Pada tahun 90-an di Indonesia, Yamaha pernah menjual motor bebek dengan nama Crypton. Bahkan motor tersebut boleh dibilang sebagai pembuka babak baru bagi Yamaha Indonesia. Karena, untuk pertama kalinya mereka turun di segmen bebek 4-tak, setelah sekian lama berkutat pada mesin 2-tak.
Namun kita lupakan sejenak versi lawasnya. Karena di Argentina, sosok Yamaha Crypton ternyata masih dijual sebagai motor baru. Uniknya, Yamaha Crypton yang dijual di negara asal Lionel Messi ini bukan hadir dengan tampilan lawasnya. Meski pun dari sisi tampilan masih terlihat familiar bagi penggemar motor di Indonesia.
Penggemar motor di Indonesia pasti langsung merasa kenal dekat dengan tampang Yamaha Crypton versi Argentina ini. Karena secara sepintas, desainnya mengingatkan kita akan sosok Yamaha Vega R yang dijual di Indonesia sekitar satu dekade lalu.
Bisa ditengok dari bentuk headlamp, sayap dan bodinya. Sangat identik dengan Yamaha Vega R yang saat dijual di Indonesia hadir sebagai bebek murah penantang Honda Revo. Pun demikian dengan tampilan blok mesin dan bagian kaki-kaki yang dikawal pelek palang 5, juga persis dengan kepunyaan Vega R.
Meski demikian, ada juga banyak perbedaan dari Crypton yang justru mungkin saja menjadi inspirasi modifikasi dari pengguna Yamaha Vega R di Indonesia. Paling kentara terlihat dari grafis livery bodinya. Yamaha Crypton menampilkan grafis dinamis yang terlihat modern lewat penggunaan garis tegas.
Kombinasi warna dan livery dari bodi Yamaha Crypton tersebut terlihat sporty. Terdapat empat pilihan warna dari motor tersebut, yakni abu-abu/merah/hitam. Lalu hitam/putih/merah, biru/abu-abu/ hitam dan hitam/putih/biru.
Selain warna, sederet kelengkapan yang menjadi standar lalu-lintas di Argentina juga membuat tampilan Yamaha Crypton menjadi berbeda. Seperti hadirnya lampu sein berwarna oranye di depan. Sedangkan di belakang, sein dibuat terpisah layaknya motor tipe sport. Lampu belakang yang di Indonesia menyatu dengan sein, kini hanya berfungsi sebagai lampu rem dan belakang saja.
Selain itu, di bagian besi behel dibuat lebih besar dengan rak barang di belakangnya. Masih dari buritan, sepakbor belakang pun kini dilengkapi lampu plat nomor yang berukuran mungil. Oiya, perbedaan lainnya hadir di cover knalpot yang panjang, serta penutup rantai full berbahan besi yang tak ditemui pada Vega R.
Baca Juga: Jokowi Cuma Punya Motor Yamaha Vega, ke Mana Motor Chopper Emas?
Beralih ke bagian mesin, secara spesifikasi Yamaha Crypton juga persis dengan Vega R di sini. Dari fisik mesinnya memang bisa terlihat. Begitu pula dari jeroan mesinnya, yang ukuran diameter x langkahnya 51 x 54 mm dan berkompresi 9,3:1.
Spek lain dari mesin 110 cc tersebut diantaranya transmisi 4-percepatan dengan pendingin udara. Serta sistem pengabut bahan bakar yang masih mempertahankan karburator. Tenaganya 8,8 PS di 8.000 rpm dengan torsi 9,0 Nm di 5.000 rpm.
Baca Juga: Yamaha Vega Force Ada versinya barunya di Vietnam, Bensinnya Jadi Irit Banget!
Jika di Indonesia saat itu Yamaha Vega R hanya dijual di angka belasan juta, maka jangan kaget mendengar harga jual kembarannya itu di Argentina. Karena di negara Amerika Selatan itu, Yamaha Crypton dilepas 304.200 Peso atau setara dengan Rp 43,5 jutaan.
Ini artinya harga Yamaha Crypton di sana lebih mahal dari Yamaha Nmax tertinggi yakni 155 Connected/ABS Version yang dijual Rp 34,3 juta saja.