Jika Anda mengincar motor ayam jago yang unik dan langka, Kawasaki Athlete Pro mungkin bisa dilirik. Tapi kini jangan harap harganya terjangkau dan mudah mencarinya.
Sebab, jika dua tahunan lalu Kawasaki Athlete Pro masih bisa ditebus di angka Rp 5 jutaan, maka kini sudah jauh berbeda. Ada yang menyentuh Rp 15 juta!
Ini artinya hanya turun sekitar Rp 2 jutaan dari barunya dulu. Di mana saat awal meluncur di tahun 2015 lalu, Kawasaki Athlete Pro dijual Rp 17,1 juta.
Tentu bukan tanpa alasan motor ini dilepas dengan harga tinggi. Berikut faktanya.
Baca Juga: Sayonara, Kawasaki W250 Resmi Suntik Mati Tahun Ini
Soal tampilannya, Kawasaki Athlete Pro boleh dibilang salah satu motor ayam jago bertampang sangar dengan bodi gambot.
Masuk ke segmen ayam jago, jangan harap ada sosok ramping seperti Honda Sonic 150R, Suzuki Satria F150, atau Athlete 125 pendahulunya.
Alih-alih punya bentuk yang ramping, tongkrongan Athlete Pro justru kekar.
Bentuk batok lampunya mirip motor mini, Kawasaki Z125 Pro (Spesifikasi | Berita). Kombinasinya sepatbor depan bersudut tajam.
Sementara bentuk leg shield tampak berotot dengan model layer tumpuk. Ada aksen kaku pada bagian engine shroud.
Bagian ini mirip keluarga Kawasaki Z250 (Spesifikasi | Berita) Series. Termasuk ke silencer knalpotnya yang besar dan bergaya Ninja 250 Series.
Sementara di buritan, kesan sporty tampak pada panel bodi yang bersudut runcing. Serta sepasang lampu sein terpisah macam motor sport.
Baca Juga: Kawasaki Indonesia Pertegas Lengserkan Nama D-Tracker Series
Selain tampangnya yang gagah dan agresif, taburan fitur fungsional juga jadi daya tarik dari Kawasaki Athlete Pro.
Mulai dari posisi tangki di tulang underbone. Hal ini membuat pengguna tak perlu membuka jok untuk mengisi bensin.
Volume tangkinya pun cukup besar untuk kelas ayam jago, yakni 5,2 liter.
Dari balik joknya ada bagasi yang cukup luas. Meski bukan tipe helm in, namun perlengkapan seperti tool kit, tas kecil dan jas hujan muat kok di dalamnya.
Secara tampilan, kaki-kakinya mungkin terlihat persis dari versi sebelumnya. Tapi secara detail berbeda.
Pelek palang lima gandanya bersanding dengan ban berukuran 70/90-17 di depan dan 80/90-17 di belakang. Suspensi depannya masih teleskopik di depan, tapi monosok di belakang tak lagi horizontal.
Tak ketinggalan, tertanam rem cakram di kedua rodanya. Masing-masing berukuran cakram 260 mm di depan dan untuk belakang 220 mm.
Banyak yang menyayangkan jika Kawasaki Athlete Pro masih mempertahankan mesin 4-tak 125 cc yang serupa dengan Athlete sebelumnya.
Sebab pesaingnya saat itu sudah menggunakan mesin 150 cc DOHC yang lebih bertenaga. Sehingga sulit bagi motor ini untuk bersaing.
Lebih lengkap, mesin tersebut bertipe SOHC silinder tunggal dengan basis Kawasaki Blitz Joy. Mesin dengan sistem karburator Keihin PB20 ini dilengkapi transmisi manual 4-percepatan.
Tenaganya hanya 9,9 PS dengan torsi 8,6 Nm. Sulit bersaing melawan Suzuki Satria F150 dan Honda Sonic 150R yang tenaganya di atas 10 PS.
Jika dulu Athlete Pro masih bisa dicari di situs jual beli online, maka kini hasilnya nihil.
Sehingga pencariannya lebih mudah dipantau dari akun grup jual beli di sosial media. Itu pun Anda patut teliti akan tanggal penjualannya.
Kelangkaan unit bekas Athlete Pro bisa dipahami. Sebab meski baru mengaspal di tahun 2015, tapi motor ini mundur teratur dari pasar di 2019.
Motor tersebut hilang dari pasar Indonesia bersama dua naked bike 250 cc, yakni Kawasaki Z250 dan Z250SL. Sehingga unitnya terbilang jarang ada di konsumen. Ini pula yang bikin harganya melambung.
So, Anda berminat mengoleksinya?