Honda Sonic 150R 2022 mengaspal di Indonesia pada 2015 silam. Saat itu, motor bergenre ayam jago (underbone dengan suspensi depan teleskopik panjang) itu hadir bersama naked bike All New Honda CB150R Streetfire.
Menariknya, meski sudah hampir berwara-wiri selama 7 tahun di Indonesia, namun pembaruan hanya pada warna dan grafisnya. PT Astra Honda Motor (AHM) belum sekalipun melakukan ubahan pada Honda Sonic 150R.
Sedikit ironis jika dibandingkan dengan All New Honda CB150R Streetfire yang sudah dua kali disegarkan dalam kurun waktu yang sama. Bisa jadi karena motor bergenre ayam jago mungkin mulai ditinggalkan di Indonesia.
Padahal sejak tahun 2000-2016, motor tersebut kerap jadi idola anak muda di sini. Nah, untuk mengenal lebih dalam, yuk kita kulik sekilas sejarahnya.
Kehadiran Honda Sonic 150R lokal selain Suzuki Satria F150 yang melegenda, trend ayam jago di Indonesia pada awal milenium diramaikan oleh masuknya motor-motor CBU dari Thailand.
Rata-rata bermesin 2-tak, seperti Honda Nova Dash, Yamaha Tiara, Suzuki RK Cool atau Cagiva Stella. Tapi ada satu motor 4-tak yang menjadi idola saat itu, yakni Honda Sonic 125.
AHM mengimpor Honda Sonic 125 di tahun 2001 secara utuh dari Thailand. Dibekali dengan mesin 125 cc SOHC berpendingin cair dengan transmisi manual 5-speed, motor tersebut cukup diincar oleh anak muda yang berkocek tebal.
Maklum saat itu harganya mencapai Rp 21 juta atau lebih mahal dari Honda Tiger yang dilepas Rp 19 jutaan. Penjualan dari pabrikan berakhir pada tahun 2011 yang dilanjutkan oleh importir umum dengan model Honda Nova Sonic RS 125 yang terkenal lewat grafis Repsol Honda.
Pada bulan Agustus 2015, Honda Sonic 150R meluncur. Meski mengusung nama, jenis dan kapasitas mesin sama, tapi Honda Sonic lokal dirilis bukan sebagai bentuk pengembangan dari model di Thailand.
Sasis dan mesinnya benar-benar baru dan beda dari model CBU tersebut. Optimisme mencuat karena mengusung mesin yang sama dengan All New Honda CB150R Streetfire kala itu.
Di mana mesinnya bertipe 4-tak 150 cc DOHC empat katup berpendingin cair. Dengan karakter almost square yang diusungnya, motor bertransmisi 6-speed manual ini mampu menghasilkan daya 16 PS di 9.000 rpm dan torsi 13,5 Nm per 6.500 rpm.
Saat itu, motor tersebut langsung berhadapan dengan sang penguasa pasar, yakni Suzuki Satria F150 yang masih memakai sistem karburator.
Ditilik dari desain eksteriornya pun, Honda Sonic 150R tidak menampilkan identitas dari pendahulunya. Sebab di versi terbaru tersebut mengusung bodi yang serba tajam dengan sudut tegas.
Hal ini bisa ditengok mulai dari bentuk batok lampunya. Kemudian panel leg shield pun bersudut kaku. Sementara di bodi belakang, Honda Sonic 150R tampil ramping dengan kesan yang masih serba kotak.
Berbeda jauh dari edisi di Thailand yang menghadirkan kesan tajam dengan sudut agak membulat. Sehingga jika disandingkan, keduanya akan memperlihatkan kesan yang sangat berbeda.
Baca Juga: Kelebihan-Kekurangan Sonic 150R 2022, Si Ayam Jago Incaran Anak Muda
Di sisi lain, fitur Honda Sonic 150R pun masih sama seperti saat pertama kali meluncur. Diantaranya lampu utama LED, rem cakram di kedua roda, panel spidometer full digital.
Meski secara penggunaan harian, fitur tersebut cukup komplet, tapi belum bisa disandingkan dengan fitur motor kekinian. Karena di Honda Sonic 150R belum ada fitur seperti rem ABS, port charger atau koneksi wireless.
Ukuran bagasinya pun kecil. Karena itu, pengguna motor yang ingin mengandalkannya pada kegiatan perjalanan jauh, seperti touring perlu membawa tas tambahan.
Sepanjang kurun waktu lebih dari 6 tahun, harga Honda Sonic 150R terbilang tak mengalami kenaikan signifikan. Maklum saja, yang berubah cuma warna dan grafisnya saja.
Sebagai perbandingan, saat pertama meluncur di 2015 harganya Rp 20,9 juta. Sedangkan di bulan Maret 2022 ini, banderolnya dimulai dari Rp 23,73-24,13 juta, tergantung warna.