Kehadiran Honda EM1 e: dan EM1 e Plus menambah daftar panjang sepeda motor listrik yang dijual di Indonesia.
Terlebih motor listrik Honda ini masuk dalam status mendapatkan subsidi dari pemerintah sebesar Rp 7 juta.
Ya, ini dikarenakan Honda EM1 e: dan EM1 e Plus diproduksi secara lokal di Indonesia, tepatnya di Pegangsaan, Jakarta.
Ada pun penggunaan komponen lokal sudah mencapai 40 persen, melebihi batas minimal yang ditetapkan pemerintah.
Baca juga: Harga Resmi Motor Listrik Honda setelah Subsidi, Ada Varian Baru!
Hal ini sesuai kebijakan yang tercatat Peraturan Menteri Perindustrian nomor 21 tahun 2023 tentang Perubahan atas Permenperin nomor 6 tahun 2023 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah untuk Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) Berbasis Baterai Roda Dua.
Dari aturan yang berlaku ini juga disebutkan kendaraan bermotor listrik yang mendapatkan subsidi harus memenuhi ketentuan nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) paling rendah 40 persen.
Selain itu, pemenuhan nilai TKDN dibuktikan dengan sertifikasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Baca juga: Sah! Subsidi Motor Listrik Konversi Naik Jadi Rp 10 Juta
Tak sampai disitu, perusahaan yang ikut dalam program KBL Berbasis Baterai Roda dua ini, harus melakukan verifikasi oleh menteri.
Oia, perusahaan yang ikut dalam program KBL Berbasis Baterai Roda Dua juga wajib memiliki isuzu berusaha, nomor rekening, sertifikat TKDN dan memperlihat bukti kepemilikan dealer.
Yang tak kalah penting perusahaan yang ikut dalam program KBL Berbasis Baterai Roda dua ini tidak boleh menaikan harga dan melakukan perubahan nilai TKDN jadi berkurang selama ikut program.
Baca juga: Melempem, Motor Listrik Bersubsidi Tak Diminati Masyarakat?
Karena sepeda motor listrik ini bagian dari Percepatan Program (KBL) Berbasis Baterai dan mendapatkan subsidi maka untuk membelinya ada syaratnya yaitu,
Sebelumnya, syarat pembelian motor listrik bersubsidi sedikit lebih ribet, yaitu harus menjadi penerima kredit usaha rakyat.
Kemudian bantuan produktif usaha mikro, bantuan subsidi upah, serta penerima subsidi listrik hingga 900 volt ampere.
Namun pemerintah akhirnya merevisi persyaratan soal motor listrik subsidi seperti yang sudah disebutkan di atas.
Adapun jika Anda ingin mendapatkan subsidi motor listrik sebesar Rp 7 juta, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya:
Meski sepeda motor listrik mendapatkan suntikan subsidi untuk menarik hati konsumen, namun faktanya penjualannya tidak selaris motor bensin.
Bagaimana tidak jika melihat data laman Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Roda Dua (SISAPIRa) motor listrik yang sudah tersalurkan baru 11.532 unit.
Dan baru 7.509 unit masuk proses pendaftaran. Data diambil per Jumat, 22 Desember 2023, tepat pukul 15.00 WIB.
Sedangkan sisa kuota motor listrik bersubsidi hingga saat ini masih 592.491 unit, dari target awal yang dicanangkan pemerintah sebanyak 200.000 unit pada tahun 2023 dan pada tahun 2024 secara keseluruhan ditargetkan 600.000 unit.
Lain halnya dengan sepeda motor mesin bensin, berdasarkan data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), penjualan motor sepanjang Januari-November 2023 mencatatkan 5.809.959 unit.
Padahal jika melihat anggota AISI, hanya ada lima pabrikan, yaitu Honda, Kawasaki, Suzuki, TVS dan Yamaha.
Sepeda motor listrik yang mendapatkan subsidi saat ini sebenarnya memang sangat menggiurkan, terlebih ada beberapa brand dan model yang dijual kurang dari Rp 10 juta.
Untuk melihat daftar sepeda motor listrik di Indonesia dan harganya, Anda bisa mengetahui dari SISAPIRa:
Volta Indonesia Semesta (Volta)
Smoot Motor Indonesia (Smoot)
Hartono Istana Teknologi (Polytron)
Artas Rakata Indonesia (Rakata)
Electra Mobilitas Indonesia (Alva)
Greentech Global Engineering (Greentech)
Terang Dunia Internusa (United)
Triangle Motorindo (Viar)
Wika Industri Manufaktur (Gesits)
National Assembler (Yadea)
Ninetology Indonesia
Juara Bike (Selis)
Uwinfly Indonesia Industries (Uwinfly)
Roda Pasifik Mandiri
Ide Inovatif Bangsa (Quest)
Honda Astra Motor
Jarvis Lintas Mandiri
Alessa Motor Nusantara
Green City Traffic