Meski gagal mempertahankan gelar juara dunia MotoGP, Suzuki Ecstar tetap mempercayakan kuda besi miliknya ditunggangi oleh Joan Mir. Namun, Mir sendiri berpotensi hengkang dari tim yang sudah tiga musim ini dibelanya.
Bukan tanpa alasan. Probabilitas Mir meninggalkan Suzuki tak lepas dari hasil MotoGP 2021 lalu. Walau menempati urutan ketiga klasemen dengan enam podium, tak satu pun kemenangan dicetaknya pada tahun ini.
Baca juga: Akhirnya Suzuki Kenalkan GSX-R150 Livery Team Ecstar Suzuki MotoGP
Mir sendiri tak menampik bahwa Suzuki GSX-RR tunggangannya kali ini jauh lebih baik dari musim sebelumnya. Hanya saja, hal tersebut tidak sebaik para pesaing mereka.
Jangankan memimpin balapan. Di kualifikasi saja, tak sekalipun Mir berada di urutan terdepan alias pole position. "Saya telah mengendarai motor yang sama seperti pada tahun 2020 dan saya lebih cepat di semua balapan. Semudah itu. Tapi, yang lain meningkat pesat dan saya belum bisa berada di posisi yang saya inginkan," kata Mir mengutip dari Marca.
Baca juga: Rekam 5 Tahun Perjalanan Suzuki GSX-R150, Mendunia berkat DNA MotoGP
Tentu saja ada beban yang ditanggung oleh Mir selaku juara dunia MotoGP. Namun, hal ini mestinya juga menjadi "cambuk" bagi Suzuki. Maka dari itu, Suzuki akan tetap menggunakan jasa sang pembalap bahkan di MotoGP 2023 mendatang. "Saya tidak punya alasan untuk mengganti pembalap saat ini," kata Shinici Sahara selaku bos Suzuki di MotoGP.
Secara lugas, hal itu mengamankan posisi Mir sekaligus rekan setimnya yakni Alex Rins. Umumnya, kontrak 2023 akan diajukan sebelum musim MotoGP 2022 tuntas. Namun, Mir akan melihat terlebih dulu perkembangan Suzuki GSX-RR saat kompetisi tersebut berjalan.
"Penting untuk merasakan sedikit pasar dan melihat apa yang dapat kami lakukan. Akan tetapi jika saya melihat Suzuki menginginkan hal yang sama seperti apa yang saya lakukan, saya pasti akan bertahan," pungkas Mir.