Saat ini, motor impor atau CBU yang dipasarkan oleh PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) hanya terdapat pada varian motocross saja. Kondisi ini berbeda dari satu dekade silam, atau tahun 2013. Di mana model CBU yang hadir lebih banyak.
Moge atau motor besar tersebut terdiri dari empat model, yakni Yamaha YZF-R1 dan Yamaha YZF-R6 di tipe sport fairing. Lalu Yamaha VMAX untuk power cruiser. Serta matic gambot Yamaha TMAX.
Saat itu, Yamaha pun sebagai pabrikan memiliki keuntungan ketika memasarkan TMAX dan VMAX. Ini karena importir umum di sini tidak menjualnya. Sedangkan R1 dan R6 yang sudah terjun duluan meramaikan pasar dan bahkan jadi favorit konsumen Indonesia.
Seperti apa detailnya? Autofun coba mengajak bernostalgia ke varian-varian moge Yamaha yang hadir 10 tahun silam.
Baca Juga: Yamaha Grand Filano Hadir, Bagaimana Nasib Yamaha Fino?
Superbike Yamaha YZF-R1 identik dengan balap. Di edisi 2013 ini, R1 mengadopsi teknologi canggih di mesin mereka, yakni crossplane crankshaft. Teknologi ini diambil dari mesin balap MotoGP, Yamaha YZR-M1.
Crossplane crankshaft adalah poros engkol dengan desain saling silang atau dengan kata lain memiliki durasi pengapian 90 derajat. Hal ini berbeda dengan biasanya dimana mesin 4 silinder menerapkan pola pengapian 180 derajat.
Efeknya pembakaran di mesin 998 cc-in-line 4-silinder ini dapat terjadi dengan pola merata dan durasi yang saling bergantian mulai silinder pertama sampai keempat. Saat itu, R1 tersedia warna Race Blue, Matt Grey dan Competition White.
Harganya Rp 350 juta untuk full package, dengan paket yang terdiri dari helmet, jacket, glove, boots. Serta Rp 335 juta untuk pembelian motor saja.
Baca Juga: Yamaha Indonesia Jual Damper Yamaha XMax, Manjur Buat Nikung?
Selanjutnya ada Yamaha YZF-R6 yang sudah teruji di trek balap dunia dengan pembalap level dunia. Cal Crutchlow, juara World Supersport Championship 2009 jadi contoh sukses bersama kesaktian R6.
Daya tarik selain segi tampilan, suspensinya dirancang fleksibel karena pengaturannya dapat disesuaikan untuk harian dan balap. Motor ini juga memakai rangka deltabox alumunium yang terinspirasi MotoGP sehingga membuat pengendalian mantap, gesit, ringan dan stabil.
Keunggulan istimewa lainnya dari R6 adalah knalpot titanium dilengkapi EXUP, yakni katup yang mengatur aliran gas buang sesuai dengan kecepatan motor. Sehingga mengoptimalkan mesin 4-silinder 600 cc berpendingin cairnya.
Ketika dijual di Indonesia, R6 punya pilihan warna sama dengan R1 yaitu Race Blue, Matt Grey, Competition White. Sementara harganya Rp 235 juta full package dan Rp 220 juta untuk motornya saja.
Hadir sebagai motor power cruiser, Yamaha VMAX punya desain berotot dan memiliki mesin yang besar. Ditunjang sasis yang padat, cocok disebut sebagai muscle bike.
Mesinnya sendiri berkapasitas 1.679 cc dengan mesin tipe V berpendingin cair. Tenaganya 200 Ps pada 9.000 rpm dan torsi 166.8 Nm pada 6.500 rpm. Saat itu, VMAX merupakan motor 4 silinder mass production terbesar Yamaha.
Hanya satu warna yang ditawarkan untuk Yamaha VMAX, yaitu Power Black. Selain itu, VMAX harganya paling mahal dibandingkan tiga CBU lainnya yang dijual Yamaha kala itu, banderolnya Rp 500 juta.
Terakhir, ada Yamaha TMAX yang merupakan motor besar bergenre skuter matik sport. Mesinnya bervolume 530 cc 2-silinder, berpendingin cair yang tenaganya disalurkan melalui Belt Drive terbuat dari aramid fiber yang kuat dan tahan lama.
Meski berkarakter sport, tapi motor ini cocok untuk turing dengan desain panel windshield yang aerodinamis. Windshield ini punya dua pilihan posisi yang dapat diatur sesuai keinginan pengendara.
Harga Yamaha TMAX saat itu hanya Rp 185 juta atau jadi CBU paling terjangkau diantara yang lain. Pilihan warnanya tersedia tiga warna Solar Black, Competition White, Sonic Grey.
Duh, bikin kangen ya...