Motor ayam jago atau ayago dari pabrikan S besar bukan cuma Suzuki Satria F150, tapi ada pula Suzuki Satria F115 Young Star.
Motor tersebut dikenalkan pertama kalinya tahun 2015 untuk menargetkan anak muda, serta memperluas segmen ayam jago Suzuki.
Disajikan dengan harga yang lebih rendah dan ramah digunakan oleh semua orang, dan jadi sebuah terobosan kala itu.
Baca Juga: Suzuki Axelo Jadi Motor Bebek yang Terlupakan, Kalah Saing dari Honda Supra X 125
Kenapa demikian? Karena motor tersebut memiliki diferensiasi berupa pengoperasian yang lebih mudah.
Transmisinya tanpa kopling manual, jadi serupa Kawasaki Athlete 125 yang dilahirkan pada 2003 hingga 2007 silam.
Secara tampilan Suzuki berusaha membuat motor tersebut punya DNA kakaknya, yang punya perawakan kekar tapi sporty.
Secara garis besar dan visual sepintas, keduanya hampir mirip, tapi yang satu ini didesain lebih sederhana dan ternyata ada perbedaan yang signifikan seperti pada mesinnya.
Ya, layout mesinnya tidur, beda dari Satria F150. Pada motor satu ini mengadopsi jantung mekanis kepunyaan Suzuki Shooter.
Mesin tersebut memiliki teknologi low friction, roller rocker arm, dan dicangkok Electronic Control Module (ECM).
Kubikasi mesinnya 113 cc, 4-tak, berpendingin udara, SOHC, dengan rasio kompresi 9,4:1.
Jeroannya menggunakan ukuran bore x stroke 51,0 dan 55,4 mm. Sistem pengabutnya sudah injeksi, beda dengan Satria F150 yang kala itu masih pakai karburator.
Di atas kertas mesin Suzuki Satria F115 Young Star menjanjikan tenaga 9,2 PS dan torsi puncak 9,1 Nm.
Profil daya maksimum tersebut dikawinkan pada transmisi semi manual 4-percepatan. Adapun sistem starternya sudah mengandalkan elektrik dan engkol.
Kaki-kaki motor ini menggunakan suspensi teleskopik pada bagian depan dan suspensi ganda pada belakangnya.
Nah ini yang jadi pembeda, motor ini pakai monosok makanya dia lebih sporty dan lebih melekat aura balapnya.
Suzuki Satria F155 Young Star mengunakan pelek berdiameter 17 inci, yang diselimuti ban berukuran 70/90 untuk depan dan 80/90 pada bagian belakang.
Oh iya keduanya masih pakai ban tipe tube type, alias pakai ban dalam. Nah yang jadi beda lagi adalah rem belakangnya masih tromol.
Baca Juga: Layak jadi Incaran, Suzuki Satria F150 Bekas Dijual Mulai Rp7 Jutaan!
Dari sisi kokpit masih menggunakan panel meter analog untuk menunjukkan kecepatan dan volume bensinnya.
Selebihnya ada indikator lain sebagai penanda lampu sein, lampu jauh, dan posisi gigi netral dan puncak.
Kapasitas tangki bensinnya tergolong kecil, karena cuma sanggup menenggak 3,7 liter BBM.
Jangan harap ada banyak fitur yang tersematkan pada Suzuki Satria F115 Young Star.
Sebagai penunjang akomodasi penyimpanan bisa manfaatkan bagasi di bawah jok sebesar 8 liter.
Cuma muat jas hujan dan sarung tangan. Tapi tetap ada hook untuk menggantung helm.
Unsur pencahayaan masih pakai bohlam biasa. Kemudian desain pelek nyatanya juga berbeda dari Satria F150.
Terakhir adalah posisi knalpotnya yang tidak terlalu mendongak, membuatnya cenderung lebih kalem dan cocok di penggunaan jalan biasa.
Sayang disayang, semua diferensiasi yang seharusnya jadi kelebihan motor ayam jago ini, tidak membuat popularitasnya meningkat.
Justru sebaliknya, motor ini kurang diterima pasar. Penyebabnya bisa jadi karena harga.
Saat meluncur motor ini punya dua tipe: standar yang harganya Rp 16,5 juta dan livery Suzuki Ecstar Rp 16,8 juta.
Banderol itu mepet dengan motor matic 125 cc seperti Honda Vario. Kemudian juga selisih tipis dari Suzuki Satria F150 tipe terendah yang kala itu harganya Rp 17 jutaan.
Oleh karena itu Suzuki Satria F115 Young Star cuma bertahan sebentar di jagat otomotif Indonesia.
Umurnya cuma setahun dan harus disuntik mati pada 2016. Selebihnya pabrikan fokus pada penjualan Satria F150, yang sampai sekarang masih dipertahankan.
Baca Juga: Kulik Keistimewaan Suzuki Satria Lumba, Sudah Tua masih aja Mahal!
Untuk penikmat atau penyuka motor langka tentu saja motor satu ini bisa menjadi salah satu incaran.
Atau bisa juga anak muda yang menginginkan motor harga ekonomis, bensin irit dan bobot motor ringan.
Pasalnya harga jual unit bekasnya terhitung terjangkau, karena tak sampai Rp 10 juta, itu pun masih bisa dinegosiasi.
Tapi lantaran masa jual yang sangat singkat yakni cuma 1 tahun saja, maka ketersediaannya sangat sedikit.
Pun pilihan tahun model hanya tersedia tahun 2015 saja, sehingga harus lebih ekstra untuk bisa mendapatkan motor ini