Meski sudah banyak motor berjenis skuter matic yang mengandalkan rem belakang model cakram, namun saat ini rem tromol masih mendominasi.
Motor-motor matic entry level seperti Honda Beat, Yamaha Mio M3 dan Suzuki Nex II masih menggunakannya. Bahkan skuter anyar sekelas Yamaha Fazzio Hybrid Connected dan Honda Vario 160 CBS juga menganut sistem rem tromol di roda belakangnya.
Memang bagi sebagian orang, peranti rem tromol terlihat jadul. Karena komponennya terlihat lebih sederhana dan tak bisa dimodifikasi layaknya rem cakram yang terekspos jelas dan bisa diganti piringan, kaliper dan selangnya.
Meski begitu, secara fungsi sebenarnya rem tromol cukup baik. Karena rem tromol pun terbilang pakem untuk menghentikan laju skuter matic dengan mesin di bawah 200 cc. Bahkan truk pun kebanyakan masih mengandalkan rem model tromol.
Sayangnya, masih banyak pengguna rem tromol yang cuek pada kondisinya. Sehingga tidak memperhatikan jarak main yang aman atau mengabaikan keausan kampas remnya. Dan rem tromol pun dianggap blong dan tidak pakem.
Padahal, untuk menyetel jarak main terbilang mudah dan bisa dilakukan sendiri. Seperti apa langkah-langkahnya?
Baca Juga: Honda Vario 160 2022 Sudah Pakai Rem ABS, Begini Cara Merawatnya
Skuter matic seperti keluaran Suzuki dan Honda membutuhkan kunci untuk memutar mur penyetelan rem tromolnya. Ukurannya bisa saja berbeda-beda, umumnya menggunakan kunci 12 atau 14. Jadi disiapkan saja kunci dengan ukuran yang pas.
Tapi ada beberapa skuter matic yang mur penyetelnya berbentuk sayap kupu-kupu, seperti keluaran Yamaha termasuk Fazzio 2022. Sehingga untuk menyetel remnya tidak memerlukan kunci.
Untuk mengatur rem teromol terbilang mudah, yakni dengan cara memutar mur penyetel di paha rem. Meski terlihat jadi perkara mudah, namun Anda perlu memahami dulu cara dan patokan penyetelannya agar nyaman dan aman saat berkendara.
Jika di motor jenis bebek dan sport tuas rem belakang ada di kaki kanan, maka di skuter matic tuasnya ada di tangan kiri. Kekerasan dari tuas rem tersebut bisa jadi acuan penyetelannya.
Di mana biasanya rem tromol di belakang membutuhkan jarak main antara 20 mm sampai 30 mm. Jika terlalu dalam, setel lagi kekencangan bautnya.
Karena jika terlalu dalam, malah tidak akan tidak nyaman mengoperasikannya. Bahkan bahaya juga bisa datang jika setelan pengereman terlalu dalam.
Sebab jarak main tuas rem yang terlalu dalam membuat kecepatan reaksi saat mengerem jadi berkurang. Jika sudah tidak bisa disetel, itu artinya kampas rem sudah aus dan perlu diganti.
Baca Juga: Serba-Serbi Remote Smart Key Honda Vario 160 2022, Mulai Dari Hilang Sampai Cara Merawatnya
Sebaliknya, jangan juga menyetel rem tromol sampai terlalu keras. Pasalnya akan membuat kampas rem terus bergesekan dengan tromol.
Hal ini selain membuat masa pakai kampasnya lebih cepat aus. Selain itu laju roda pun seret yang membuat tarikan motor jadi lebih berat dan konsumsi BBM pun makin boros.
Di sisi lain, saat berkendara di jalan berliku atau perbukitan yang naik dan turun, komponen rem yang selalu bergesekan itu bakal membuat panas tromol yang berlebihan. Sehingga bisa berpotensi blong saat dipakai.