengan kecepatan rata-rata sekitar 69 km/jam, konsumsi BBM Hyundai Stargazer bisa mencatat figur 24,68 km/liter. Cukup mengejutkan!
Hasil konsumsi BBM Hyundai Stargazer Prime IVT:
LMPV paling irit konsumsi BBM berikutnya yang yang kami uji adalah Mitsubishi Xpander Ultimate. Ini adalah model facelift dari Xpander yang rilis di November 2021. Perubahannya paling terlihat dari desain fascia depan, dan juga tipe transmisi otomatis kini sudah pakai CVT (Continuous Variable Transmission).
Sama seperti Stargazer, semua varian tipe Xpander juga menggunakan satu mesin yang serupa, yakni mesin 1.5L MIVEC DOHV 4 silider 16 valve dengan daya maksimum 105 PS pada 6.000 rpm dan torsi 141 Nm di 4.000 rpm.
Ternyata meski menggunakan transmisi baru yang diklaim bisa membuat penggunaan bahan bakar dapat lebih ditekan, nyatanya hasil konsumsi BBM Mitsubishi Xpander masih kalah dengan Stargazer. Walau begitu dia lebih baik dari Toyota Avanza.
Untuk rute pengujian pada perjalanan di dalam kota, konsumsi bahan bakar Mitsubishi Xpander tipe Ultimate ini mencatatkan 9,89 km/liter. Sementara pada rute di tol, catatannya 15,46 km/liter.
Hasil konsumsi BBM Mitsubishi Xpander Ultimate CVT:
Ini adalah LMPV yang paling menarik saat ini di Indonesia, mengingat cuma Ertiga satu-satunya yang mulai mengadaptasi teknologi elektrifikasi. Meskipun masih berupa mild hybrid yang oleh pabrikan diberi nama Smart Hybrid by Suzuki (SHVS).
Konsep dasar dari teknologi ini adalah penggabungan antara mesin pembakaran internal dengan generator starter terintegrasi (ISG) dan baterai lithium-ion.
ISG berfungsi ganda sebagai alternator dan motor listrik, sehingga memberikan dukungan tenaga saat diperlukan dan mengurangi beban pada mesin. Sementara itu, baterai lithium-ion berfungsi untuk menyimpan energi yang dihasilkan oleh ISG dan digunakan saat mesin membutuhkan dukungan tenaga.
Teknologi SHVS dirancang untuk bekerja dalam kondisi tertentu. Misalnya, saat kendaraan berhenti di lampu merah aau kemacetan, sistem ini secara otomatis mematikan mesin, namun sistem kelistrikan tetap menyala. Pasokan daya listrik pun disumbang dari baterai.
Selain itu ISG juga berfungsi memberikan dukungan tenaga saat diperlukan, seperti saat kalian berakselerasi dari posisi diam hingga kecepatan tertentu, maka ISG yang akan bekerja demi membantu mengurangi beban pada mesin.Ini adalah salah satu cara kerja SHVS mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang.
Sementara untuk mengisi ulang kembali daya listrik pada baterai, teknologi SHVS juga memiliki fitur regenerasi pengereman. Yaitu saat kendaraan melambat atau mengerem, ISG berfungsi sebagai generator dan mengubah energi kinetik menjadi energi listrik yang disimpan dalam baterai lithium-ion.
Adapun mesin bakar internal dari Ertiga Smart Hybrid ini tetap menggunakan mesin bensin 1.5-liter berkode K15B 4 silinder VVT seperti yang digunakan pada varian Ertiga non SHVS. Mesin tersebut mampu menorehkan daya maksimum 105 PS pada 6.000 rpm dengan torsi 138 Nm di 4,400 rpm. Unit Ertiga Smart Hybrid yang kami uji kali ini menggunakan transmisi otomatis 4-percepatan.
Berkat teknologi SHVS ini pula terbukti membuat catatan konsumsi BBM Suzuki Ertiga hybrid untuk rute dalam kota menjadi yang terbaik yaitu 17,59 km/liter. Sementara untuk konsumsi bahan bakar di rute luar kota 20,03 km/liter, masih kalah dari Stargazer maupun Avanza.
Hasil konsumsi BBM Suzuki Ertiga Hybrid:
Sama seperti Xenia, unit Toyota Avanza yang kami uji untuk pertarungan LMPV paling irit konsumsi BBM kali ini juga varian teratas yaitu 1.5 G CVT. Mesinnya pun serupa dengan Xenia 1.5R CVT.
Yaitu mesin berkode 2NR-VE 4 silinder 16 valve yang ditambah teknologi DOHC serta Dual VVT-i. Mesin berkubikasi 1.496 cc ini pun juga menghasilkan daya puncak 106 PS pada 6.000 rpm dengan torsi maksimum di 138 Nm pada 4.200 rpm. Pun menggunakan sistem penggerak roda depan dan ditranslasi dengan transmisi otomatis jenis CVT.
Walau menggunakan mesin yang sama, desain bodi mirip, dan bobot kendaraan juga tak jauh berbeda, nyatanya hasil konsumsi BBM Toyota Avanza berbeda dengan Daihatsu Xenia. Pada uji rute dalam kota yang tim Auotfun lakukan, Avanza mencatat figur konsumsi bahan bakar 7,12 km/liter. sementara di rute luar kota 25,8 km/liter. Menjadi yang terbaik dari keempat rivalnya.
Hasil konsumsi BBM Toyota Avanza:
Hasil konsumsi BBM LMPV Paling Irit di Indonesia
Hasil Uji Konsumsi BBM LMPV | |||||
---|---|---|---|---|---|
Model | Toyota Avanza | Daihatsu Xenia | Mitsubishi Xpander | Suzuki Ertiga | Hyundai Stargazer |
Konsumsi BBM Dalam Kota | |||||
Konsumsi BBM full to full (km/liter) | 7,12 | 11,88 | 9.89 | 17,59 | 13,06 |
Konsumsi BBM MID (km/liter) | 6,7 | 10,7 | 12,4 | 13,7 | 12,3 |
Kecepatan Rata-rata (km/jam) | 16 | 20 | 19 | 22 | 19 |
Konsumsi BBM Luar Kota | |||||
Konsumsi BBM full to full (km/liter) | 25,8 | 19,05 | 15,46 | 20,03 | 24,68 |
Konsumsi BBM MID (km/liter) | 20,7 | 19,8 | 12,4 | 19,6 | 20,6 |
Kecepatan Rata-rata (km/jam) | 64 | 62 | 60 | 66 | 69 |
Berdasarkan hasil uji dari kelima mobil tersebut bisa kita lihat sendiri mana LMPV paling irit konsumsi BBM baik dari rute perjalanan di dalam kota maupun ketika dipakai rute tol.
Untuk konsumsi BBM LMPV paling irit diraih rute dalam kota oleh Suzuki Ertiga Hybrid yang mencatatkan konsumsi BBM hingga 17,59 km/liter. Sedangkan untuk LMPV paling irit dalam simulasi perjalanan luar kota dicapai oleh Toyota Avanza yang sanggup mencatatkan konsumsi bahan bakar 25,8 km/liter.
Toyota Veloz yang ada di Indonesia saat ini menggunakan mesin 2NR-VE berkapasitas 1.5-liter yang serupa dengan Toyota Avanza 1.5 G. Jadi kemungkinan besar, konsumsi bahan bakar Toyota Veloz tak jauh berbeda dengan Avanza 1.5 G.
Di Indonesia banyak sekali jenis bahan bakar gasoline yang dijual, baik oleh Pertamina maupun perusahaan BBM swasta seperti Shell, Vivo, dan BP-AKR. Namun jenis bahan bakar bensin yang paling murah sampai saat ini adalah Pertalite dari Pertamina yaitu Rp 10.000 per liter, karena harganya terus disubsidi oleh pemerintah.
Kalau melihat secara dimensi bodi dan juga kapasitas mesin, mobil tipe city car termasuk paling irit BBM. Tapi jika bicara teknologi, maka mobil dengan teknologi hybrid (HEV) juga bisa jadi yang paling irit BBM di kelasnya.