Teknologi Blue Core Hybrid yang tertanam pada Yamaha Grand Filano, jadi teknologi terbaru Yamaha. Bukan tak mungkin teknologi serupa juga akan diturunkan pada model-model lainnya.
Lantaran masih terhitung teknologi baru, masih banyak yang penasaran akan sistem hybrid pada motor ini. Termasuk sebab jika tiba-tiba hybrid-nya tak aktif, nah lho, apakah mudah rusak?
Harus diketahui dulu, jika sistem hybrid pada Yamaha Grand Filano sifatnya hanya membantu, bukan bekerja secara terpisah seperti hybrid pada mobil Toyota Prius misalnya.
Baca juga : Yamaha Grand Filano Hadir, Bagaimana Nasib Yamaha Fino?
Fungsinya hanya meringankan kinerja mesin, terutama saat berakselerasi dari posisi diam. Pada kondisi tersebut, adalah saat-saat dimana mesin paling banyak mengkonsumsi bahan bakar.
Aktifnya hybrid pun hanya selama tiga detik saja, dan ditandai dengan indikator. Pada Yamaha Grand Filano, bisa dilihat pada layar TFT-nya yang telaknya dibagian bawah.
Coba pencet tombol pada panel meter sampai muncul siluet motor dengan logo petir warna biru. Jika hybrid aktif, maka logo petir tadi akan berlatar warna putih, dan jika yak aktif hanya gambar petir biru saja.
Agar sistem hybrid aktif, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi pada motor. Misalnya temperatur atau suhu mesin sudah mencapai titik ideal.
Kemudian voltase aki harus normal. "Kalau voltasi aki kurang dari 11 volt, sistem akan langsung cut off hybrid dan SSS (Stop & Start System," kata Ferry Nurul Fajar, Team Coordinator Service Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.
Baca juga : Ragam Fitur Unggulan Yamaha Grand Filano 2023, Menggoda Buat Dipinang?
"Jadi voltase aki harus antara 11-12,4 volt dulu, kalau tidak, akan ada proses charging terlebih dulu. Ada sistem Battery Life Charging yang akan mengatur hal tersebut, juga menjaga kondisi aki," tandasnya.
Paham ya?