Banjir melanda beberapa wilayah Jabotabek akhir pekan lalu. Kendati demikian, cukup banyak juga yang memaksakan sepeda motornya untuk menerabas genangan air. Maka dari itu, tak jarang pula membuat motor tiba-tiba mati.
Hal ini tentu bisa terjadi pada motor matik seperti Honda Beat. Jika sudah begitu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum Anda menyalakannya kembali.
Setelah Honda Beat Anda mati lantaran mesin sudah terendam, jangan tergesa-gesa untuk menghidupkan motor. Risiko water hammer terjadi sangat besar. Pasalnya, air tersebut ikut terkompresi ke ruang bakar. Dampaknya pun sangat fatal karena air bisa mengakibatkan kerusakan pada komponen mesin. Misalnya saja pada piston dan stang piston. Bahkan, besar kemungkinan juga membuat crankcase pecah. Jika sudah begini, siapkan dana lebih besar untuk mengganti spare part tersebut dengan yang baru.
Beruntung karena Honda Beat masih dilengkapi dengan kick starter alias engkol. Dengan menggunakannya, Anda pun bisa mengeluarkan (mengengkol) air yang masuk ke dalam silinder lewat lubang busi. Meski begitu, Anda harus mencopot dulu busi motornya.
Setelah memastikan tak ada lagi air keluar, lap dan keringkan busi, cop hingga lubang busi. Saat memasangnya kembali, perhatikan dengan baik jarak kerenggangan yang tepat antara busi, ground dan center elektroda.
Tahapan selanjutnya adalah mengecek bagian CVT. Bersihkan dan pastikan setiap komponen terbebas dari kandungan air. Termasuk pula mengganti grease CVT dengan yang baru untuk mengoptimalkan kembali proses translasi output - tidak selip. Untuk memastikan tak ada air lagi di area ini, coba juga untuk melepas slang buntu CVT. Air akan mengalir dari area tersebut jika masih terdapat air di dalamnya.
Meski posisinya ada di atas mesin dan CVT, bukan berarti filer udara Honda Beat Anda luput dari perhatian. Buka da periksa kelaikannya. Gunakan kembali jika masih bisa dibersihkan. Sebaliknya, ganti dengan suku cadang baru jika ingin proses penyaringan udara ke ruang bakar berlangsung optimal.
Apabila air sudah masuk dan merusak mesin, oli otomatis sudah terkontaminasi. Jika sudah begini, satu-satunya cara adalah dengan melakukan flushing. Ada biaya lebih karena aktivitas menguras oli lama tersebut membutuhkan beberapa oli baru. Misalnya saja memakai dua botol pelumas baru.
Setelah membuang oli lama, isi kembali bagian mesin dengan botol pertama. Hidupkan mesin beberapa saat, matikan lalu buang lagi oli tersebut. Barulah tuang oli kedua yang akan Anda pakai pasca Honda Beat kebanjiran. Cara ini juga bisa Anda lakukan pada oli gardan atau girboks.
Selam Honda Beat Anda terendam air, komponen pengereman sudah pasti ikutan basah. Maka dari itu, cek salah satu itemnya seperti kampas rem. Terlebih kita tahu, kampas rem umumnya terbuat dari bahan asbes. Yang mana bakal mengeras setelah terkena air. Jangan lupa juga untuk membersihkan kotoran dari bagian tersebut (termasuk cakram) agar terhindar dari karat.
Estimasi Daftar Harga Komponen Honda Beat | ||
---|---|---|
Busi | Rp 16.700 | |
Filter Udara | Rp 51.000 | |
Aki | Rp 284.000 | |
Kampas Rem Depan | Rp 55.000 | |
Crank case | Rp 363.000 | |
Piston | Rp 65.000 | |
Oli Mesin MPX 2 @ 1 pcs. | Rp 39.500 | |
Oli Gardan (girboks) @ 1 pcs. | Rp 15.000 |
Mengendarai sepeda motor atau Honda Beat dalam kondisi genangan air yang tinggi memang sangat berisiko. Anda patut khawatir jika ketinggiannya sudah melebihi pijakan kaki. Terlebih kita pun tahu bahwa pusat kelistrikan yakni aki Honda Beat berada di area dek tersebut. Meski tertutup rapat (dengan cover), bukan tidak mungkin air akan masuk juga ke ruang aki.
Ketika menerjang banjir dan motor tiba-tiba mati, segera bawa ke bengkel resmi untuk mendapatkan perlakuan di atas. Jika komponen mesin masih aman, kemungkinan besar biaya yang Anda siapkan hanya mengacu kepada pengurasan oli, penggantian filter udara dan servis CVT saja. Kalau enggan keluar uang lebih banyak, jangan paksa menerobos banjir. Cobalah untuk mencari alternatif seperti memilih rute lain atau menitipkan Honda Beat Anda di tempat yang aman.