Bisa dikatakan kalau motor matic saat ini menjadi pilihan yang tepat untuk digunakan sehari-hari. Salah satu penyebabnya adalah kepraktisan berkendara meskipun dalam kondisi jalan yang padat.
Karena pengendara hanya perlu mengendalikan gas dan rem tanpa perlu memikirkan ganti gigi. Apalagi motor matic khas akan ruang penyimpanan yang lebih lega dibanding tipe bebek maupun sport, jadi lebih memudahkan pengendaranya.
Stigma motor matic yang boros juga mulai terbantahkan, karena seiring majunya teknologi semakin banyak punya fitur-fitur yang disematkan agar konsumsi bahan bakarnya tetap efisien.
Jika sedang mencari matic murah untuk sehari-hari, ada dua opsi dari Honda yang bisa menjadi pilihan. Ada Honda BeAT yang dibanderol mulai Rp 17,620 juta tipe CBS, Rp 18,326 juta tipe CBS-ISS, dan RP 18,472 juta tipe Deluxe on the road DKI Jakarta.
Baca juga: Pilihan Matic Murah, Dana Rp 18 Jutaan Mending Honda BeAT 2022 atau Yamaha Gear 125 2022?
Kalau ingin punya desain yang terkesan retro, bisa coba tengok Honda Genio terbaru yang dibanderol mulai Rp 18,880 juta tipe CBS dan Rp 19,475 juta tipe CBS-ISS on the road DKI Jakarta.
Bicara soal desain, tentu bicara soal selera dari masing-masing calon pembeli. Yang pasti desain dari kedua skutik ini sangat berbeda. Karena Honda Genio mengusung konsep matic retro dengan lekuk bodi membulat.
Tapi bisa dibilang konsep matic retro yang disuguhkan berbeda dengan Honda Scoopy, karena bodinya masih memiliki banyak sudut meruncing, bisa dilihat desain buntutnya yang meruncing beda dengan Honda Scoopy yang serba membulat.
Honda Genio menggunakan setang pipa telanjang di kanan dan kirinya, sedang sisi tengahnya masih ada cover sebagai tempat spidometer dan lampu indikator lainnya. Honda BeAT punya desain yang khas sejak pertama kali diperkenalkan.
Baca juga: Gak Ada Lawan, Matic Honda Satu Ini Iritnya Bisa Ngalahin BeAT!
Di mana desainnya serba meruncing serta banyaknya lekuk dinamis yang memberi kesan sporty. Kesan sporty makin diperkuat dengan desain lampu utama yang punya tarikan garis ke belakang seperti Vario.
Kaki-kakinya masih menggunakan ring 14 inci dengan balutan ban depan 80/90-14 dan 90/90-14 di belakang. Desain peleknya tidak asing, karena sama seperti yang digunakan pada Genio generasi pertama.
Kedua matic ini sudah menggunakan rangka jenis eSAF, bahkan Honda Genio jadi matic pertama yang menggunakan rangka ini. Kelebihannya lebih minim sambungan, sehingga bobotnya lebih ringan.
Di sisi perlampuan, keduanya sudah dilengkapi lampu utama yang berisi LED, baik lampu jauh atau lampu depan. Namun lampu penerangan lainnya masih menggunakan bolam, seperti sein, dan lampu rem.
Baca juga: Gak Mau Kalah Sama BeAT, Honda Genio 2022 Jakarta-Bandung Gak Perlu Mampir Pom Bensin!
BeAT masih mengandalkan jarum sebagai penunjuk kecepatan, sedangkan di sampingnya terdapat layar digital kecil yang berisi fuel meter dan odometer. Di sekelilingnya ada lampu indicator MIL, sein, high beam, dan ECO indicator.
Beda dengan Honda Genio yang sudah menganut spidometer fully digital. Tapi memang isi informasinya masih sangat sederhana, mirip seperti Honda BeAT. Isinya hanya penunjuk kecepatan, odometer, dan fuel meter. Barulah ada rentetan lampu indikator yang sama seperti Honda BeAT di sekeliling spidometernya.
Keduanya belum menggunakan keyless sebagai kunci,tapi masih pakai anak kunci konvensioanl dengan penutup magnet pada rumah kunci kontaknya. Untuk membuka jok tinggal tekan dari tombol di sebelah lubang kunci.
Fitur lainnya ada brake lock, CBS (Combi Brake System), ISS (Idling Stop System), ACG (Alternating Current Generator) Starter yang menggantikan dinamo starter konvensional sehingga momen menyalakan mesin jadi halus.
Baca juga: Viral Video Honda BeAT 'Lari Anjing', Ternyata Gara-Gara Malas Keluar Uang Rp 60 Ribuan Doang!
Laci di bawah setangnya sama besar di sisi kiri, bisa menampung botol air mineral 600 ml dengan mudah. Sedangkan yang kanan ruang kompartemennya dikuasai oleh power outlet model lighter, dilengkapi juga dengan penutup agar aman dari air serta debu kotoran.
Ruang penyimpanan lebih besar ada di bawah joknya, tapi kali ini Honda Genio punya bagasi yang lebih besar. Karena total ruang penyimpanan di bawah joknya mencapai 14 liter, sedangkan Honda BeAT hanya 12 liter.
Salah satunya karena Honda Genio punya desain bodi yang lebih ‘kembung’ dibanding Honda BeAT yang cenderung ramping. Meski begitu tetap saja tidak bisa memuat helm half face sebarangan, harus yang memiliki bentuk cangkang kecil.
Baik Honda Genio atau Honda BeAT dibekali dengan mesin yang sama, bahkan Honda Genio sudah lebih dulu menggunakan mesin ini pada generasi pertama. Spesifikasinya 4 tak, SOHC 2 katup, eSP, pendingin udara, PGM-FI.
Baca juga: Masih Banyak Dicari, Simak Kelebihan dan Kekurangan Honda BeAT Karbu
Beda dari matic Honda lainnya, mesin yang dianut punya spesifikasi overbore. Di mana diameter pistonnya hanya 47 mm, sedangkan panjang langkah mencapai 63,1 mm dengan perbandingan kompresi 10:1.
Dengan spesifikasi tersebut, mesin ini punya klaim tenaga maksimal 9 ps pada 7.500 rpm dan torsi 9,3 Nm. Rasanya sudah cukup responsif di putaran bawah, tapi memang putaran tengah dan atasnya terasa lambat.
Gimana? Sudah menentukan pilihan antara Honda BeAT dan Honda Genio?
Data Spesifikasi | ||
---|---|---|
Honda BeAT 2022 | Honda Genio 2022 | |
4 tak, SOHC, eSP | Tipe mesin | 4 tak, SOHC, eSP |
109,5 cc | Kapasitas mesin | 109,5 cc |
Injeksi (PGM-FI) | Sistem suplai bahan bakar | Injeksi (PGM-FI) |
47 mm x 63,1 mm | Bore x Stroke | 47 mm x 63,1 mm |
10:1 | Rasio kompresi | 10:1 |
9 ps @7.500 rpm | Tenaga maksimal | 9 ps @7.500 rpm |
9,3 Nm @5.500 rpm | Torsi maksimal | 9,3 Nm @5.500 rpm |
Otomatis, V-belt | Tipe transmisi | Otomatis, V-belt |
Elektrik dan Kick starter | Tipe starter | Elektrik dan Kick starter |
Otomatis, sentrifugal, tipe kering | Tipe kopling | Otomatis, sentrifugal, tipe kering |
Underbone – eSAF (Enhanced Smart Architecture Frame) | Tipe rangka | Underbone – eSAF (Enhanced Smart Architecture Frame) |
Teleskopik | Suspensi depan | Teleskopik |
Tunggal | Suspensi belakang | Tunggal |
80/90-14 | Ban depan | 100/90-12 |
90/90-14 | Ban belakang | 110/90-12 |
Cakram hidrolik, kaliper 1 piston | Rem depan | Cakram hidrolik, kaliper 1 piston |
Tromol | Rem belakang | Tromol |
Combi Brake System | Sistem pengereman | Combi Brake System |
1.877 x 669 x 1.079 mm | P x L x T | 1.862 x 694 x 1.061 mm |
740 mm | Tinggi tempat duduk | 744 mm |
1.256 mm | Jarak sumbu roda | 1.251 mm |
147 mm | Jarak terendah ke tanah | 147 mm |
89 kg (tipe CBS), 90 kg (tipe CBS-ISS) | Berat isi | 92 kg (tipe CBS), 93 kg (tipe CBS-ISS) |
4,2 liter | Tangki bensin | 4,2 liter |
MF 12 V – 3 Ah (tipe CBS, MF 12 V – 5 Ah (tipe CBS-ISS) | Tipe aki | MF 12 V – 3 Ah (tipe CBS, MF 12 V – 5 Ah (tipe CBS-ISS) |
NGK MR9C-9N/DENSO U27EPR9-N9 | Tipe busi | NGK MR9C-9N |