Lewat tangan Utomo Corp, Royal Alloy menghadirkan TG300S beberapa waktu lalu untuk pasar Indonesia. TG pada penamaannya sendiri merupakan singkatan dari Tigara Grande.
Skutik gambot ini hadir dengan tampilan yang klasik, meski secara fitur juga sudah modern. Tampilannya memang sengaja mempertahankan kesan klasik yang sangat kuat.
Lawan sepadannya adalah Vespa GTS Super Tech 300. Kapasitas mesin mirip-mirip, begitu pula dengan harganya yang berada direntang Rp 150 jutaan on the road Jakarta.
Hanya saja, skutik dari jenama asal Italia itu tampil lebih modern dan dibekali mesin yang lebih bertenaga. Bahkan disebut inilah Vespa paling kuat saat ini.
Jadi dengan harga Rp 150 jutaan, mana yang sebaiknya dipilih? Simak perbandingan singkat kedua skutik tersebut selengkapnya.
Baca juga : Vespa GTS Super Tech 300 Bisa Dicicil Tanpa Bunga, Masih Ada Untungnya?
Bagaikan bumi dan langit kalau bicara penampilan keduanya. Royal Alloy TG300S memang lebih kuat aura klasiknya. Dari pilihan warnanya yang dual tone, menggambarkan kesan skuter lawas tahun 1960-an.
Bentuknya masih terlihat jadul, dilihat dari samping, garis bodinya khas skuter-skuter lawas. Sepakbor depan berukuran besar sudah jadi ciri khasnya. O iya, sepakbor ini tidak akan ikut bergerak saat setang dibelokkan.
Batok lampu berbahan alumunium dengan bentuk lampu bulat meski sudah mengandalkan LED. Bagian dek terlihat tipis, kemudian membesar pada bagian tepong atau bodi belakangnya.
Tepong Royal Alloy TG300S sendiri nampak panjang, jedanya sangat terlihat dari samping. Panjang tepongnya ini dimanfaatkan untuk meletakkan rak, yang bisa dipakai untuk mengikat barang bawaan.
Ban belakang dibuat mepet dengan ujung buritan, dan tak ada sepakbor untuk bagian ini. Sebagian besar bodi terbuat dari pelat, bodi plastik hanya dipakai untuk sepakbor depan dan dasi depan saja.
Baca juga : Royal Alloy TG 300S, Pesaing Vespa GTS Super Tech 300 Ini sudah Ludes Terjual!
Bagaimana dengan Vespa GTS Super Tech 300?
Well, skuter Italia satu ini mengandalkan desain retro modern yang ikonik khas Vespa. Garis bodinya memang banyak membulat, namun terlihat padat dan besar.
Vespa juga memberikan unsur sporty pada skutik buatannya dengan ornamen stiker minimalis pada dasi, bibir pelek dan dekat pijakan kaki pembonceng. Apalagi warna yang ditawarkan semakin menegaskan akan hal tersebut.
Bagian bodi depan nampak besar dan padat, lantaran radiator terletak di dalamnya. Sepakbor depan besar dengan ornamen 'jengger' khas Vespa. Lampu depan sudah LED lengkap dengan LED DRL juga.
Area dek juga nampak tebal yang bergerak membesar pada bagian tepong. Bodi belakang nampak besar dan membulat, terlebih GTS masuk dalam keluarga Vespa berbodi besar. O iya, seluruh bodi Vespa GTS Super Tech 300 ini sudah terbuat dari pelat.
Jadi kalian mau skuter yang klasiknya kuat atau yang terlihat lebih modern nih?
Ketika pertama kali melihat Royal Alloy TG300S, kami curiga dengan mesin yang digunakan karena seperti tak asing. Bentuk cover CVT, sirip-sirip mesin, bentuk knalpot seperti pernah lihat sebelumnya.
Baca juga : Berpenampilan Ekstrem dan Dijual Rp 137 Juta, Apa Menariknya Skutik Italjet Dragster 200 2021?
Dan benar saja, setelah kami telusuri mesin yang digunakan memang berasal dari Vespa. Tepatnya jantung mekanis milik Vespa GTS 300 generasi sebelumnya.
Mesin Royal Alloy TG300S bespesifikasi SOHC 278 cc satu silinder dengan 4-katup. Output tenaga yang mampu ditorehkan mencapai 21,7 PS @7.250 rpm. Sementara torsi maksimal dicatatkan mencapai 23 Nm pada putaran 5.000 rpm.
Vespa GTS Super Tech 300 sendiri memiliki spesifikasi yang relatif sama, namun tentu sudah generasi mesin yang terbaru. Alhasil bisa lebih bertenaga dengan capaian 23,78 PS pada 8.250 rpm dengan torsi hingga 26 Nm di 5.250 rpm.
Dengan uang Rp 150 jutaan untuk sebuah skuter, Anda akan mendapatkan kelengkapan yang terhitung canggih. Keduanya sudah dibekali fitur konektivitas yang bisa dipantau lewat layar panel meter digital yang sudah TFT.
Hanya saja Vespa GTS Super Tech 300 lebih unggul karena bisa melakukan perintah suara alias voice command. Bagaimana, keduanya sama-sama canggih bukan?
Baca juga : Simak 5 Hal Menarik Dari Benelli Panarea 125 2021, Penantang Vespa LX 125 Seharga Rp 24 Jutaan
Untuk mendukung konektivitas, keduanya juga menyediakan power outlet yang letaknya di bagasi depan. Tapi bagasi Vespa GTS Super Tech 300 akan lebih panas, karena efek dari radiatornya.
Kemudian lampu-lampu, Royal Alloy TG300S seluruhnya sudah mengandalkan LED. Beda dengan Vespa GTS Super Tech 300 yang masih menyisakan bohlam untuk lampu sein.
Soal pengereman, keduanya pun sudah andalkan rem cakram untuk kedua roda dengan fitur ABS (Anti-lock Braking System). Hanya saja Vespa membenamkan fitur ASR (Anti Slip Regulation).
Fitur tersebut sejenis kontrol traksi untuk mencegah roda belakang selip. Tapi Royal Alloy memberikan teknologi Anti Dive Suspension untuk bagian depan.
Soal akomodasi, Royal Alloy TG300S agak pelit, ruang bagasi tertutup hanya di depan saja. Di balik jok tak ada ruang penyimpanan sama sekali. Mungkin ini maksudnya rak di bodi belakang ya?
Kalau Vespa GTS Super Tech 300, selain bagasi di depan juga ada ruang penyimpanan di balik joknya yang cukup besar. Helm open face pun bisa dimasukkan dengan mudah.
Nah kedua mesin skuter ini sudah andalkan pendingin cairan. Radiator milik Vespa GTS Super Tech 300 disembunyikan di balik bodi depan, sedangkan Royal Alloy TG300S menyembunyikan di bawah dek.
Meski Royal Alloy TG300S terlihat lebih panjang, tapi jika disejajarkan Vespa GTS Super Tech 300 justru yang lebih panjang. Perbandingannya 1.950 mm dengan 1.870 mm.
Tapi sumbu roda gacoan Royal Alloy lebih jauh dengan 1.390 mm berbanding 1.375 mm milik GTS Super Tech 300. Tentu hasilnya akan beda pada kelincahan bermanuver, semakin pendek sumbu roda motor akan lebih lincah. Semakin panjang, motor akan jadi lebih stabil.
Lantas perkara bobot, Royal Alloy boleh berbangga karena bisa menciptakan TG300S dengan berat kering hanya 130 kg. Vespa GTS Super Tech 300 punya berat kering mencapai 148 kg. Beda 18 kg!
Kalau sudah begini, rasanya akselerasi TG300S akan lebih gesit karena memiliki power to weight ratio yang lebih baik. Ya meski secara output mesin Vespa GTS Super Tech 300 lebih unggul.
Jika dihitung, power to weight ratio keduanya terpaut sangat tipis. 0,166 milik TG300S berbanding 0,160 milik GTS Super Tech 300.
Perkara lain soal kapasitas tangki bahan bakar. Royal Alloy TG300S akan melaju lebih jauh berkat kapasitas mencapai 11 liter. Sementara Vespa GTS Super Tech 300 hanya 8,5 liter saja.
Baca juga : Banyak Dipilih Anak-Anak Muda, Ternyata Harga Vespa Baru Mulai Dari Rp 37,5 Juta
Utomo Corp menjual Royal Alloy TG300S dengan harga Rp159 juta on the road Jakarta. Banderol ini lebih mahal dari Vespa GTS Super Tech 300 dengan dilepas Rp153,5 juta.
Artinya ada selisih Rp 5,5 juta diantara keduanya. Tentu bagi peminat keduanya, selisih harga tadi tak akan berpengaruh banyak dalam memutuskan untuk membeli yang mana.
Royal Alloy sebagai pendatang baru, langsung menggebrak dengan menghadirkan beragam produk skuter berdesain klasiknya. Pilihan bagi konsumen pun semakin banyak untuk skuter dengan harga Rp 150 jutaan.
Kelengkapan keduanya pun relatif mirip dengan menawarkan keunggulan masing-masing. Meski soal performa Royal Alloy TG300S infeior dari Vespa GTS Super Tech 300, namun hal itu ditutupi dengan bobot yang lebih ringan.
Namun Vespa GTS Super Tech 300 bisa lebih mudah didapatkan diberbagai wilayah karena jaringan PT Piaggio Indonesia yang telah tersebar lebih dari 50 titik. Utomo Corp sejauh ini baru memiliki empat jaringan, yang seluruhnya ada di seputaran Jakarta.