Tanpa ada seremoni khusus, PT Astra Honda Motor (AHM) menambahkan model baru pada lini produk Honda Big Bike mereka, dengan menghadirkan Honda CBR600RR 2021 kemarin (17/2/2021). Ini adalah motor sport fairing bermesin 600 cc.
Motor super sport ini akhirnya dijual resmi, setelah model-model sebelumnya banyak datang lewat importir umum. Kehadirannya melengkapi varian Honda CBR Series yang telah dijual di Indonesia sebelumnya.
Mengusung konsep Awaken The Race, motor ini dipersiapkan untuk melibas sirkuit, dengan karakteristik performa tinggi, mudah dikontrol dan lincah, tanpa menghilangkan kesenangan berkendara di jalan umum.
Untuk mendukung hal tersebut, motor yang dijual Rp 550 juta on the road Jakarta ini, telah dibekali beragam teknologi dan fitur pendukung yang canggih, yang akan membantu mengendalikan motor ini.
Apa saja fitur dan teknologi yang disematkan?
Mesin inline four DOHC 16 katup berkapasitas 599 cc masih jadi andalan. Jantung pacu ini mampu hasilkan output tenaga mencapai 121 PS pada putaran 14.000 rpm, dengan raihan torsi puncak 64 Nm pada 11.500 rpm.
Komponen internal di dalamnya mendapat penyempurnaan pada desain camshaft, per klep dan crankshaft. Perubahan ini dilakukan untuk menyesuaikan putaran mesin yang dibuat 500 rpm lebih tinggi dari model sebelumnya.
Jalur masuk udara menuju ruang bakar mampu menambah volume 2,2% lebih besar. Diameter throttle body kini menjadi 44 mm, untuk menjaga suplai udara dan bahan bakar pada putaran mesin tinggi. Pengaturan buka-tutup katup throttle body diatur secara elektronik.
Penyematan fitur assist & slipper clutch, akan memberi sensasi ringan pada tuas kopling. Fitur ini juga berfungsi untuk mencegah roda terkunci saat melakukan downshift gigi transmisi enam percepatan dengan cepat.
Honda menyematkan IMU 5 axis dari Bosch, komponen ini bertugas membaca kecepatan gerak motor, akselerasi, dan mengkalkulasi sudut kemiringan motor, sehingga pengendalian motor bisa lebih presisi.
IMU ini memanfaatkan algoritma khusus untuk membaca pergerakan motor 100 kali dalam satu detik. Dengan mengkombinasikan informasi dari sensor-sensor lainnya seperti sensor ABS dan HSTC (Honda selectable torue control).
Seperti motor bermesin besar lainnya, terdapat mode berkendara untuk Honda CBR600RR ini. Total ada lima buah riding mode yang bisa digunakan. Dua riding mode diantaranya bisa dipilih secara cepat saat berkendara, untuk menyesuaikan kondisi jalan.
Jika tiga mode berkendara sudah diset secara otomatis, maka dua riding mode lainnya bisa diatur sesuai kebutuhan pengendara. Pada dua riding mode ini, pengendara bisa mengatur sendiri level power mode, HSTC, wheelie control dan engine brake control.
Honda CBR600RR 2021 punya sembilan level HSTC yang bisa dipilih. Tugas HSTC sendiri menjaga putaran roda belakang supaya tak selip. Jika terbaca roda selip, penyaluran tenaga menuju roda belakang akan otomatis diputus sampai roda kembali mendapat traksi.
HSTC ini ternyata juga membaca pergerakan roda depan lewat sensor, apabila roda depan terangkat (wheelie), HSTC akan memberi input pada ECU untuk mereduksi torsi yang dikeluarkan, sampai roda depan kembali menyentuh aspal. HSTC juga terhubung dengan engine brake control.
Pengaturan output tenaga mesin Honda CBR600RR 2021 bisa dilakukan lewat power mode, yang memiliki lima level. Semakin kecil angka yang dipilih, karakter mesin akan cenderung agresif untuk berkendara sporty.
Maka sebaliknya, angka semakin besar, penyaluran tenaga akan lebih halus. Cocok untuk penggunaan harian dan dalam kota, karena tak perlu power mesin yang meledak-ledak.
Menjaga supaya roda depan tidak terangkat terlalu tinggi saat berakselerasi cepat. Umumnya wheelie terjadi saat motor mulai bergerak dari posisi diam, atau berakselerasi cepat saat keluar tikungan. Terdapat tiga level yang bisa dipilih.
Mengatur seberapa kuat engine brake yang dihasilkan mesin dengan tiga level. Semakin kuat engine brake, maka motor seperti tertahan saat deselerasi, sebaliknya jika engine brake control tak terlalu kuat, motor akan cenderung 'gloyor' saat melakukan deselerasi.
Ringan beratnya pergerakan setang diatur secara elektronik lewat fitur HESD ini, yang bisa diatur sebanyak tiga level. Cara kerjanya dengan membaca kecepatan motor, jika laju motor pelan, HESD akan membuat setang ringan dan mudah dibelokan.
Maka saat kecepatan tinggi, setang akan cenderung kaku untuk menjaga kestabilan motor. Pada beberapa motor, HESD juga akan menyesuaikan dengan riding mode yang digunakan.
Membantu perpindahan gigi transmisi lebih cepat, tanpa harus menarik tuas kopling. Biasanya quick shifter ini dipakai untuk menaikkan gigi transmisi, sedangkan untuk menurunkan gigi tranmisi, disebut dengan auto blipper.
Meski kunci kontak masih biasa, tapi sudah dilengkapi dengan HISS (Honda ignition security system). Anak kuncinya sudah immobilizer, jadi lebih aman dari pencurian.
Kemudian fitur emergency stop signal (ESS), akan menyalakan lampu sein secara bersamaan dengan kedipan cepat, saat melakukan pengereman mendadak. Kedipan lampu akan membuat pengendara lain lebih waspada.
Itulah pemaparan fitur dan teknologi yang disematkan pada Honda CBR600RR 2021. Selain itu ada juga fitur lain yang sudah jadi standar seperti panel instrumen LCD digital, lampu-lampu full LED dan juga rem ABS pada kedua roda.
Dengan segala teknologi dan fitur yang disematkan tadi, motor ini memang asyik untuk dipakai di sirkuit, namun juga nyaman untuk dikendarai di jalanan umum. Tak heran harga Rp 550 juta on the road Jakarta jadi terasa pantas untuk motor ini.
Spesifikasi Honda CBR600RR 2021 | ||
---|---|---|
Dimensi | ||
P x L x T | 2.030 x 685 x 1.140 mm | |
Sumbu Roda | 1.375 mm | |
Jarak Terendah | 125 mm | |
Tinggi Jok | 820 mm | |
Berat Isi | 194 kg | |
Kapasitas Tangki | 18 liter | |
Mesin | ||
Tipe | 4-tak, DOHC 16 katup, pendingin cairan | |
Kapasitas | 599 cc | |
Diameter x Langkah | 67 x 42,5 mm | |
Rasio Kompresi | 12,2 : 1 | |
Sistam Bahan Bakar | PGM-DFSI | |
Transmisi | Manual 6 speed | |
Tenaga Maksimal | 121 PS @ 14.000 rpm | |
Torsi Maksimal | 64 Nm @ 11.500 rpm | |
Rangka & Kaki-Kaki | ||
Suspensi Depan | Upside down, adjustable | |
Suspensi Belakang | Monosok with link, adjustable | |
Ban Depan | 120/70ZR-17 | |
Ban Belakang | 180/55ZR-17 | |
Rem Depan | Cakram ganda, ABS | |
Rem Belakang | Cakram tunggal, ABS | |
Harga | Rp 550 juta (on the road Jakarta) |