Yang namanya sepeda motor itu pasti pakai dua buah roda. Eits belum tentu, nyatanya ada sejumlah sepeda motor yang punya roda lebih dari dua, malah ada yang pakai tiga atau empat roda sekaligus.
Menariknya motor-motor tesebut tak hanya ada di luar negeri, tapi juga ada di Indonesia dan dijual resmi. Kapasitas mesin yang ditawarkan beragam, dari yang paling kecil 150 cc sampai terbesar sampai 500 cc.
Meski pakai roda lebih dari dua, semua motor-motor ini bisa berbelok dan miring ketika menikung, seperti halnya saat mengendarai sepeda motor biasa. Ini dimaksudkan supaya feeling naik motornya tetap terasa.
Meski memang pasarnya kecil dan masuk golongan motor hobi, pemainnya cukup banyak di Indonesia ini. Ada merek Jepang seperti Yamaha, tapi harus diakui soal motor roda tiga dan empat, merek asal benua Eropa lebih dominan. Dan, berikut ini daftar motor-motornya:
Yamaha Tricity 155 2021
Sebelum versi mesin 155 cc muncul, Yamaha Tricity hadir pertama kali dengan mesin 125 cc untuk pasar Thailand dan Jepang, pada 2014 lalu. Lantas disusul Yamaha Tricity 155 tahun 2016, dipameran Indonesia Motorcycle Show di Jakarta.
Kala itu motor berstatus CBU dari Thailand dan dijual dengan banderol Rp 66 juta, on the road Jakarta. Penjualan Yamaha Tricity 155 terbatas sekitar 60 unit, karena terbentur kuota impor.
Soal mesin yang digunakan, sama persis dengan milik Yamaha Nmax 155. Silinder tunggal, SOHC 4 katup VVA, pendingin cairan. Mesin ini jauh lebih baik dan pas untuk Tricity ketimbang mesin 125 cc yang dipakai sebelumnya.
Saat ini PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) tak lagi menjual motor yang mengandalkan mekanisme gerak lean multi wheel (LMW) itu di Indonesia. Meski beroda tiga, motor ini tetap dibekali standar karena mekanisme gerak LMW tak dilengkapi pengunci.
Peugeot Metropolis 400 2021
Motor lain yang mengandalkan tiga buah roda yaitu Peugeot Metropolis 400, skutik gambot ini dilepas dengan harga dikisaran Rp 260 sampai Rp 280 jutaan on the road Jakarta. Mekanisme gerak roda depannya disebut dengan dual tilting wheels (DTW).
Mekanisme roda depannya tak independent, karena memiliki link penghubung antar kedua roda depan. Sehingga kala salah satu roda menghantam lubang, efeknya akan terasa pada roda satunya, jadi harus adaptasi dulu untuk bisa mendapatkan feeling-nya.
Jantung pacu Peugeot Metropolis 400 berkubikasi 400 cc injeksi, SOHC 4 katup, pendingin cairan. Tenaganya mencapai 36,1 PS pada 7.250 rpm dan torsi mencapai 38,1 Nm di 5.750 rpm.
Piaggio MP3 500 HPE 2021
Bisa dibilang Piaggio MP3 500 HPE punya mekanisme gerak dua roda depan paling canggih, yang disebut parallelogram. Sepasang roda di depan disokong dengan 4 lengan aluminium yang terhubung dengan berbagai link.
Berkat teknologi ini, setiap roda depan bisa bergerak secara independen. Terdapat pula mekanisme pengunci elektronik, dan setiap roda depan dikawal rem cakram dengan ABS.
Tak seperti motor roda tiga lainnya, hanya Piaggio MP3 500 HPE yang dibekali dengan mekanisme gigi mundur. Jadi meski bobotnya berat, tak repot bermanuver di parkiran.
Qooder 2021
Ini produk skutik beroda empat asal Swiss, yakni Qooder 2021 yang dijual oleh PT GForce Republic dengan harga lebih dari Rp 350 juta on the road Jakarta. Qooder sendiri merupakan akronim dari quad scooter, yang bisa diartikan skuter roda empat.
Mekanisme geraknya disebut dengan hydraulic tilting system, yang telah dipatenkan. Kinerja suspensi tiap roda independen, sehingga bisa mengikuti gerak roda sesuai kontur jalanana, dengan kawalan rem cakram ditiap roda.
Qooder mengandalkan penggerak dua roda belakang, yang masing-masing terhubung oleh belt bergerigi. Jadi selain roda penggerak ada dua, traksi yang dimilikinya juga sangat baik.
Terus kenapa sih harus pakai roda lebih dari dua? Seperti yang telah disebutkan di atas, umumnya pabrikan ingin membuat motornya punya traksi lebih baik, terutama saat melewati jalan licin.
Contohnya ketika ada satu roda kehilangan traksi, masih ada dua atau tiga roda lain yang membuat motor bisa dikendalikan. Jika kasus ini terjadi pada motor biasa, otomatis akan langsung 'ndlosor' kecelakaan.
Kemudian motor juga diklaim lebih stabil untuk bermanuver. Gejala motor mengayun lebih bisa direduksi, karena ditopang tiga atau empat buah roda. Malah ada yang dipakai untuk militer juga.
Motor dengan roda lebih dari dua ini memang unik. Setiap pabrikan memiliki teknologinya masing-masing untuk bisa membuatnya seperti mengendarai sepeda motor biasa.
Kemudian dimensinya juga jadi besar, karena harus bisa menutupi lebar antar roda. Walau punya traksi yang baik, mengendarainya harus beradaptasi lebih dulu, karena tak selincah naik motor biasa.
Belum lagi rata-rata banderol yang ditawarkan memang cukup tinggi, meski terasa wajar karena beragam teknologi yang disematkan, dan kapasitas mesinnya yang besar.