Honda Genio 2022 hadir secara tidak diduga-duga baik oleh para netizen atau para awak media. Pasalnya matic ini bisa dikatakan belum lama hadir di Indonesia, tercatat baru 3 tahun sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2019.
Meski paling terlihat ada pada warna serta penggunaan pelek baru, tapi di sisi lain ada juga beberapa hal baru pada Genio 2022 ini. Untuk itu, berikut ulasan lengkap mengenai Honda Genio 2022
Dari segi desian yang terlihat berbeda tentu penggunaan lingkar pelek 12 inci. Ini membuatnya lebih mirip dengan Scoopy, apalagi memang pelek yang digunakan mirip dengan Scoopy generasi keempat.
Pilihan warna barunya juga membuat tampilan Genio 2022 lebih segar. Sayangnya PT Astra Honda Motor (AHM) belum berani menghadirkan pilihan warna yang cerah, masih main aman dengan warna-warna ‘kalem’.
Baca juga: Kelebihan-Kekurangan Honda Genio 2022, Rp 18 Jutaan Layak Jadi Alternatif Honda BeAT 2022?
Selain pelek yang berbeda, di sektor bodi juga ada sedikit perbedaan. Seperti desain sepatbornya yang lebih pendek dan kembung, juga tameng depan yang lebih berisi. Tidak seperti generasi pertamanya yang terkesan ‘pesek’.
Di sektor teknologi, sebenarnya tidak ada pembaaruan yang signifikan. Seperti masih menggunakan LED pada lampu utama, adanya Combi Brake System (CBS), begitu juga ACG starter serta Idling Stop System (ISS).
Spidometer yang digunakan Genio 2022 juga tidak ada ubahan, tetap digital dengan informasi yang hanya penunjuk kecepatam, fuel meter, dan odometer saja. Selebihnya ada indikator ECO riding dan lampu indikator standar lainnya.
Yang jadi pembeda di generasi kedua ini justru letak power outlet yang pindah. Dari yang awalnya di bawah jok, kini lebih mudah dijangkau karena berada tepat di bawah kunci kontak.
Baca juga: Honda Genio 2022 Gak Ada Ubahan Mesin, Begini Catatan Akselerasi dan Top Speed-nya
Akibat ubahan dari tampilan terbarunya, New Honda Genio 2022 mengalami sedikit kenaikan bobot. Salah satu komponen penyumbang penambahan bobot ini tentu saja dari sektor kaki-kaki.
Karena di sektor ini banyak terjadi pembengkakan. Seperti penggunaan sepasang pelek ring 12 inci dengan balutan ban gambot, belum lagi ada stem atau segitiga yang ikut melebar demi menyesuaikan roda yang kini lebar.
Jadi gak heran kalau Honda Genio 2022 punya kenaikan bobot 3 kg dari versi pendahulunya. Dari 89 kg untuk tipe CBS menjadi 92 kg dan jadi 93 kg dari 90 kg untuk tipe CBS-ISS. Ada juga jok dan ground clearance yang lebih tinggi dibanding sebelumnya.
Selain kenaikan bobot yang disebutkan sebelumnya, ground clearance dan jok juga sedikit lebih tinggi. Ground clearance jadi 150 mm dari awalnya 147 mm, sedangkan jok jadi 744 mm dari yang sebelumnya 740 mm.
Baca juga: Gak Mau Kalah Sama BeAT, Honda Genio 2022 Jakarta-Bandung Gak Perlu Mampir Pom Bensin!
Salah satu penyebabnya adalah suspensi belakang yang kini lebih panjang. Genio generasi pertama punya panjang suspensi 314 mm sedangkan generasi terbarunya punya panjang suspensi 322 mm.
Jadi meski menggunakan lingkar pelek yang terlihat lebih kecil, tapi tidak membuat Genio terbaru jadi pendek atau cebol. Artinya akan tetap nyaman, proporsional untuk dikendarai, dan tetap punya jarak mesin dengan tanah yang jauh.
Untuk pengendara 170 cm, duduk di atas jok Genio hanya sedikit jinjit. Kalau mau lebih menapak bisa memajukan posisi dukuk, karena joknya punya desain yang makin mengecil di sisi depan.
Dimensi jok yang lebar bisa menampung bokong pengendara dengan baik. Apalagi busa yang digunakan Genio tebal, empuk, dengan kulit jok yang lumayan lentur. Berkendara lama dengan Genio akan tetap terasa nyaman.
Baca juga: Honda Genio 2022 Punya Bobot Lebih Berat 3 Kg, Bikin Handling Jadi Berat?
Posisi kaki juga tidak banyak berubah, posisi paha tidak terlalu naik sehingga bikin kaki relax tanpa pegal berlebih. Pijakan kaki untuk sepatu ukuran 42 juga masih cukup luas, masih ada ruang lebih untuk menggeser posisi kaki.
Meski ada kenaikan bobot, tapi handling dari Genio 2022 masih terasa ringan. Coba untuk memaju mundurkan, menggeser, hingga memposisikan standar tengah masih mudah tanpa perlu tenaga lebih.
Artinya motor ini masih bersahabat untuk pengendara perempuan pastinya, sehingga badan tidak mudah lelah saat mengendalikan Genio terbaru ini. Suguhan handling yang lincah dan nurut ke mana pengendaranya mau juga masih terasa di Genio 2022 ini.
Apalagi saat merayap di kemacetan, dimensinya yang tidak terlalu besar membuat Genio lincah saat selap-selip. Kedua suspensi juga punya karakter redaman yang identik dengan generasi sebelumnya.
Baca juga: Beda, Ternyata Honda Scoopy 2022 di Kamboja Pakai Pelek 14 Inci Mirip Genio!
Suspensinya bisa dibilang berhasil meredam jalan rusak dengan cukup baik untuk postur pengendara 63 kg, sehingga hentakan tidak terlalu terasa di badan pengendara. Untuk berbelok cepat juga masih bisa dilakukan dengan baik, hanya ada sedikit limbung jika dipaksakan.
Jarang terasa bottoming saat melalui jalur yang rusak, kecuali memang lubang di jalan tersebut sangat dalam. Saat dipakai berboncengan juga masih cenderung stabil, tapi suspensi belakang jadi sedikit bottoming ketika melalui jalur rusak parah.
Meski pakai diameter cakram yang mungil dan rem tromol di belakang, ternyata respon pengeremannya cukup baik. Ditunjang juga dengan CBS yang bikin momen pengereman lebih imbang.
Dibalik tampilan barunya yang kini pakai lingkar pelek 12 inci, ternyata masih ada beberapa bagian yang dipertahankan sama seperti generasi pertamanya. Seperti rangka eSAF dan mesin.
Baca juga: Menjawab Keraguan Honda Genio 2022, Matic Retro Modern Paket Hemat
Karena tidak ada update di sektor mesin, maka spesifikasi mesin yang diusung Genio 2022 masih sama seperti generasi sebelumnya. Yaitu menggunakan mesin 110 cc eSP generasi terakhir dengan crankcase yang compact karena cuma punya kapasitas oli mesin 650 ml.
Penggunaan piston mungil berdiameter 47 mm dikombinasi dengan panjang langkah 63,1 mm membuat mesin Genio khas dengan karakter mesin overstroke yang kuat di torsi.
Perbandingan kompresi hanya dipatok 10:1, cukup rendah dan mumpuni untuk digunakan sehari-hari. Klaim tenaga maksimalnya 9 ps di 7.500 rpm dan torsi maksimal di 9,3 Nm pada 5.500 rpm.
Kuatnya torsi khas mesin overstroke memang sangat terasa di Genio 2022, tapi hanya sebentar. Genio terasa gesit ketika di kisaran kecepatan 0-45 km/jam saja, di range kecepatan ini dorongan akselerasi mesinnya sangat terasa.
Baca juga: Jangan Cuma Cek Kampas Doang, Rem CBS Honda Genio 2022 Juga Perlu Diseting Biar Optimal
Karenanya untuk digunakan di kondisi jalan stop and go akan membuat Genio 2022 terasa lincah. Tapi setelah melewati kecepatan 45 km/jam hongga 80 km/jam rpm Genio 2022 terasa drop.
Ini akibat transisi di sektor CVT akibat gaya sentrifugal seiring naiknya kecepatan dan putaran mesin. Di range kecepatan ini tenaga Genio 2022 terasa sangat flat, malah cenderung lemot.
Putaran mesin dan tenaganya tidak berubah meski selongsong gas dihentak atau dibuka secara penuh. Setelah lewat 80 km/jam barulah putaran mesin terasa ‘jerit’ kembali sampai menyentuh limiter di kecepatan 103 km/jam.
Meski begitu, suara yang dihasilkan mesin cukup halus dan minim vibrasi baik di kaki, jok, atau pun setang. Yang terdengar hanya suara knalpotnya yang khas saat sedang berakselerasi.
Baca juga: Bukan Cacat Pabrik, Kenapa Tutup Power Outlet Honda Genio 2022 Ngeganjel Saat Dipakai?
Tidak ketinggalan untuk pengetesan akselerasi sebagai standar pengujian kendaraan baru oleh AutoFun Indonesia. Alat yang digunakan untuk mengukur akselerasinya adalah Racebox yang berbasis GPS.
Honda Genio 2022 dites oleh test rider berbobot 63 kg dan menggunakan bahan bakar RON 92. Setelah beberapa kali pengetesan, akhirnya didapat hasil tercepat dari semua parameter.
Kecepatan 0-60 km/jam ditempuh dalam 7,12 detik dan jarak 0-201 meter dicapai dalam waktu 13,46 detik. Top speed di spidometer menunjukan angka 103 km/jam, namun di GPS Racebox hanya terbaca 95,12 km/jam.
Hasil tes akselerasi lengkapnya bisa lihat di tabel bawah. Termasuk lemot gak nih?
Baca juga: Harga Beda Tipis, Mending Beli Honda Genio 2022 atau Honda BeAT 2022?
Karena tidak ada fitur pengukur rata-rata konsumsi bensin pada spidometernya, maka untuk menguji rata-rata konsumsi bahan bakarnya digunakan metode full to full. Karena itu tangki bensin 4,2 liternya diisi penuh bensin RON 92.
Kemudian Genio 2022 diajak berkendara sehari-hari dengan kondisi beragam, lalu kembali diisi dan lanjut diajak berkendara selama beberapa kali. Melewati jalan macet, jalan dalam kondisi santai, hingga sesekali gaspol untuk merasakan sensasi mesinnya. Idling Stop System (ISS) juga dalam kondisi aktif.
Setelah beberapa kali pengisian penuh dan diambil rata-ratanya, tercatat angka 52,6 km/liter. Wow! Wajar saja Genio mendapatkan rata-rata konsumsi bahan bakar yang begitu efisien, salah satunya karena diameter piston yang kecil sehingga butuh bahan bakar yang lebih sedikit.
Bahkan PT Astra Honda Motor (AHM) kalau mesin Genio 2022 mampu mencatatkan konsumsi bahan bakar 59,1 km/liter dengan WMTC Mode. Dengan rata-rata konsumsi bahan bakar 52,6 km/liter, itu berarti satu tangki penuh 4,2 liter bisa membawa Genio 2022 melaju hingga 220 km.
Baca juga: Beli Honda Genio 2022 dan Honda Vario 160 2022 Dapat Bonus, Bikin Mudik Jadi Lebih Hemat
Simulasinya ketika dipakai berkendara Jakarta-Bandung dengan jarak sekitar 160 km, tangki Genio 2022 masih menyisakan bensin yang cukup banyak.
Cukup irit kan?
Data Tes Honda Genio 2022 | ||
---|---|---|
0-60 km/jam | 7,12 detik | |
0-80 km/jam | 13,73 detik | |
0-100 km/jam | N/A | |
0-100 meter | 8,54 detik | |
0-200 meter | 13,46 detik | |
0-402 meter | 21,88 detik | |
Top speed Racebox | 95,12 km/jam | |
Top speed spidometer | 103 km/jam | |
Konsumsi BBM | 52,6 km/liter |
Spesifikasi Honda Genio 2022 | ||
---|---|---|
Tipe mesin | 4 tak, SOHC, eSP | |
Kapasitas mesin | 109,5 cc | |
Sistem suplai bahan bakar | Injeksi (PGM-FI) | |
Bore x stroke | 47 mm x 63,1 mm | |
Rasio kompresi | 10:1 | |
Tenaga maksimal | 9 ps @7.500 rpm | |
Torsi maksimal | 9,3 Nm 5.500 rpm | |
Tipe transmisi | Otomatis, V-belt | |
Tipe starter | Elektrik dan Kick starter | |
Tipe kopling | Otomatis, sentrifugal, tipe kering | |
Tipe rangka | Underbone – eSAF (Enhanced Smart Architecture Frame) | |
Suspensi depan | Teleskopik | |
Suspensi belakang | Tunggal | |
Ban depan | 100/90-12 | |
Ban belakang | 110/90-12 | |
Rem depan | Cakram hidrolik, kaliper 1 piston | |
Rem belakang | Tromol | |
Sistem pengereman | Combi Brake System | |
P x L x T | 1.862 x 694 x 1.061 mm | |
Tinggi tempat duduk | 744 mm | |
Jarak sumbu roda | 1.251 mm | |
Jarak terendah ke tanah | 147 mm | |
Berat isi | 92 kg (tipe CBS), 93 kg (tipe CBS-ISS) | |
Tangki bensin | 4,2 liter | |
Tipe aki | MF 12 V – 3 Ah (tipe CBS, MF 12 V – 5 Ah (tipe CBS-ISS) | |
Tipe busi | NGK MR9C-9N |