PT SMOTO Elektrik Indonesia (SEI) menghadirkan motor listrik baru dengan desain yang lebih manly dengan konsep desain cafe racer. Desain ini cukup memberikan angin segar pada jajaran motor listrik yang sudah beredar di Indonesia.
Pasalnya jika dilihat, pasar motor listrik di Indonesia sebagian besar masih dikuasai dengan desain scooter atau matic kecil. Rata-rata menggunakan lingkar roda 10 inci, 12 inci, dan 14 inci seperti motor matic.
“Walaupun ada varian scooter, tapi kali ini kami fokus dulu di kelas medium size dengan tipe TC dan TC Max. Karena menurut kami pangsa pasar di segmen premium lifestyle ini cukup menarik,” ujar Bagoes Hermanto, Direktur Utama PT Star Indonesia Motorsport selaku distributor resmi Smoto di Indonesia.
Gak tanggung-tanggung, Smoto hadir di Indonesia dengan langsung menghadirkan 2 produk. Pertama ada Smoto TC dan ada Smoto TC Max. Secara desain, keduanya memiliki basic desain yang serupa.
Baca juga: Pabrik Selesai, Motor Listrik ALVA One Bisa Diproduksi 100.000 Unit Per Tahun!
Kedua tipe dari Smoto ini menggunakan garis desain yang serupa, yaitu koncep cafe racer yang cukup memberi kesan retro modern. Ibarat melihat Yamaha XSR 155 atau Kawasaki W175 namun versi elektrik.
Beberapa bagian yang cukup memberikan kesan tunggangan jadul ada pada penggunnaan lampu utama model bulat, tangki yang menjadi kompartemen dengan desain melandai, dan tentu jok klasik yang menempel di rangka datarnya.
Bodi di sisi tengahnya juga cukup rapat, hampir menutup seluruh bagian. Yang keren ada di bodi paling bawah, karena desainnya mirip seperti casing mesin jet dengan aksen honeycomb di sisi depan.
Dari kedua tipe ini, ada beberapa perbedaan komponen. Ini juga membuat harga jualnya berbeda, Smoto TC dibanderol Rp 68 juta sedangkan Smoto TC Max dibanderol Rp 98 juta, semuanya harga on the road Jakarta.
Baca juga: Dibanderol Rp 380 Juta, Begini Plus-Minus Motor Listrik BMW CE 04 2023
Smoto TC dibanderol lebih murah karena menggunakan dinamo Bosch model hub yang langsung menempel di pelek dengan spesifikasi 3.000 watt. Dinamonya ini diklaim memiliki torsi sebesar 150 Nm.
Beda dengan dinamo yang diusung oleh TC Max, tipe ini pakai dinamo model mid drive yang diletakan di rangka dan tenaganya diteruskan ke roda belakang menggunakan belt.
Dinamonya memiliki daya 5.000 watt dengan klaim kecepatan maksimal 95 km/jam. Bahkan klaim torsi yang bisa disuguhkan oleh motor ini bisa mencapai 180 Nm, wow!
Berhubung harga dari kedua motor ini terpaut Rp 30 juta dan spesifikasi dinamo yang digunakan berbeda, tentunya sumber daya juga berbeda tergantung dari keperluan masing-masing tipe.
Baca juga: Cara AISI Penuhi Target Presiden Jokowi 2 Juta Kendaraan Listrik Pada 2025
Smoto TC dibekali baterai lithium-ion 60 Volt 30 Ah dan diklaim kalau satu baterai penuhnya bisa berjalan hingga 80 km. Tentu saja jarak tersebut rasanya sudah cukup jika hanya digunakan sehari-hari di dalam kota.
Kalau Smoto TC Max pakai spesifikasi yang lebih besar, baterai lithium-ion 72 volt 45 Ah yang diklaim sanggup menempuh jarak hingga 110 km. Jarak tersebut tentu bisa digunakan untuk turing ke beberapa kota dengan jarak yang tidak terlalu jauh.
Selebihnya kedua Smoto ini memiliki spesifikasi yang sama. Seperti seluruh lampunya yang sudah LED, suspensi depan upside down, spidometer kombinasi analog dan digital. Berminat?
Data Spesifikasi | ||
---|---|---|
Smoto TC | Smoto TC Max | |
Rp 68 juta OTR Jakarta | Harga | Rp 98 juta OTR Jakarta |
1.926 x 710 x 1.100 mm | P x L x T | 1.982 x 740 x 1.031 mm |
60 V 30 Ah | Baterai | 72 V 45 Ah |
80 km | Jarak tempuh | 110 km |
Bosch | Motor listrik | - |
3.000 W | Max power | 5.000 W |
150 Nm | Torsi maksimal | 180 Nm |
- | Kecepatan maksimal | 95 km/jam |
17 derajat | Sudut menanjak | 17 derajat |
83 kg | Berat | 103,5 kg |
Cakram + CBS | Pengereman | Cakram + CBS |
Upside down | Suspensi depan | Upside down |
Monoshock | Suspensi belakang | Monoshock |