Cari Motor Koleksi, Asyiknya Beli Honda Monkey atau Honda CT125?

Bagi kebanyakan konsumen, sepeda motor mungkin sebatas alat transportasi semata. Namun, tidak demikian buat sebagian orang. Pasalnya, tak sedikit pula yang menjadikan kendaraan roda dua sebagai bagian dari gaya hidup. Atau bahkan dikoleksi demi kepuasan pribadi. 

Tentu saja tak lepas dari beberapa pertimbangan.  Sebut saja keunikan atau nilai histori yang ditawarkan oleh sebuah produk. Dari kubu Honda sendiri, setidaknya ada tiga motor dengan latar tersebut. Mulai dari Honda C125, lalu Honda Monkey dan terbaru adalah Honda CT125. 

Honda CT125 dan Honda Monkey, dua produk ikonik yang layak untuk dikoleksi.

Namun dari sisi harga, Honda CT125 dan Honda Monkey paling layak bersanding. Harga Honda CT125 sendiri dipatok Rp76.800.000, sementara banderol Honda Monkey adalah Rp78.700.000. Meski berbeda desain, kedua motor yang diniagakan PT Astra Honda Motor (AHM) hanya terpaut sekitar Rp2 jutaan saja. 

Tentang Honda Monkey

Honda Monkey merupakan salah satu produk dengan perjalanan sejarah yang cukup panjang. Dimulai saat Honda mengenalkan Honda Z100 di Jepang, 1961 silam. Meski sempat jadi bahan olok-olokan lantaran bertubuh mungil, nyatanya ketertarikan besar ditunjukkan oleh konsumen domestik kala itu. 

Baca juga: Dibanderol Mahal, Ini Alasan Honda Monkey tetap Diminati

Sejak saat itu lah Honda memutuskan untuk memproduksinya secara massal, tepatnya pada 1964. Seiring waktu pula, ia tak hanya menjadi konsumsi dalam negeri. Pasalnya, 'si monyet' pun diajak berlayar hingga ke Eropa dan Amerika Serikat. Namun, kisah perjalanannya sempat terhenti di 2017 karena terhambat regulasi emisi gas buang Euro 4. 

Keunikan Honda Monkey terletak pada tubuhnya yang mungil.

Performa Honda Monkey lebih Baik dari Honda CT125

Setahun berikutnya, baru lah Honda Monkey bisa mengadaptasi regulasi tersebut. Tentu dengan bekalan anyar pada sektor pemacu daya. Berbeda dari sebelumnya, kini Honda Monkey sudah menggendong mesin SOHC dengan sistem pengabutan bahan bakar injeksi. Dengan kubikasi 125 cc-nya, dia sanggup menorehkan tenaga 9,3 PS @ 7.000 rpm dan torsi 11 Nm @5.250 rpm. Output tersebut dicapai melalui translasi ke roda belakang via transmisi empat percepatan. 

Sejatinya itu lah kebaruan utama yang ditawarkan kepada para kolektor. Toh, Honda Monkey terbaru masih tetap mengedepankan bahasa desain seperti pendahulu. Sebut saja lampu bulat pada sektor penerangan utama. Namun, pendarannya kini sudah mengandalkan lampu jenis LED. Begitu pula panel meter bulatnya, sudah modern karena informasinya sudah dituliskan secara digital. 

Lantas soal rancang bangun. Dimensi 1.710 x 755 x 1.029 mm (P x L x T) dengan kombinasi tinggi jok (776 mm) dan ground clearance (160), jelas sangat bersahabat untuk pengendara kebanyakan. Belum lagi bobot total yang tergolong ringan yaitu 107 kg saja. 

Honda Monkey menyenangkan untuk pehobi.

Honda Monkey Dilengkapi IMU sebagai Pengaman Tambahan

Itu kenapa optimasi seperti penggunaan fork upside down 31 mm milik Showa, dipasang untuk mengawal peredam di roda depan. Sementara suspensi belakang, ditempati shock absorber ganda dari merek serupa. Tidak cuma itu. opsi berupa pengereman anti-lock braking system (ABS) juga tersedia. Plus, Inertial Measurement Unit (IMU) untuk mencegah ban belakang terangkat. 

Baca juga: Honda Monkey Teruskan Eksistensi, Sasar Pehobi di Indonesia

Satu yang tak kalah penting, di balik tubuh mungilnya Honda Monkey sanggup menampung bahan bakar maksimal sebanyak 5,6 liter. Dengan tangki bensin lebih besar, otomatis ia punya daya jelajah cukup jauh. Tinggal tentukan saja pilihan dari warna yang tersedia, yaitu Banana Yellow, Pearl Nebula Red dan Pearl Shining Black.

Tentang Honda CT125 2021

Tak ubahnya dengan Honda Monkey, sejarah juga menaungi Honda CT125. Walau didaulat sebagai pengembangan Honda Super Cub, pihak Honda mengklaim CT125 merupakan perwujudan dari Honda CA100T Trail 50 yang jua meluncur pada tahun 1961. 

Honda CT125, bebek nyetrik yang cocok untuk diajak berpetualang.

Pada tahun 1964, nama legendaris CT lahir dan pertama kali digunakan pada Honda CT200 Trail 90. Di 2020, produk yang sudah melegenda selama hampir 60 tahun ini pun didesain ulang dengan perspektif lebih modern.

Sekarang ini pun, rasanya hanya Honda CT125 saja yang punya tampang nyentrik dari bebek kebanyakan. Seperti dikatakan pihak PT AHM, Model ini diperkenalkan untuk mereka yang ingin motor bebek ikonik yang nyaman digunakan di perkotaan dan tangguh saat turing santai menyenangkan menikmati alam.

Baca juga: Honda CT125 Resmi Mengaspal di Indonesia

"Honda CT125 hadir untuk memperluas kesenangan berkendara motor yang unik tak hanya di lingkungan perkotaan tetapi juga untuk berbagai aktivitas outdoor. Dengan performa mesin yang menyenangkan dan beragam fitur fungsional, model ini siap menemani beragam gaya hidup pengendaranya," kata Toshiyuki Inuma, President Director PT AHM. 

Rancang bangun Honda CT125 mendukung untuk dipakai ke medan non-aspal.

Desain Honda CT125 Nyentrik namun Fungsional

Pada sisi desain, Honda CT125 membawa perpaduan antara gaya hidup modern dan fungsionalitas pada keseluruhan bodinya yang tangguh. Desain lampu depan yang bulat berpadu dengan desain lampu sein berbentuk kotak menjadi ciri khas dari Honda CT. 

Knalpot CT125 didesain lebih tinggi untuk mempertahankan karakter sepeda motor trekking yang memberikan kesan kuat. Front fender yang terbuat dari besi semakin memperkokoh tampilan tangguh pada model ini. Sisi fungsional dari desain Honda CT125 jua terlihat dari posisi intake duct tinggi untuk mengurangi debu yang masuk.

Baca juga: Terdaftar di Amerika, Yamaha R7 Dipastikan Rilis 2022

Bobot Honda CT125 lebih Berat dari Honda Monkey 2021

Lalu pada bagian belakang. Tersedia tempat besar untuk menaruh barang bawaan pengendara, dengan kapasitas maksimal hingga 20 kg. Pada akhirnya, rancang bangun tersebut disesuaikan untuk kemampuannya saat dikendarai. Termasuk halnya pemilihan ban 17 inci guna mendukung pengendaraan di berbagai medan.     

Tangki Bensin Honda CT125 lebih kecil dari Honda Monkey.

Dari segi fitur, Honda CT125 pun cukup memadai. Pada sektor pencahayaan misalnya, sudah mengadopsi sistem lampu hemat daya. Kemudian panel meter digital serta pengereman bersensor di roda depan.

Honda CT125 dibekali dengan mesin 125cc, PGM-FI, 4 langkah dan berpendingin udara ini mampu memberikan respon yang menyenangkan di perkotaan maupun pengalaman berkendara motor yang nyaman untuk trekking dan turing. 

Motor ini memiliki bore dan stroke 52.4 x 57.9mm dengan rasio kompresi 9.3:1. Tenaga maksimal yang dihasilkan adalah sekitar 8,8 PS dicapai pada 7.500 rpm dan torsi maksimal sebesar 11 Nm di putaran 4.500 rpm. 

Kesimpulan

Sebagai koleksi, baik Honda Monkey 2021 maupun Honda CT125 2021 layak dijadikan pilihan. Namun, dari pemaparan keduanya tadi, terlihat bahwa Honda Monkey dijual lebih mahal. Tentu dengan beberapa keunggulan dibanding Honda CT125. 

Selain perbedaan desain dan dimensi, Honda Monkey menawarkan fitur IMU yang nyatanya tidak dimiliki oleh CT125. Kemudian bobot. Monkey jelas lebih ringan dari CT125 yang memiliki berat tubuh 120 kg. Terakhir adalah daya tampung tangki bensin. Honda CT125 memiliki kapasitas 5,3 liter - lebih sedikit dari Honda Monkey yang bermuatan 5,6 liter. mana yang layak Anda pilih untuk koleksi?  

 

    Channel:
Ikuti media sosial kita:
Ary

Reporter

Mengulas apapun tentang sepeda motor lalu menerjemahkannya ke dalam tulisan, mungkin hanya secuil sarana untuk berbagi inform...

Perbandingan Motor Terkait

Berita Terbaru

Catat, Ini Ragam Cairan Pelumas yang Harus Dibawa Saat Touring

Pelumas multifungsi bisa untuk beragam keperluan. Contact cleaner bisa mencegah konsleting. Riding jarak jauh alias touring pakai motor memang menyenangkan, kegiatan ini ampuh melepas penat karena kegiatan di kantor. Sebelum bepergian tentu ada baiknya mempersiapkan kuda besi kesayangan, untuk meminimalisir kejadian yang tak mengenakkan. Mulai dari melakukan servis rutin, mengganti oli mesin, memeriksa kondisi ban, CVT, rantai sampai tekanan ban. Dan untuk mengantisipasi kejadian di jalan yang t

Honda Pamer CBR Rp 1 Miliar di GIIAS 2023, Tampangnya Agresif Banget!

Banderol Honda CBR1000RR-R lebih dari Rp 1 miliar. Hanya ada satu opsi warna dan tipe. PT Astra Honda Motor (AHM) bukan hanya menghadirkan motor-motor produksi lokal di GIIAS 2023. Sejumlah motor besar atau moge dan produk CBU juga ditampilkan. Salah satunya Honda CBR1000RR-R. Sosok Honda CBR1000RR-R bisa Anda temui di booth Pre Function Hall 10 di ICE BSD, lokasi GIIAS 2023 berlangsung. Tampilan agresif dan sporty Honda CBR1000RR-R menyolok mata saat disandingkan bersama display lainnya. Dianta

Haruki Noguchi, Pembalap Jepang yang Kecelakaan di Mandalika Meninggal Dunia

Haruki Noguchi turun di kelas ASB1000 ARRC 2023. Sempat finish ke-4 di race pertama. Pekan ini kabar duka hadir dari dunia balap internasional. Pasalnya setelah beberapa hari dirawat setelah insiden di Mandalika pada Minggu (13/8/2023), Haruki Noguchi dinyatakan meninggal dunia. Kabar meninggalnya Noguchi diumumkan di akun Instagram Asia Road Racing Championship (ARRC) pada Kamis (17/8/2023). Sesuai permintaan keluarga, informasi tersebut disebar sehari setelah Noguchi dinyatakan meninggal. Pemb

Ragam Kegiatan Maxi Yamaha di Awal Agustus, Dari Camping Sampai Touring

Maxi Yamaha Day berlanjut di Kalimantan. Pengguna XMax touring ke Bukit Tinggi. Ratusan bikers ramaikan kedua acara tersebut. Pengguna Maxi Yamaha menggelar beragam aktivitas belum lama ini, ada yang camping, ada pula yang touring. Untuk yang camping, mereka mengikuti rangkaian Maxi Yamaha Day 2023 yang berlangsung di Pantai Panrita Lopi Beach, Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim). Giat yang berlangsung 12-13 Agustus 2023 itu jadi acara kedua, setelah sebelumnya di

Awas Bocor, Ini Efek Negatif Radiator Motor Diisi Pakai Air Kran

Air kran bisa timbulkan karat. Pendinginan mesin bisa terganggu. Untuk darurat pakai air AC atau aki. Sistem pendinginan motor kini sudah banyak yang menggunakan radiator, tapi bagaimana jika cairan yang dipakai adalah air kran? Meski kini sudah banyak tersedia radiator coolant, namun tetap ada saja yang mengisi radiatornya dengan air biasa. Bisa jadi karena darurat atau memang malas untuk membeli radiator coolant, sehingga mengisinya dengan air kran biasa. Untuk sesaat mungkin tak masalah, tapi

Rekomendasi Motor

PopulerTerbaruPembaruan
Aprilia

Aprilia Tuareg 660

Rp 65,60 Juta

Lihat Motor
Hot
Yamaha

Yamaha Nmax

Rp 30,20 - 32,26 Juta

Lihat Motor
CFMOTO

CFMoto 250 CLX

Belum Tersedia

Lihat Motor
Segway

Segway E200P

Belum Tersedia

Lihat Motor
Alva

Alva One

Rp 3,50 Juta

Lihat Motor
Honda

Honda ST125 Dax

Rp 81,75 Juta

Lihat Motor
Honda CT125
Lihat